Keluarga Dawood membayar 500.000 dollar AS untuk perjalanan wisata melihat bangkai Titanic di dasar Samudera Atlantik. Harding membayar 250.000 dollar AS.
Oleh
KRIS MADA
·4 menit baca
Sudah hampir tiga hari, tim penyelamat dari Amerika Serikat dan Kanada sibuk mencari kapal selam mini di tengah Samudera Atlantik. Kapal selam itu mengangkut tiga jutawan, seorang anak jutawan, dan pensiunan perwira Angkatan Laut Perancis.
Menggunakan Titan, kapal selam mini, mereka menempuh perjalanan wisata khusus untuk melihat puing-puing Titanic di dasar Samudera Atlantik. Titan mulai menyelam Minggu (18/6/2023) pagi. Lebih-kurang 45 menit kemudian, kru darat kehilangan kontak dengan kapal selam dengan panjang hampir 10 meter itu.
OceanGate, pemilik Titan, menyebut kapal selam itu memiliki cadangan oksigen untuk 96 jam.
OceanGate, pemilik Titan, menyebut kapal selam itu memiliki cadangan oksigen untuk 96 jam. Dengan demikian, penumpang Titan bisa mendapat oksigen paling lama sampai Kamis (22/6) pukul 06.00 waktu Newfoundland, Kanada.
Kapal patroli maritim, pesawat angkut militer, serta kapal Pasukan Penjaga Laut dan Pantai (Palapa) AS-Kanada dikerahkan. Pada Rabu pagi, Palapa Kanada mengungkap soal sonar yang mendeteksi benda yang ukurannya mirip dengan Titan.
Belum dipastikan, apakah benda itu Titan atau bukan. Robot pencari sudah dikerahkan untuk memeriksa ke sekitar lokasi. Namun, belum ada hasil menggembirakan.
Mantan perwira Angkatan Laut Inggris, Chris Parry, mengatakan, ada tantangan khusus untuk menggunakan sonar di sekitar Titanic. Di sekitar kapal yang karam pada 1912 itu banyak puing yang ukurannya bisa hampir sama dengan Titan.
Akan sulit membedakan puing itu dengan Titan. Di sekitar kapal yang karam pada 1912 itu banyak puing yang ukurannya bisa hampir sama dengan Titan. Dengan demikian, akan sulit membedakan puing itu dengan Titan.
Puing Titanic yang terletak hampir 700 kilometer di timur Newfoundland, Kanada, memang menjadi menjadi lokasi tujuan Titan. Penumpang dan awak Titan berangkat dari wilayah timur Kanada itu dengan kapal Polar Prince.
Pendiri dan pemimpin OceanGate, Stockton Rush, adalah salah seorang dari lima penumpang Titan. Pensiunan AL Perancis, Paul-Henry Nargeolet, mengemudikan Titan.
Sejak 1987, mantan anggota unit pembersih ranjau laut pada AL Perancis itu sudah berulang kali menyelam ke lokasi kapal Titanic karam. Ia bergabung dengan Experiential Media (EM) Group yang mendapatkan hak memanfaatkan puing Titanic, kapal yang karam pada 1912.
Nargeolet dan Rush mengantarkan Hamish Harding, Shahzada Dawood, dan Sulaeman Dawood. Sulaeman merupakan anak pertama Shahzada.
Dalam wawancara dengan BBC pada 2021, Rush menyebut setiap penjelajah yang mau menaiki Titan harus mengeluarkan 250.000 dollar AS. Ia memakai istilah penjelajah, bukan pelancong. “Kami tidak melayani wisatawan,” kata dia.
Berada hampir 4.000 meter di bawah permukaan laut untuk mendekati bangkai Titanic, diperlukan teknologi dan keterampilan khusus. Oleh karena itu, 250.000 dollar AS disebut Rush sebagai ongkos yang pantas.
Rush menyebut setiap penjelajah yang mau menaiki Titan harus mengeluarkan 250.000 dollar AS. Ia memakai istilah penjelajah, bukan pelancong.
OceanGate mengklaim, sampai sekarang tidak sampai 250 orang pernah melihat puing itu dari dekat. Padahal, lokasi karam Titanic sudah diketahui sejak 1985. Bahkan, Nargeolet sudah berulang kali mengambil puing dan aneka benda lain dari bangkai Titanic.
Dengan demikian, keluarga Dawood membayar 500.000 dollar AS untuk menaiki Titan. Sementara Harding membayar 250.000 dollar AS.
Harding sudah berulang kali menghabiskan uang untuk penjelajahan ke berbagai penjuru Bumi dan antariksa. Ia antara lain ke Antartika bersama Buzz Aldrin, astronot yang pernah melangkah di bulan. Tahun lalu, ia menyelam ke Palung Mariana yang merupakan titik terdalam di dasar laut.
Harding juga pernah menaiki pesawat yang memecahkan rekor penerbangan tercepat untuk mengitari Bumi. Ia juga pernah mengeluarkan setidaknya 200.000 dollar AS untuk menumpang roket Blue Origin. Roket itu mengantarnya ke antariksa selama 10 menit lalu kembali ke Bumi.
Kekayaan Harding didapat dari bisnis konsultansi penerbangan. Warga Inggris itu memusatkan bisnisnya di Dubai, Uni Emirat Arab. Bisnis utamanya adalah menyewakan pesawat dan menfasilitasi kredit pesawat.
Sebaliknya keluarga Dawood merupakan warga Pakistan yang memusatkan bisnis di Inggris. Shahzada memimpin salah satu konglomerasi terbesar Pakistan, Engro Corp. Bermula dari pupuk, bisnis Engro berkembang ke pabrik kendaraan, energi, dan layanan digital.
Di luar kesibukan mengurus bisnis, Shahzada menjadi anggota dewan penyantun Search for Extraterrestrial Intelligence Institute (SETI). Lembaga itu fokus mencari bukti keberadaan alien di antariksa.
Selain OceanGate, Rush juga pernah membuat paket wisata senilai 105.000 dollar AS per orang. Dengan biaya itu, pelancong bisa menikmati wisata selama delapan hari di laut dan termasuk mendekati Titanic. Tanpa diiklankan, paket itu laris dipesan untuk periode enam bulan.
Fakta itu menunjukkan, wisata minat khusus dan berbiaya tinggi tidak hanya diinginkan Harding dan Dawood. Bahkan, perjalanan ke dasar laut relatif lebih murah dibandingkan ke antariksa.
Pebisnis Amerika Serikat keturunan Iran, Anousheh Ansari, dilaporkan menyumbang 20 juta dollar AS ke Yayasan XPrize. Dengan sumbangan besar itu, ia mendapat satu kursi di roket Soyuz yang mengantarnya ke Stasiun Antariksa Internasional (ISS). Ansari tinggal di ISS selama 11 hari.
Jika hanya ingin sekadar berada bawah orbit selama beberapa menit, harganya berkisar dari 300.000 dollar AS hingga 500.000 dollar AS per orang.
Jika hanya ingin sekadar berada bawah orbit selama beberapa menit, harganya berkisar dari 300.000 dollar AS hingga 500.000 dollar AS per orang. Dengan harga itu, ada kesempatan langka yang hanya mungkin didapatkan amat sedikit orang di Bumi.
Seperti pernah disampaikan Rush, petualangan itu menawarkan kenangan tidak terlupakan. Harganya memang mahal. Bukan hanya nilai uangnya. Ada risiko kehilangan nyawa dalam petualangan itu. (AFP/REUTERS)