Australia Bahas Aturan yang Wajibkan Google dan Facebook Bayar ke Media
Setiap 100 dollar AS yang dibelanjakan pada iklan daring, 53 dollar AS diterima Google dan 28 dollar AS diterima Facebook.
Oleh
kris mada
·3 menit baca
CANBERRA, RABU — Parlemen Australia dijadwalkan mulai membahas aturan yang mewajibkan Google dan Facebook membayar kepada perusahaan media setempat. Aturan diharapkan mulai berlaku pada 2021.
Rancangan aturan itu mulai diumumkan Australia sejak Juli 2020. Pada Rabu (9/12/2020), parlemen Australia dijadwalkan menerima naskah rancangan aturan itu dari pemerintah. ”Ini reformasi besar, pertama di dunia, dan dunia memantau apa yang terjadi di Australia. Peraturan kami akan membantu memastikan aturan di dunia maya akan sama dengan aturan di dunia nyata. Tentu saja akan membantu kelangsungan media,” kata Menteri Keuangan Australia Josh Frydenberg.
Dalam aturan itu, Australia mewajibkan perusahaan internet, seperti Google dan Facebook, merundingkan pembayaran kepada perusahaan media di Australia. Pembayaran untuk berita milik media Australia yang ditayangkan di Google atau Facebook. Jumlah dan cara pembayaran diserahkan kepada perundingan perwakilan media dengan perusahaan internet. Jika tidak ada kesepakatan, penengah yang ditunjuk pemerintah akan membuat keputusan.
Australia masih menyusun daftar media yang dapat memanfaatkan peraturan itu. Sejumlah media negara dan swasta di Australia sudah masuk daftar pihak yang dapat memanfaatkan aturan itu. ”Sangat ambisius dan penting. Mengambil berita tanpa membayar, sebagai cara meraih pengguna, sangat tidak adil dan sangat merusak,” kata Denis Muller, peneliti kehormatan pada Pusat Pengembangan Jurnalisme di University of Melbourne.
Ketua Pelaksana News Corp Australia Michael Miller mengatakan, aturan itu sebagai langkah maju yang penting setelah bertahun-tahun upaya mendorong hubungan yang adil di antara industri media dan perusahaan internet. News Corp adalah salah satu perusahaan yang terdampak oleh perubahan pola iklan dan konsumsi media. Pada Mei 2020, lebih dari 100 koran dalam kelompok News Corp Australia berhenti terbit karena tidak mampu lagi mendapat penghasilan memadai.
Dalam kajian Australia, untuk setiap 100 dollar AS yang dibelanjakan pada iklan daring, 53 dollar AS diterima Google dan 28 dollar AS diterima Facebook. Sisanya diterima perusahaan media dan perusahaan lain. Adapun menurut Komisi Pengawas Persaingan Usaha Australia (ACCC), 47 persen iklan daring di Australia diterima Google dan Facebook mendapat 21 persen.
Direktur Pelaksana Facebook Australia Will Easton mengatakan, perusahaan akan meninjau aturan itu. Facebook juga akan berkomunikasi dan terlibat dalam proses pembahasan aturan itu di parlemen. ”Tujuannya menghasilkan kerangka kerja yang bisa diterapkan untuk mendukung ekosistem media di Australia,” ujarnya.
Ada pun perwakilan Google Australia menyatakan belum bisa berkomentar lebih jauh. Sebab, naskah akhir peraturan belum ditinjau perusahaan.
Pada Oktober 2020, Google mengumumkan akan membayar perusahaan media di berbagai negara dengan nilai total 1 miliar dollar AS untuk periode 3 tahun.
Pembayaran dilakukan dalam kerangka Google News Showcase itu dimulai di Jerman dan melibatkan sejumlah media, seperti Der Spiegel, Stern, dan Die Zeit. Program itu juga digelar di Brasil dengan melibatkan Folha de S.Paulo, Band, dan Infobae. Google juga menandatangani kesepakatan hak cipta dengan sejumlah media Perancis, termasuk Le Monde dan Le Figaro.
Mutualisme
Dalam kajian University of Canberra pada 2019 ditemukan, perusahaan media dan perusahaan internet saling membutuhkan. Dominasi Google dan Facebook membuat hampir semua akses informasi bermula dari kedua laman itu. Karena itu, perusahaan media mendistribusikan hasil kerja mereka melalui kedua pelantar itu.
Di sisi lain, pengguna Google dan Facebook berpendapat, kedua pelantar itu kurang berguna jika tidak ada berita. ACCC berpendapat, Google dan Facebook serta perusahaan internet lain harus membayar media-media Australia atas isi berita yang diakses pengguna Google dan Facebook.
Dengan jumlah pengguna yang besar, yang sebagian adalah pembaca berita, Google dan Facebook bisa membuat penawaran kepada pengiklan. Perusahaan itu juga punya data perilaku berinternet dan informasi lain yang relevan untuk memodifikasi target iklan. Selama ini, perusahaan internet beralasan hubungan dengan perusahaan sama-sama menguntungkan. (AP/REUTERS)