Ikan turut mewarnai dalam jalinan persahabatan Indonesia dan Jepang. Kaisar Jepang dan Presiden RI kerap bergantian memberikan ikan saat kunjunga, termasuk kali ini saat Kaisar Naruhito ke Indonesia.
Oleh
NINA SUSILO
·4 menit baca
Ikan sangat dekat dengan budaya Jepang dan Indonesia. Masyarakat Jepang merupakan salah satu konsumen ikan terbesar di dunia. Makanan seperti sashimi dan sushi dihasilkan dari bahan baku ikan. Indonesia yang kawasan perairannya luas dan banyak sungai memiliki keragaman jenis ikan. Ditambah lagi banyaknya orang yang menggantungkan mata pencariannya dari menangkap ikan.
Dalam persahabatan Indonesia-Jepang, ikan menjadi salah satu pengikat.
Saat Kaisar Akihito dan Permaisuri Michiko kunjungan ke Indonesia pada Oktober 1991, Kaisar Akihito menyerahkan 50 ekor silangan ikan mas dan koi kepada Presiden Soeharto dan Nyonya Tien. Sebagai balasan, Presiden Soeharto memberikan ikan arwana kepada Kaisar.
Ikan mas silangan tersebut berawal dari kunjungan Pangeran Akihito saat ke Indonesia pada 1962. Saat itu, dalam catatan harian Kompas, Pangeran Akihito terpesona dengan ikan mas kumpay saat berkunjung ke Bogor. Sebanyak 60 ikan mas kumpay didatangkan dari Bogor ke Jepang untuk dikawinkan dengan ikan asli Jepang.
Saat Presiden Joko Widodo mengunjungi Jepang pada Juli 2022, bukan hanya mengundang Kaisar Naruhito ke Indonesia, Presiden juga melihat ikan mas silangan tersebut di Tokyo.
Kali ini, sebagai tanda mata kunjungan Kaisar Naruhito ke Indonesia, ikan arwana jenis super red juga diberikan. Ikan arwana ini banyak ditemukan di sungai di Kalimantan Barat.
Sambutan hangat Presiden Jokowi dan Nyonya Iriana kepada Kaisar Naruhito dan Permaisuri Masako tampak sejak awal. Ketika tiba di depan Istana Kepresidenan Bogor, Presiden dan Nyonya Iriana menyambut keduanya turun dari mobil. Sementara siswa-siswi berpakaian adat dari SMP Mardi Waluya, SMP Mardi Yuana, dan SMP PGRI 5 Bogor meneriakkan ”Welcome to Indonesia” sembari mengayunkan bendera mungil kedua negara.
Kedua pasangan kepala negara ini kemudian mengikuti upacara kenegaraan, mengisi buku tamu, serta berfoto bersama dan berbincang informal di beranda belakang Istana Kepresidenan Bogor.
Dari beranda, Presiden Jokowi yang menggandeng Nyonya Iriana menuruni tangga belakang Istana Bogor menuju lokasi penanaman pohon bersama Kaisar Naruhito dan Permaisuri Masako. Keempatnya berjalan beriringan kemudian menanam pohon gaharu (Aquillaria beccariana) bersama. Nyonya Iriana dan Permaisuri Masako pun ikut menaburkan tanah dan menyirami pohon itu sebagai simbol persahabatan.
Permaisuri Masako dan Nyonya Iriana pun ikut ke Griya Anggrek Kebun Raya Bogor bersama Presiden Jokowi dan Kaisar Naruhito. Salah satu anggrek yang dipamerkan adalah anggrek terbesar di dunia, yaitu anggrek harimau (Grammatophyllum speciosum) yang dikenal juga sebagai anggrek tebu.
Setelah melihat-lihat dan mendapatkan penjelasan, Presiden Jokowi dan Kaisar Naruhito memberikan keterangan bersama. Nyonya Iriana dan Permaisuri juga turut mendampingi.
Kehadiran pasangan saat menanam pohon dan memberikan keterangan bersama sangat jarang terjadi. Deputi Bidang Protokol Pers dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin menjelaskan, Presiden mendapat informasi bahwa Kaisar Naruhito tertarik pada Kebun Raya Bogor. Sebab, saat kecil dan masih menjadi putra mahkota, dia mendengarkan cerita langsung dari orangtuanya yang diantar berjalan-jalan di Kebun Raya Bogor oleh Presiden Soekarno tahun 1962.
”Untuk itu, Presiden mengajak Kaisar Naruhito dan Permaisuri Masako mengunjungi Griya Anggrek yang berada di Kebun Raya Bogor. Jadi, menanam pohon, ke kebun raya, dan joint press statement menjadi rangkaian acara hari ini yang dihadiri Bapak Presiden Jokowi dan Ibu Iriana bersama Kaisar Naruhito dan Permaisuri Masako,” tutur Bey.
Kegembiraan ini pun disampaikan Kaisar Naruhito seusai berjalan-jalan di Griya Anggrek. ”Kami sangat senang dapat mengunjungi negara Anda atas undangan Presiden. Seperti yang dikatakan Presiden, kunjungan ke Indonesia ini merupakan kunjungan pertama kami,” ujarnya dalam keterangan bersama.
Selama di Indonesia, Kaisar Naruhito juga mengatakan belajar memahami masyarakat dan budaya Indonesia. Semua ini sekaligus merefleksikan sejarah Indonesia dan kerja keras untuk mempromosikan hubungan persahabatan di antara kedua negara.
”Presiden dan istrinya baru saja memberi kami sambutan yang hangat, membimbing kami melalui kebun raya, dan juga membimbing kami mengenal berbagai anggrek secara mendetail. Saya ingin mengucapkan terima kasih yang tulus kepada Anda,” tutur Kaisar Naruhito dalam keterangan bersama.
Presiden Jokowi pun menyambut baik kunjungan kenegaraan pertama Kaisar Naruhito ke luar negeri ini. ”Saya merasa sangat-sangat terhormat karena Indonesia menjadi tujuan pertama kunjungan kenegaraan bilateral Kaisar Jepang ke luar negeri. Kunjungan Sri Baginda Kaisar bersama Sri Baginda Permaisuri ke Indonesia semakin memperkokoh fondasi persahabatan di antara masyarakat kita,” tutur Presiden.
Fondasi kokoh ini, menurut Presiden, diperlukan bagi pengembangan kemitraan strategis dua negara kita ke depannya, terutama di bidang ekonomi.
”Napak tilas”
Kunjungan Kaisar Naruhito ini seakan napak tilas kunjungan ayahnya, Kaisar Akihito, saat pada Oktober 1991. Direncanakan, Kaisar Naruhito dan Permaisuri Masako akan mengunjungi Keraton Yogyakarta, bertemu Sri Sultan Hamengku Buwono X, dan ke Candi Borobudur.
Sebelumnya, Minggu (18/6/2023), Kaisar Naruhito dan Permaisuri Masako mengunjungi depo MRT dan stasiun pompa air Waduk Pluit yang pembangunannya atas bantuan Jepang. Adapun pada Selasa (20/6/2023) agendanya adalah ke Taman Makam Pahlawan Kalibata untuk memberikan penghormatan kepada 28 tentara Jepang yang tinggal dan berjuang untuk Indonesia dalam perang kemerdekaan Indonesia antara 1945 dan 1949.
Kunjungan ini juga menjadi istimewa karena terjadi saat perayaan 65 tahun hubungan diplomatik Indonesia dan Jepang. Tahun ini, ASEAN-Jepang juga merayakan 50 tahun hubungan kemitraan ini.