Amerika Serikat tengah memperingati Pekan Hiu yang tahun 2023 ini berlangsung pada 23-29 Juli. Pekan Hiu awalnya berasal dari acara di kanal televisi Discovery Channel yang dimulai sejak 17 Juli 1988 dan diperingati setiap tahun. Tujuannya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pelestarian hiu sebagai bagian dari ekosistem bahari.
Kali ini, penulis dan sejarawan Richard Fernicola dari Jersey Shore, Negara Bagian New Jersey, menerbitkan buku terbarunya yang berjudul Twelve Days of Terror. Isinya mengenai serangan hiu di Sungai Matawan di Negara Bagian Maryland pada 1916.
Di wilayah ini terkenal dengan komunitas Jesuit. Para pastornya merupakan pencatat rutin setiap peristiwa yang terjadi di wilayah itu sejak abad ke-17. Oleh sebab itu, Fernicola melakukan pengkajian arsip di berbagai lembaga Jesuit di Maryland.
Ketika melakukan penelitian itu, Fernicola menemukan catatan seorang pastor Jesuit bernama Thomas Copley. ”Ia menulis surat untuk Vatikan dalam bahasa Latin. Salah satu topik yang ia laporkan ialah serangan hiu di Sungai St Mary yang menewaskan seorang pemuda lokal pada 15 Agustus 1640,” kata Fernicola kepada media Asbury Park Press.
Artinya, ini adalah serangan hiu fatal pertama yang tercatat secara resmi di Amerika Utara. Penemuan terbaru ini memutakhirkan sejarah serangan hiu di benua tersebut. Selama ini, arsip sejarah menyebutkan serangan hiu fatal pertama di Amerika Utara terjadi pada 1642. Penulis kenamaan sekaligus sejarawan dan diplomat Washington Irving (1783-1859) mencatat, musibah itu menimpa seorang laki-laki bernama Antony van Corlaer di Sungai Harlem.
Menurut Fernicola, tulisan Pastor Copley itu kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris pada 1832. Surat-surat dia ke Vatikan dibukukan dengan judul Narratives of Maryland: 1633-1684. Dikisahkan, pemuda itu adalah seorang pelayan di gereja Jesuit. Ia pergi berenang ke Sungai St Mary pada senja musim panas 15 Agustus 1640. Tiba-tiba, pemuda itu disambar seekor ikan berukuran besar dan bergigi tajam yang menggigit pahanya sampai putus.
Fernicola menunjukkan arsip itu kepada Kent Mountford, ahli biologi kelautan yang meneliti hiu untuk Badan Pelestarian Lingkungan Hidup di Teluk Chesapeake. Dari kajiannya, diperkirakan hiu yang menewaskan orang untuk pertama kali di Amerika Utara itu adalah jenis hiu banteng (Carcharhinus leucas). Hiu banteng memang bisa hidup di air payau dan memiliki sifat yang ganas.
”Serangan hiu sudah terjadi sejak berabad-abad sebelum 1640, tetapi peristiwanya tidak tercatat secara formal, cuma diturunkan dalam tradisi lisan masyarakat adat Amerika sehingga susah membuktikan kebenarannya,” kata Fernicola.
Baca juga : Chinguamiga: Kisah Sukses bagi Anak, tetapi Tidak bagi Ibu
Baca juga : Di Texas, Mobil Jadi Oven Pemanggang Kue
Baca juga : Mendadak ”Pink” Menyambut ”Barbie”