Pertemuan Pemerintah Afghanistan dan kelompok Taliban mundur enam bulan dari yang direncanakan karena perselisihan soal pertukaran tahanan.
Oleh
BENNY D KOESTANTO
·2 menit baca
DOHA, JUMAT — Pemerintah Indonesia menyambut baik pengumuman dimulainya perundingan perdamaian intra-Afghanistan di Doha, Qatar, Sabtu (12/9/2020). Perundingan damai Pemerintah Afghanistan dan kelompok Taliban membuka peluang baru untuk mengakhiri penderitaan panjang rakyat Afghanistan akibat perang.
Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi mengatakan hal itu melalui media sosial Twitter, Jumat. ”Indonesia percaya bahwa solusi damai dapat dicapai jika semua pihak mempromosikan toleransi dan inklusivitas dalam perundingan,” kata Retno.
”Indonesia akan terus mendukung dan siap memberikan kontribusi bagi proses perdamaian dengan harapan besar bahwa perundingan itu akan mengakhiri kekerasan dan membawa perdamaian abadi untuk kepentingan terbaik rakyat Afghanistan,” ujar Retno lagi.
Pertemuan kedua belah pihak itu mundur enam bulan dari yang direncanakan semula karena perselisihan sengit mengenai pertukaran tahanan yang kontroversial.
Pemerintah Afghanistan akhirnya membebaskan ratusan anggota kelompok Taliban. Pembebasan memicu protes dari keluarga korban tewas akibat kejahatan oleh orang-orang yang ada di daftar tersebut.
Dari ratusan tahanan anggota Taliban yang dibebaskan, tujuh orang diketahui memiliki status khusus bagi kelompok itu. Setelah dibebaskan, tujuh tahanan khusus ini langsung diterbangkan ke Doha. Mereka dilaporkan telah mendarat di kota itu sehari sebelum perundingan dimulai, Sabtu.
Indonesia secara aktif turut serta dalam upaya-upaya perdamaian di Afghanistan. Keterlibatan dan kontribusi Indonesia itu dimulai secara intensif atas permintaan Presiden Ashraf Ghani pada 2017. Indonesia aktif membangun komunikasi dengan berbagai pemangku kepentingan.
Bersama sejumlah menlu lain, Retno pun ikut menghadiri penandatanganan Kesepakatan Damai Menyeluruh (CPA) Amerika Serikat dan Taliban, 29 Februari lalu, di Doha. Sebagai apresiasi atas segala upaya yang dilakukan, Presiden Ghani secara khusus menganugerahkan Bintang Kehormatan Malalai kepada Retno.
Pasca-perundingan AS-Taliban di Doha tersebut, Presiden AS Donald Trump telah berusaha keras untuk menarik pasukannya dan mengakhiri perang terpanjang AS di Afghanistan.
Konflik bersenjata itu dimulai hampir 20 tahun lalu ketika AS menyerbu Afghanistan dan menggulingkan Taliban setelah serangan teroris di New York, 11 September 2001.
Menlu AS Mike Pompeo dijadwalkan hadir dalam upacara pembukaan perundingan damai, Sabtu ini. Ia mengatakan, perundingan ini menjadi kesempatan amat bersejarah.
”Kedua belah pihak harus menyempurnakan (pembicaraan) untuk bagaimana memajukan negara mereka, mengurangi kekerasan, dan memberikan apa yang dituntut rakyat, yakni Afghanistan yang damai, yang tecermin dalam pemerintahan mereka,” kata Pompeo kepada pers sebelum terbang ke Qatar.
Perundingan itu menandai tonggak utama dalam upaya mengakhiri konflik Afghanistan. Namun, hasil damai atau gencatan senjata dinilai masih jauh karena para negosiator masih bergulat dengan tujuan yang sangat berbeda.(AFP/REUTERS)