Dakwaan Pemakzulan Trump, Ujian Demokrat Meyakinkan Senat
Sidang pemakzulan mantan Presiden AS Donald Trump di Senat akan menjadi ujian bagi Demokrat untuk membuktikan kesalahan di muka persidangan.
Oleh
Mahdi Muhammad
·2 menit baca
WASHINGTON, SENIN — Sidang dakwaan pemakzulan kedua terhadap Donald Trump, Selasa (9/2/2021) waktu setempat, akan menjadi sejarah baru sekaligus ujian bagi Partai Demokrat dalam meminta pertanggungjawaban mantan presiden Amerika Serikat itu atas penyerbuan Gedung Capitol oleh pendukungnya.
Partai Demokrat dituntut mampu membuktikan dugaan keterlibatan Trump dalam peristiwa 6 Januari itu, tanpa kehadiran terdakwa di ruang persidangan Senat.
Pekan lalu, Trump melalui kuasa hukumnya menolak permintaan Demokrat untuk bersaksi di bawah sumpah di persidangan. Ia menilai persidangan itu inkonstitusional. Namun, menurut Demokrat, kehadiran Trump bagian dari upaya mendapatkan gambaran utuh tentang peristiwa 6 Januari.
Demokrat akan menggunakan penolakan Trump untuk bersaksi sebagai bagian argumentasi bahwa mantan presiden itu menghindari bertanggung jawab atas tindakannya.
Sidang dakwaan pemakzulan itu yang tanpa kehadiran Trump diperkirakan akan berlangsung singkat. Sejauh ini, tampaknya hanya sedikit saksi yang dipanggil. Jaksa dan pembela berbicara langsung dengan para senator yang menjadi saksi dalam pengepungan dan penyerbuan Capitol itu.
Pembuktian oleh DPR akan bergantung pada kumpulan video rekaman saat penyerbuan terjadi serta rekaman pidato Trump yang ”membakar dan menyemangati” para pendukungnya untuk menolak mengakui hasil pemilihan umum dan pengesahan kemenangan Joe Biden.
Trump adalah presiden pertama AS yang dua kali didakwa pemakzulan, serta satu-satunya presiden AS yang akan diadili setelah meninggalkan Gedung Putih dan tak lagi menjabat.
Demokrat berpendapat, bukan hanya tentang memenangi persidangan, sidang ini juga untuk meminta pertanggungjawaban mantan presiden atas tindakannya meskipun dia sudah tidak menjabat.
Adapun para politisi Republikan menilai, pidato Trump tidak membuatnya bertanggung jawab atas penyerbuan itu. Mereka juga mempertanyakan keabsahan persidangan terhadap seseorang yang tidak lagi menjabat.
Hampir dua pertiga warga AS percaya bahwa Trump memikul setidaknya tanggung jawab atas kerusuhan itu, menurut jajak pendapat yang dirilis pekan lalu oleh The Associated Press-NORC Center for Public Affairs Research.
Persidangan ini menjadi ujian bagi Demokrat juga karena mereka membutuhkan tambahan dukungan setidaknya 17 anggota Senat Republikan untuk bisa memakzulkan Trump.
Sejauh ini, hanya lima senator Republik yang bergabung dengan Demokrat, yakni Mitt Romney dari Utah, Ben Sasse dari Nebraska, Susan Collins dari Maine, Lisa Murkowski dari Alaska, dan Pat Toomey dari Pennsylvania.
Meski demikian, peluang Demokrat untuk mendapatkan tambahan dukungan dari Republikan di Senat masih terbuka setelah beberapa senator menyatakan bahwa pemungutan suara sebelumnya tidak mengikat. Mereka akan mendengarkan dengan hati-hati kesaksian dan barang bukti yang dimunculkan dalam persidangan. (AP)