Para arkeolog di Georgia menemukan gigi berusia 1,8 juta tahun milik spesies manusia purba. Temuan ini semakin menegaskan kawasan itu sebagai rumah bagi manusia prasejarah di Eropa.
Fosil gigi itu ditemukan di dekat Desa Orozmani, sekitar 100 kilometer sebelah barat daya Tbilisi, ibu kota Georgia. Lokasinya tidak jauh dari Dmanisi, tempat kerangka manusia berusia 1,8 juta tahun yang ditemukan pada akhir 1990-an dan awal tahun 2000-an. Temuan di Dmanisi merupakan yang tertua di luar Afrika dan mengubah pemahaman para ilmuwan tentang evolusi dan pola migrasi manusia prasejarah.
”Orozmani, bersama Dmanisi, mewakili pusat penyebaran tertua manusia atau spesies Homo awal di luar Afrika,” sebut Pusat Riset Nasional Arkeologi dan Prasejarah Georgia saat mengumumkan temuan gigi pada Kamis (8/9/2022).
Temuan terbaru di Georgia itu memberikan bukti lebih banyak bahwa daerah pegunungan selatan Kaukasus kemungkinan hunian manusia purba setelah migrasi ke luar Afrika. Giorgi Bidzinashvili, ilmuwan yang memimpin tim penggalian, memperkirakan gigi itu milik ”sepupu” Zezva dan Mzia, nama yang diberikan pada dua fosil kerangka berusia 1,8 juta tahun yang hampir lengkap di Dmanisi.
”Implikasi temuan ini sangat besar, tidak hanya bagi situs, tetapi juga Georgia dan sejarah manusia yang meninggalkan Afrika. Temuan ini menegaskan posisi Georgia yang sangat penting bagi paleoantropologi dan sejarah manusia umumnya,” ujar Bidzinashvili.
Para ilmuwan meyakini, manusia purba spesies Homo erectus yang berburu dan meramu kemungkinan mulai bermigrasi ke luar Afrika sekitar 2 juta tahun lalu. Peralatan kuno berusia sekitar 2,1 juta tahun telah ditemukan di China. Namun, situs-situs di Georgia merupakan tempat fosil tertua manusia purba yang ditemukan di luar Afrika. (REUTERS)
Baca juga : Tertangkap, Penyelundup Keju dari Meksiko
Baca juga : Nonton Laga Tenis AS Terbuka Sambil ”Cukur Rambut” di Stadion
Baca juga : Dengar Ratu Elizabeth II Wafat, Serikat Pekerja di Inggris Batal Mogok Kerja