Amerika Serikat mulai Senin ini akan menggelar vaksinasi massal tahap pertama. Pada gelombang pertama ini ditargetkan 3 juta warga akan divaksinasi dengan vaksin Covid-19 produksi Pfizer.
Oleh
Luki Aulia
·4 menit baca
MICHIGAN, MINGGU —Rakyat Amerika Serikat sudah bisa mulai vaksinasi Covid-19, Senin. Truk-truk bermuatan vaksin Covid-19 pertama produksi Pfizer Inc akan mulai didistribusikan dari pabrik Pfizer di Kalamazoo, Michigan, ke segala penjuru wilayah AS, Minggu pagi waktu setempat, dengan penjagaan ketat. Vaksin-vaksin itu disimpan di dalam tempat khusus berukuran sebesar koper. Proses distribusi vaksin ini merupakan proyek paling besar dan paling rumit sepanjang sejarah AS.
Panel penasihat Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit AS, Jumat malam, merekomendasikan penggunaan vaksin produksi Pfizer kerja sama dengan BioNTech. AS adalah negara keenam yang memberikan lampu hijau kepada Pfizer. Sebelumnya, Inggris, Kanada, Meksiko, Bahrain, dan Arab Saudi. Dari hasil uji klinis terakhir kepada 44.000 orang, vaksin Pfizer menunjukkan tingkat efektivitas hingga 95 persen untuk menangkis Covid-19.
Kepolisian daerah AS akan menjaga ketat pengiriman vaksin itu mulai dari pabrik sampai tujuan akhir. ”Strategi pengiriman vaksin ini dibahas berbulan-bulan dengan ’Operasi Kecepatan Tinggi’ agar efisien dan cepat,” kata Presiden UPS Healthcare, Wes Wheeler, Sabtu lalu.
Lamanya pembahasan rencana distribusi itu karena prosesnya yang rumit. Paket berpendingin es kering dari Pfizer bisa menampung 4.875 dosis dan perjalanan pertama dimulai dari pabrik sampai ke lokasi pesawat terdekat. Vaksin yang harus dijaga agar tetap dilindungi suhu minus 70 derajat celsius itu akan dibawa pesawat ke lokasi-lokasi pesawat kargo United Parcel Service (FedEx) di Louisville, Kentucky, dan Memphis, Tennessee. Kemudian, vaksin itu dipindahkan ke truk atau diterbangkan lagi ke lokasi yang dekat dengan 145 lokasi, termasuk di dalamnya rumah sakit, yang akan menerima vaksinasi pertama.
Pada pekan ini akan ada tiga kali pengiriman. Pada tahap pertama, vaksin dikirim ke 145 lokasi. Tahap kedua ke 425 lokasi dan tahap ketiga dikirim ke 66 lokasi. Pekerja medis dan warga lanjut usia di rumah-rumah jompo akan menjadi penerima pertama vaksin. Gelombang pertama vaksin akan memvaksinasi sekitar 3 juta warga dan itu pun khusus untuk yang berusia di atas 16 tahun. Namun, Badan Pengawas Obat dan Makanan AS menyarankan bagi yang memiliki alergi agar tidak menerima vaksin.
Ini setelah ada dua tenaga medis di Inggris yang diketahui mendapat reaksi alergi setelah divaksin. Jika warga yang tetap mau vaksin tetapi lalu ada reaksi alergi, disarankan untuk tidak menerima vaksin dosis kedua. Sampai saat ini juga tidak ada imbauan atau ketentuan untuk ibu hamil atau orang dengan kelainan pada sistem imun atau masalah pada ketahanan tubuh. Jika ada yang memiliki masalah ini diminta untuk berkonsultasi dengan dokter masing-masing.
”Jumlah sukarelawan ibu hamil yang ikut uji klinis tak banyak. Jika pun cukup, laporannya yang tidak ada. Ini harus jadi pertimbangan,” kata ilmuwan di Badan Makanan dan Obat-obatan AS, Peter Marks.
Departemen Kesehatan AS memastikan persediaan vaksin akan mencukupi kebutuhan 330 juta penduduk AS. Seluruh proses vaksinasi diperkirakan akan selesai pada pertengahan 2021. ”Ini langkah pertama mengakhiri pandemi. Banyak orang yang akan terinfeksi, masuk rumah sakit, dan meninggal sebelum vaksin itu berdampak,” kata pakar kesehatan di Pusat Keamanan Kesehatan di Johns Hopkins, AS, Amesh Adalja.
Pakar penyakit menular AS, Anthony Fauci, mengatakan, jika proses distribusi berjalan baik dan masyarakat AS mau divaksinasi, harapan akan berakhirnya pandemi sudah di depan mata. ”Pada akhir musim panas atau akhir kuartal ketiga, kita mungkin akan mempunyai cukup ’kekebalan kawanan’ untuk melindungi masyarakat lebih luas,” ujarnya.
Pemerintah AS sudah memesan 100 juta dosis vaksin Pfizer. Jumlah ini cukup untuk memvaksin 50 juta orang. AS juga akan membeli 200 juta dosis vaksin produksi Moderna. Selain itu, AS juga akan membeli vaksin produksi J&J dan AstraZeneca, tetapi izinnya belum akan keluar dalam waktu dekat.
Vaksin produksi Pfizer yang beredar di AS itu dikembangkan oleh BioNTech sejak Januari lalu. Mereka menggunakan teknologi yang disebut RNA pembawa pesan atau messenger RNA (mRNA) yang belum menghasilkan produk yang disetujui. Teknologi ini menggunakan semacam pembawa pesan kimiawi yang akan memberikan instruksi pada sel untuk membuat protein yang meniru bagian dari Covid-19 baru yang dipelajari sistem kekebalan tubuh sebagai penyerang. (REUTERS/AFP/AP)