Penginapan terapung KM Sinabung menjadi solusi di tengah terbatasnya kamar hotel di Labuan Bajo. Penginapan di kapal milik PT Pelni itu terasa nyaman.
Oleh
FRANSISKUS PATI HERIN, CYPRIANUS ANTO SAPTOWALYONO
·5 menit baca
Aroma harum dalam balutan suhu sekitar 18 derajat celsius menyambut kala memasuki kamar berukuran 4 meter x 2 meter itu. Inilah kamar di dalam kapal milik Pelni, KM Sinabung, yang disiapkan khusus untuk tamu Konferensi Tingkat Tinggi Ke-42 Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara di Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur.
Di dalam kamar itu terdapat dua tempat tidur yang dilengkapi kasur, seprai, bantal, dan selimut yang tertata rapi. Di sudut kamar terdapat meja yang di atas diletakan gelas, kopi sasetan, teh celup, gula, dan alat pemanas air. ”Ini semua masih baru,” ujar Abdul Manaf (30), penata kamar di kapal itu, Senin (8/5/2023).
Di dalam ruangan itu dilengkapi pula kamar mandi dan WC dengan model toilet duduk. Tersedia sabun, pasta gigi, sikat gigi, handuk, dan sandal. Kondisinya bersih dan harum. ”Ini seperti di dalam hotel. Nyaman kalau tidur di sini,” kata Mesak, pengunjung, memberi kesan.
Konsep hotel terapung ini dibuat untuk mengatasi kebutuhan akan penginapan pada saat KTT ASEAN. Penginapan di Labuan Bajo tidak mencukupi permintaan para tamu. Mereka datang ke kota itu dalam rangka KTT ASEAN yang puncaknya pada 10-11 Mei 2023.
Kamar yang ditunjukkan Manaf merupakan kamar kelas satu yang kini sudah penuh. Total 124 kamar kelas satu. Selain itu, ada kamar kelas dua sebanyak 354 unit yang juga semua sudah terisi. Kelas berikutnya, ekonomi. Dari 400 tempat tidur, lebih kurang 200 terpakai tamu.
Sejak mulai dibuka pada 6 Mei 2023, Manaf dan puluhan petugas diminta melayani tamu sepanjang waktu. Mereka membersihkan kamar, merapikan tempat tidur, hingga membersihkan kamar mandi. Mereka secara bergantian siaga melayani tamu selama 24 jam per hari.
Selain kamar, di kapal itu juga disiapkan ruang kerja untuk tamu, termasuk awak media peliput KTT ASEAN. Sebanyak 20 laptop tersedia di atas meja. Ada juga jaringan internet. Ruangan kerja di dek enam itu dapat menampung hingga 200 orang.
Jika tamu ingin menikmati makanan di kapal, tersedia kafetaria yang dilengkapi dengan berbagai menu Nusantara. Petugas kafetaria siaga selama 24 jam. Penginapan terapung itu gratis dan dibuka hingga selesainya rangkaian KTT ASEAN pada 12 Mei mendatang.
”Kami ingin memberikan pelayanan yang terbaik bagi tamu,” kata Berryl A Insanul Firdaus, Wakil Presiden Usaha Penumpang Komersialisasi dan Penunjang PT Pelni.
Waktu terbatas
Berryl menuturkan, tugas perbantuan itu datang lantaran penginapan yang tersedia di Labuan Bajo tidak mencukupi kebutuhan tamu. Data dari Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia Kabupaten Manggarai Barat, sekitar 3.000 kamar di 117 hotel dan penginapan penuh.
Asosiasi Homestay Manggarai Barat mencatat, sebanyak 70 homestay yang terdata juga penuh. Bahkan, kendati banyak rumah warga di luar homestay sudah disewakan kepada tamu, pun masih banyak yang mencarinya. Penginapan terapung jadi solusi.
Pelni ini lagi melakukan transformasi untuk tumbuh dan berkembang. Bisa dilihat nanti, kamarnya sama bersih dengan kamar bintang empat. (Budi Karya)
Menurut dia, perintah tugas perbantuan itu datang ketika KM Sinabung sedang berlayar dari Papua ke Pulau Jawa pada April lalu. Dalam pelayaran itu, segala persiapan pun dimulai, seperti menyiapkan kamar dan memperbaiki fasilitas yang rusak. Biasanya, hal itu dilakukan sekali dalam setahun ketika kapal docking.
Tiba di Surabaya, Jawa Timur, persiapan kian intensif termasuk pengadaan barang-barang seperti selimut, seprai, sandal, sabun, bahan makanan, dan kebutuhan lainnya di atas kapal. Pelni juga merekrut 70 tenaga baru untuk menambah 150 awak kapal yang sudah ada. Tenaga baru hanya bertugas selama KTT ASEAN.
Kapal kemudian bertolak dari Surabaya dengan waktu pelayaran selama lebih kurang 36 jam hingga tiba di Labuan Bajo pada Sabtu (6/5/2023) pagi. Penginapan terapung pun dibuka pada siang harinya. Dari total 2.000 tempat tidur yang tersedia, hingga Senin (8/5/2023) lebih kurang 700 di antaranya sudah diisi tamu.
Menurut Berryl, tugas perbantuan semacam ini bukan baru pertama kali. Tahun 2022, kapal milik Pelni, yakni KM Kelud dijadikan penginapan terapung untuk mendukung gelaran MotoGP di Sirkuit Pertamina Mandalika, Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat. Dengan pengalaman itu, relatif tidak banyak kesulitan yang dialami.
”Kami merasa senang ikut dilibatkan dalam momentum bersejarah KTT Ke-42 ASEAN di Labuan Bajo. Ini sebagai bentuk bakti kami kepada negeri. Kami berharap, tamu yang menginap di sini merasa nyaman dan terbantu,” ujarnya.
Saat memberikan keterangan pers di Bandara Komodo, Labuan Bajo, pada Minggu (7/5/2023), Presiden Joko Widodo menuturkan, banyaknya permintaan menjadikan kamar yang tersedia di Labuan Bajo tidak cukup untuk menampung peserta KTT ASEAN.
”Kemudian kita nyiapin juga kapal, juga disiapin. Namun, ini adalah momentum yang sangat baik, kita adakan KTT ASEAN di Labuan Bajo itu untuk me-marketingin (memasarkan) Labuan Bajo supaya semua dunia tahu di Indonesia ada namanya Labuan Bajo di Nusa Tenggara Timur,” kata Presiden Jokowi.
Sehubungan dengan penyediaan kapal ini, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menuturkan, pihaknya memang telah mendapat perintah Presiden terkait jumlah kamar perhotelan di Labuan Bajo yang tidak terlalu banyak untuk menampung peserta KTT ASEAN.
”KM Sinabung kami siagakan di sini, di pelabuhan,” kata Budi di Hotel Meruorah, Manggarai Barat, NTT, Senin (8/5/2023).
Fasilitas hotel
Dia pun sempat berkisah tentang selorohannya kepada rekan-rekan di Pelni saat menyiapkan kamar di KM Sinabung tersebut. ”Saya berseloroh kepada teman-teman, kalian biasa menginap di hotel bintang empat atau lima?” ujarnya.
Budi pun meminta agar kamar di KM Sinabung yang disediakan setidaknya dapat mendekati kamar di hotel bintang empat. ”(Hal) Yang penting, kamarnya cantik, bersih, dan higienis. Saya berterima kasih kepada Pelni yang begitu bertanggung jawab,” katanya.
Budi mengaku punya pengalaman menginap di kapal di rute Jakarta-Semarang. Kamar seluruhnya nyaman. ”Pelni ini lagi melakukan transformasi untuk tumbuh dan berkembang. Bisa dilihat nanti, kamarnya sama bersih dengan kamar bintang empat. Seprai, selimut, dan kamar mandinya juga bersih,” ujarnya.
Penginapan di KM Sinabung sudah dibuka. Nguyen Huu Chien, jurnalis asal Vietnam, kepada petugas kapal mengaku sangat terbantu dengan akomodasi di kapal. Proses reservasi yang dibantu Kementerian Luar Negeri juga berjalan dengan lancar. Kini, mereka menikmati hotel terapung bernama Sinabung.