China Perluas Dominasi Baterai Kendaraan Listrik Dunia
Kendaraan listrik adalah masa depan dunia. Oleh sebab itu, baterai menjadi bagian vital dalam era itu. China yang telah mendominasi pasar baterai listrik dunia terus berekspansi.
Oleh
FX LAKSANA AGUNG SAPUTRA
·3 menit baca
LA PAZ, SABTU — China melalui perusahaan-perusahaannya terus memperluas dominasi rantai pasok baterai mobil listrik dunia. CATL, raksasa baterai yang berbasis di China, terus mengembangkan investasinya di sejumlah negara.
Baru-baru ini, CATL memenangi lelang pengembangan litium di Bolivia. Menyingkirkan, antara lain, perusahaan dari Amerika Serikat (AS) dan Rusia dalam lelang, CATL memimpin konsorsium investor untuk pengembangan proyek baterai untuk mobil listik di negara Amerika Latin itu.
Presiden Bolovia Luis Arce, Jumat (20/1/2023), menyatakan, proyek tersebut merupakan catatan bersejarah dalam industrialisasi litium di Bolivia. Konsorsoum CBS akan menanamkan modal senilai 1 miliar dollar AS pada fase pertama proyek. Penggunaannya, antara lain, untuk mendorong pembangunan infrastrustur yang dibutuhkan. ”Hari ini dimulai era industrialisasi litium Bolivia,” kata Arce.
Konsorsoum CBS akan menanamkan modal senilai 1 miliar dollar AS pada fase pertama proyek.
Arce menambahkan, pembicaraan masih berlanjut untuk peluang kemitraan dengan perusahaan asing lainnya. Adapun perusahaan yang masih berlomba berinvestasi adalah Lilac Solutions dari AS, Uranium One Group dari Rusia, dan tiga perusahaan lain dari China.
Menteri Energi Bolivia Franklin Molina menambahkan, kesepakatan tersebut menunjukkan adanya skema alternatif yang tetap menjamin kedaulatan negara dalam model privatisasi eksploitasi litium. Badan Usaha Milik Negara Bolivia, YLB, akan menyupervisi dan memegang peran sentral dalam proyek tersebut.
Konsorsium CBC akan mengekstraksi litium dari wilayah Uyuni and Oruro. Skema itu sekaligus memberi konsensi kepada konsorsium untuk membangun dua pabrik lithium. Masing-masing diproyeksikan bisa memproduksi hingga 25.000 ton litium karbonat tingkat baterai per tahun.
Melalui perjanjian investasi tersebut, Pemerintah Bolivia berharap mampu memanfaatkan potensi negara sebagai pemasok litium untuk kebutuhan baterai kendaraan listrik dunia. Meskipun demikian, proyek penambangan logam ringan itu memakan waktu bertahun-tahun. Selain itu, ada keraguan atas teknologi ekstraksi yang akan digunakan.
Dataran luas garam di Bolivia merupakan cadangan terbesar litium dunia. Berdasarkan Survei Geologi AS, volumenya diperkirakan mencapai 21 juta ton.
Dataran luas garam di Bolivia merupakan cadangan terbesar litium dunia. Berdasarkan Survei Geologi AS, volumenya diperkirakan mencapai 21 juta ton. Namun selama ini, Bolivia belum memiliki industri pengolahan yang secara komersial layak.
Seiring tren dunia yang meninggalkan energi fosil, kebutuhan baterai untuk kendaraan listrik akan meningkat pesat dalam tahun-tahun mendatang. Litium adalah salah satu bahan utamanya. Harga litium tingkat baterai pada akhir 2022 mendekati 85.000 dollar AS per ton.
CATL adalah produsen baterai kendaraan listrik terbesar di dunia. Namun, sampai saat ini, perusahaan itu belum memproduksi litium sekalipun telah berinvestasi di sejumlah proyek China.
Pada 2021, CATL kalah dalam lelang pembelian perusahaan Argentina, yakni Millennial Lithium Corp. Bolivia, bersama dengan Argentina dan Chile, menempati ”segitiga litium” yang mencakup lebih dari 50 persen sumber daya metal dunia.
Pada 2016, mengutip The New York Times, Pemerintah China menunjukkan misinya untuk mendominasi industri kendaraan listrik dunia. Dalam pengumumannya, Beijing menyebutkan, revolusi industri ketiga yang berfokus pada digitalisasi dan energi baru akan mengantarkan China memimpin era auto.
Saat ini, perusahaan-perusahaan China menguasai 56 persen pasar baterai kendaraan listrik dunia.
Saat ini, perusahaan-perusahaan China menguasai 56 persen pasar baterai kendaraan listrik dunia. Menyusul di belakangnya adalah perusahaan-perusahaan Korea (26 persen) dan perusahaan-perusahaan Jepang (10 persen).
Sebagai pemimpin pasar, CATL mengembangkan pangsa pasar dari 32 persen pada 2021 menjadi 34 persen pada 2022. Mengutip Oilprice.com, CATL memasok baterai ion litium untuk Tesla, Peugeot, Hyundai, Honda, BMW, Toyota, Volkswagen, dan Volvo. (REUTERS)