Penculikan 337 Anak Sekolah oleh Boko Haram Menyisakan Kepedihan
Lebih dari 30.000 orang tewas sejak Boko Haram mulai melakukan perlawanan untuk mendirikan negara Islam. Sudah ratusan pelajar diculik kelompok ini.
Oleh
Luki Aulia
·5 menit baca
MAIDUGURI, RABU — Penculikan ratusan siswa dari sebuah asrama SMP Sains Negeri di Nigeria oleh Boko Haram menyisakan kepedihan bagi para orangtua dan guru-guru mereka. Kelompok Boko Haram, Selasa (16/12/2020), mengklaim bertangung jawab atas hilangnya 337 anak laki-laki dari asrama SMP Sains Negeri di Kankara, Nigeria, Jumat pekan lalu.
Seorang pria yang mengidentifikasikan dirinya sebagai pemimpin kelompok ekstremis, Boko Haram, kemarin, mengaku, kelompoknya telah menculik 337 anak sekolah, semuanya anak laki-laki. Pria tersebut mengaku bernama Abubakar Shekau, pemimpin Boko Haram, yang oleh pemerintah negara itu diklaim sudah tewas dalam sebuah operasi pada 2009.
Boko Haram, yang artinya ”pendidikan Barat tidak diperbolehkan” itu, kerap melakukan kekerasan dan perlawanan di wilayah Nigeria timur laut sejak 2009. ”Pengakuan” penculikan itu disampaikan melalui pesan suara melalui aplikasi pesan WhataApp, Selasa (15/12/2020) waktu Nigeria.
Pria yang mengaku Shekau itu mengatakan, ”Kamilah yang menculik anak-anak di Katsina. Apa yang terjadi di Katsina itu untuk mempromosikan Islam dan melawan praktik-praktik tidak Islami, seperti pendidikan Barat yang tidak diperbolehkan Allah dan Rasul Allah,” ujarnya.
Pemerintah Nigeria mengira Shekau telah tewas pada 2009 saat terjadi bentrokan antara militan Boko Haram dan aparat keamanan. Namun, pada Juli 2020, Shekau tiba-tiba muncul lagi lewat sebuah video dan mengklaim sebagai pemimpin Boko Haram. Shekau dalam video itu sesumber dan mengatakan, dirinya terkena luka tembak, tetapi akhirnya dapat bertahan hidup.
Boko Haram diduga tidak melakukan penculikan ratusan siswa dari sebuah asrama SMP Sains Negeri di Kankara ini sendirian dan kemungkinan anak-anak sekolah itu juga dijual ke kelompok Islam garis keras lainnya.
”Kami sedang berusaha berbicara dengan kelompok itu untuk membebaskan anak-anak dan mengembalikan mereka kepada orangtua masing-masing," tulis Gubernur Katsina, Aminu Bello Masari, melalui Twitter.
Pemerintah menyatakan sudah ada operasi pencarian bersama sejak Sabtu lalu yang melibatkan kepolisian dan angkatan bersenjata Nigeria. Tempat persembunyian kelompok itu sudah diketahui berada di kawasan hutan Zango.
Anak-anak yang berhasil melarikan diri dengan melompat pagar gedung SMP Sains Negeri di Negara Bagian Katsina, Nigeria, lalu lari melewati hutan, Jumat lalu, itu menceritakan, para penyerang bersenjatakan AK-47 dan mengepung anak-anak, lalu menyuruh anak-anak berbaris.
Penculikan anak sekolah seperti ini bukan kali ini terjadi. Sebelumnya, pada 2014, Boko Haram juga menculik 276 anak perempuan dari sebuah asrama sekolah di kota Chibok, Nigeria timur laut.
Hampir separuh korban akhirnya berhasil ditemukan atau dibebaskan, tetapi sebagian dalam keadaan hamil. Sementara puluhan lainnya hanya ditunjukkan melalui video propaganda dan telah diperistri oleh para penculik Boko Haram. Sementara sejumlah lainnya diduga tewas dibunuh.
Aliansi
Para pengamat politik menilai, jika klaim pada rekaman suara itu benar, itu menunjukkan meluasnya gerakan kelompok Boko Haram. Itu juga bisa menunjukkan kelompok itu sudah beraliansi dengan kelompok-kelompok militan yang beroperasi di Sahel. Jika ini benar, akan semakin menggoyang stabilitas keamanan Nigeria.
Otoritas Negara Bagian Katsina menyebutkan terdapat sekitar 320 anak laki-laki yang hilang. Pemerintah Nigeria mengaku sudah berbicara dengan para penculik yang sudah meminta uang tebusan kepada salah satu orangtua anak.
”Kami mohon pemerintah berusaha, tolong bebaskan anak-anak kami. Anak saya sedang sakit ketika diculik. Ia diseret karena tidak bisa berdiri,” kata Hajiya Ummi yang anaknya, Mujtaba (15), juga diculik. Ummi tampak sangat sedih dan terpukul atas kehilangan anak laki-lakinya itu.
Otoritas Katsina sudah memerintahkan semua sekolah negeri untuk tutup karena tidak mengetahui motif penculik. Daerah sekitar Katsina, seperti Negara Bagian Zamfara, juga sudah meminta semua sekolah tutup.
Wilayah barat laut Nigeria selama ini menjadi wilayah tak bertuan sehingga persenjataan dan orang bisa mudah keluar masuk perbatasan. Bahkan, Burkina Faso yang berada dekat wilayah itu kerap dilanda kekacauan gara-gara ulah kelompok Islam yang terkait dengan Al Qaeda.
Pada Senin lalu terjadi serangan yang menewaskan 28 orang dan mengakibatkan 800 rumah terbakar di Diffa, Niger, yang berbatasan dengan Nigeria. Boko Haram diduga berada di balik serangan itu. Ada kekhawatiran Boko Haram menjalin aliansi dengan kelompok-kelompok lain dan akan mengancam stabilitas keamanan Nigeria.
Lebih dari 30.000 orang tewas sejak Boko Haram mulai melakukan perlawanan demi membentuk negara Islam. Tidak hanya Boko Haram yang membuat rusuh, tetapi juga kelompok Negara Islam di Provinsi Afrika Barat yang bergerak meluas ke Kamerun, Chad, dan Niger hingga menewaskan ribuan orang dan menyebabkan jutaan orang mengungsi.
Pengaruh meluas
Kelompok Krisis Internasional mengeluarkan laporan, Mei lalu, yang memperingatkan perbatasan yang tidak diawasi akan mempermudah kelompok perlawanan Islam di Sahel tengah berhubungan dengan kelompok perlawanan di wilayah Chad.
”Kelompok-kelompok perlawanan masuk ke wilayah lain dengan ikut masuk geng-geng kriminal. Ini mengerikan karena ada 200-500 orang yang bersumpah setia kepada Boko Haram,” kata Bulama Bukarti, pengamat politik dari Institut Tony Blair, Inggris.
Pengamat di kelompok penelitian Yayasan Jamestown di Washington, Jacob Zenn, mengatakan, upaya Boko Haram memperluas pengaruhnya sudah terjadi selama bertahun-tahun. Mereka sudah mengembangkan jaringan logistik dan keuangan antara Shekau dan wilayah barat.
”Ini propaganda Boko Haram dan bisa jadi akan menjadi cara masuk ke perundingan dengan pemerintah,” ujarnya.
Kasus penculikan terhadap ratusan anak sekolah itu terjadi pada saat Boko Haram dan militer Nigeria akan diselidiki atas kasus kejahatan perang dan perlawanan yang berlangsung selama lebih dari 10 tahun.
Pengadilan Kejahatan Internasional (ICC), pekan lalu, menyatakan memiliki cukup bukti untuk memulai proses penyelidikan terhadap tuduhan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan oleh Boko Haram.
Militer Nigeria juga akan diselidiki karena dituduh membiarkan berbagai kekerasan yang terjadi.
ICC menyebutkan ada alasan mendasar untuk memercayai Boko Haram dan kelompok-kelompok lain yang terkait dengan Boko Haram melakukan berbagai kejahatan, termasuk pembunuhan, pemerkosaan, perbudakan seks, dan penyiksaan.
Mereka juga diduga sengaja menyasar menyerang sekolah dan tempat-tempat ibadah serta memanfaatkan anak-anak menjadi tentara. (REUTERS/AFP/AP/LUK)