Selain Inggris, Varian Baru Virus Korona Telah Menyebar ke Enam Negara
Selain di Inggris, sejumlah negara juga mulai melaporkan adanya kasus positif Covid-19 dengan strain baru virus SARS-CoV-2.
Oleh
ADHITYA RAMADHAN
·3 menit baca
SINGAPURA, KAMIS — Strain baru virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 yang banyak bersirkulasi di Inggris bagian selatan telah terdeteksi setidaknya di enam negara, yakni Belanda, Denmark, Australia, Belgia, juga Israel. Yang terakhir strain baru ini juga terdeteksi ada di Singapura.
Strain baru Covid-19 juga dilaporkan di Afrika Selatan, tetapi ini berbeda dengan strain yang banyak bersirkulasi di Inggris.
Singapura mengonfirmasi kasus pertama Covid-19 positif dengan strain baru virus SARS-CoV-2, strain B117, seperti yang bersirkulasi di Inggris, Rabu (23/12/2020). Kasus ini merupakan seorang perempuan berusia 17 tahun yang menempuh studi di Inggris sejak Agustus.
Mengutip Kementerian Kesehatan Singapura, Chanel News Asia melaporkan bahwa perempuan tersebut tiba di Singapura 6 Desember 2020 dan menjalani karantina mandiri. Pada 7 Desember, perempuan tersebut mengalami demam dan terkonfirmasi positif Covid-19 pada 8 Desember 2020. Ia pun menjadi kasus Covid-19 impor yang dilaporkan Pemerintah Singapura hari ini.
”Semua kontak dekatnya telah dikarantina dan hasil tes mereka di akhir masa karantina negatif Covid-19,” kata Kementerian Kesehatan Singapura. ”Karena setibanya di Singapura dia diisolasi kami bisa mencegah penularan darinya.”
Kementerian Kesehatan Singapura juga mengonfirmasi, saat ini tidak ada bukti bahwa strain B117 bersirkulasi di masyarakat.
Selain mengidenfitikasi satu kasus Covid-19 impor yang disebabkan strain baru virus korona, Kementerian Kesehatan Singapura juga menginformasikan bahwa Laboratorium Kesehatan Publik Nasional Singapura juga mengurutkan genom virus korona dari kasus Covid-19 positif dari Eropa.
Hal itu dilakukan mengingat laporan terbaru bahwa strain B117 yang lebih mudah menular bersirkulasi di Inggris.
Terdapat total 31 kasus Covid-19 impor dari Eropa yang tiba di Singapura antara 17 November 2020 dan 17 Desember 2020, termasuk kasus perempuan dengan strain baru virus korona. Dari 30 kasus positif sisanya, 12 di antaranya tidak terinfeksi oleh virus korona strain B117.
”Lima sampel tidak bisa diproses pengurutan genomnya karena jumlah virusnya rendah. Sementara proses pengurutan genom 11 kasus yang hasil pemeriksaan awalnya positif B117 masih berlangsung,” kata Kemenkes Singapura.
Semua kasus itu telah ditempatkan di fasilitas karantina khusus atau isolasi ketika tiba di Singapura. Semua kontak erat setiap kasus pun sudah menjalani karantina.
Singapura telah menutup akses masuk pelancong dari Inggris untuk mencegah masuknya strain baru virus korona.
Sebelumnya, kasus Covid-19 dengan strain baru virus korona juga ditemukan di Belgia. Menurut juru bicara Kementerian Kesehatan Belgia, Jan Eyckmans, empat kasus ini ditemukan awal Desember di wilayah Utara yang berbatasan dengan Belanda.
”Tidak banyak, tapi bukan tidak mungkin jumlah lebih dari itu,” ujar Yves van Laethem, juru bicara pusat krisis nasional Belgia.
Pada Rabu kemarin, empat kasus Covid-19 dengan virus korona strain baru juga dilaporkan oleh Israel.
Khawatir kasus Covid-19 dengan strain baru masuk ke negaranya, sejumlah negara menutup akses masuk pelancong dari Inggris. Irlandia, Italia, Jerman, Belanda, Belgia, Turki, dan Kanada menutup akses penerbangan dari Inggris.
Uni Eropa telah mendesak negara-negara UE untuk membuka perbatasannya untuk Inggris dan mengganti larangan masuk bagi pelancong dari Inggris dengan kewajiban menjalani tes saat tiba di negara setiap negara Eropa. (REUTERS/AFP)