”Benteng Bergerak”, Kereta Misterius Kim Jong Un
Seperti dua pendahulunya, Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un lebih suka bepergian naik kereta. Keretanya dirancang khusus dengan pengamanan berlapis dan protokol ketat pada setiap perjalanannya.
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un dikenal sebagai sosok misterius. Dalam berbagai kunjungan mancanegara, ia biasa bepergian menggunakan kereta api. Seperti halnya dengan sosoknya, rangkaian kereta api yang dinaiki Kim juga misterius. Namun, misteri kereta istimewa untuk Kim itu perlahan-lahan mulai terkuak.
Harian The Washington Postdalam laporan tanggal 11 September 2023 mengungkapkan, kereta api Kim sangat mewah, dipersenjatai, tetapi bergerak dalam kecepatan rendah. Ahn Byung-min, pakar transportasi Korea Utara (Korut) dari Korea Selatan (Korsel), menyebutkan bahwa kecepatan kereta mewah Kim hanya bisa dipacu hingga 40 kilometer per jam.
Selain akibat jaringan rel di Korut yang sudah usang, rendahnya kecepatan kereta Kim juga terkait banyaknya perlengkapan ekstra yang diangkut dalam rangkaian gerbong kereta tersebut. Mengutip Kementerian Unifikasi Korsel, kantor berita AFP melaporkan, kecepatan kereta Kim hanya sekitar 60 kilometer per jam.
”(Kereta) itu dilengkapi dengan senjata-senjata serbu dan sebuah helikopter untuk penyelamatan dalam situasi darurat,” sebut Seoul.
Baca juga : Kereta Kim Disiagakan di Stasiun Wonsan
Dengan kondisi tersebut, pemimpin Korut butuh waktu berhari-hari naik kereta dalam perjalanan ke luar negeri. Saat Kim bertandang ke Hanoi, Vietnam, untuk menghadiri pertemuan bilateral dengan Presiden AS Donald Trump pada 2018, ia menghabiskan waktu perjalanan sekitar 60 jam atau hampir tiga hari tiga malam.
Kim Jong Il, ayah Kim Jong Un, bahkan menempuh perjalanan sekitar 24 hari dengan kereta dari Pyongyang menuju Moskwa, yang berjarak sekitar 20.000 kilometer, pada tahun 2001. Seperti diungkapkan dalam laporan resmi Korut, Kim Jong Il meninggal di dalam kereta akibat serangan jantung, dalam sebuah kunjungan untuk ”pengarahan lapangan” tahun 2011.
”Meski bergerak lamban, kereta lebih aman dan lebih nyaman dari (moda-moda transportasi) yang lain bagi pemimpin Korut,” ujar Ahn.
Dalam kunjungan ke Rusia kali ini, rangkaian kereta istimewa yang mengangkut Kim dan rombongan meninggalkan Stasiun Pyongyang, Minggu (10/9/2023) sore. Meski keretanya berangkat hari Minggu, berita perjalanan Kim dengan kereta baru diberitakan kantor berita Korut, KCNA, dua hari kemudian atau Selasa (12/9/2023).
Kereta pribadi Kim berhenti di Khasan, stasiun di perbatasan Korut-Rusia, Selasa (12/9/2023) dini hari waktu setempat. Rombongan Kim disambut dengan pasukan kehormatan militer, lengkap dengan personal drum band. Karpet merah serta Gubernur Provinsi Primorsky Krai, Oleg Kozhemyako, dan Menteri Sumber Daya Alam Alexander Kozlov, telah menunggunya.
Baca juga : Kim Jong Un Memasuki Rusia, Diperkirakan Hendak Jual Beli Senjata dengan Putin
Kantor berita Rusia, RIA, mengutip laporan korespondennya di wilayah Timur Jauh Rusia, menyebutkan bahwa kereta Kim tiba dan memasuki wilayah Rusia pada Selasa (12/9/2023). Menurut Ahn Byung-min, pakar transportasi Korut dari Korsel, kereta Kim harus berganti roda di stasiun terakhir Korut menjelang memasuki wilayah Rusia terkait perbedaan ukuran relnya.
Kereta Kim harus berganti roda di stasiun terakhir Korut menjelang memasuki wilayah Rusia terkait perbedaan ukuran relnya.
Sehari kemudian, Kim menggelar pertemuan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di Kosmodrom Vostochny, pusat peluncuran ruang angkasa Rusia di wilayah timur Rusia.
Kembali ke soal kereta Kim. Tidak banyak pejabat tinggi luar Korut yang dapat menyaksikan langsung pemimpin Korut. Dari laporan kantor berita Korut, catatan-catatan perjalanan sejumlah orang, dan laporan beragam lembaga intelijen mengungkap kemewahan kereta istimewa tersebut.
Mewah
Kereta Kim dan rangkaian gerbongnya dicat dengan warna hijau gelap dengan kombinasi strip kuning di bagian luar. Konstantin Pulikovsky, pejabat Rusia yang pernah bepergian dengan naik kereta mewah itu, mencatat pengalamannya naik kereta pemimpin Korut dalam buku berjudul Orient Express tahun 2002.
Dalam buku itu, ia menuliskan menu makanan mewah (gourmet) dengan aneka jenis hidangan yang ditawarkan selama perjalanan dengan kereta tersebut. ”Ada aneka hidangan Rusia, China, Korea, Jepang, dan Perancis dengan bahan yang terbaik dalam daftar menu,” tulis Pulikovsky.
Baca juga : Kim Jong Un Membangun Pencitraan Korea Utara yang Modern dan Sejahtera
Terlihat tumpukan peti berisi anggur Bordeaux dan Burgundy terbaik yang didatangkan langsung dari Paris, serta lobster segar di dalam gerbong. Para penumpang kereta istimewa juga dihibur sepanjang perjalanan oleh sekelompok penyanyi perempuan cantik yang diperkenalkan sebagai sekelompok ”Perempuan Kondektur Kereta Api”.
Artikel media Korea Selatan, Chosun Ilbo, tahun 2009, mengutip laporan intelijen, menulis bahwa rangkaian kereta istimewa itu terdiri atas 90 gerbong. Beberapa gerbong dirancang untuk mengangkut mobil.
Diplomat Rusia Georgy Toloraya yang berkesempatan menumpang kereta istimewa itu mencatat bahwa dua kendaraan Mercedes Benz edisi khusus yang antipeluru dan berlapis baja terlihat diangkut dalam salah satu rangkaian gerbong. Dengan rangkaian sedemikian panjang, kereta Kim disebutkan memiliki kecepatan maksimum sekitar 90 kilometer per jam. Sebagai perbandingan, kereta Amtrac di Amerika Serikat dengan sembilan rangkaian dapat melaju dalam kecepatan maksimum 230 kilometer per jam.
Baca juga : Korut Uji Coba Rudal Balistik Pertama dari Kereta Api
Toloraya menambahkan, inspeksi yang dilakukan teknisi Rusia mendapati ada dua gerbong khusus Kim Jong Un yang dilapisi baja istimewa sebagai pelindung. Gerbong tersebut adalah gerbong untuk tidur dan gerbong yang difungsikan sebagai ”kantor berjalan” untuk Kim Jong Un. Gerbong-gerbong yang ada adalah buatan era Uni Soviet, tetapi sudah diperkuat dan dimodernisasi.
Dengan julukan ”benteng bergerak”, kereta Kim dilengkapi kaca jendela anti-peluru serta dinding dan lantai pelapis sebagai pelindung dari bahan-bahan peledak.
Media CBS dalam laman tanggal 12 September 2023 menuliskan kelengkapan gerbong khusus Kim Jong Un warisan dari ayahnya. Gerbong khusus itu memiliki ruang rapat, ruangan audiensi, tempat tidur, komunikasi telepon satelit, dan TV layar datar ukuran besar.
Dalam salah satu gambar yang beredar, tampak Kim Jong Un dalam gerbong mewah dengan dinding warna merah muda berikut peta China dan Semenanjung Korea di salah satu dinding. Gerbong khusus untuk Kim Jong Un dan rombongan pengawal pribadi biasanya diikuti 10 hingga 15 gerbong.
Baca juga : Intelijen Sulit Tembus Kabut Pekat Korea Utara
Setiap kali perjalanan kenegaraan dengan kereta api istimewa itu, tulis Chosun Ilbo, biasanya dikerahkan 100 personel keamanan Korut sebagai tim aju yang berjaga-jaga di tiap stasiun yang akan dilewati menuju lokasi tujuan. Selama perjalanan kereta Kim berlangsung, listrik di stasiun-stasiun yang dilewati dimatikan. Hal ini untuk mengantisipasi ancaman keamanan dan untuk mencegah adanya pergerakan kereta api lain di stasiun-stasiun itu.
Ada dua gerbong khusus Kim Jong Un yang dilapisi baja istimewa sebagai pelindung.
Dalam laporan media Korea Selatan tersebut tahun 2009, disiapkan pula tim logistik menggunakan armada udara berupa pesawat angkut Il-76 buatan Uni Soviet dan helikopter Mi-17. Selain itu, rangkaian kereta aju berangkat terlebih dahulu untuk memastikan keamanan perjalanan dan kondisi rel dalam keadaan baik. Selanjutnya rangkaian kereta ketiga dan rangkaian terakhir mengangkut pengawal pribadi dan teknisi pendukung perjalanan.
Bukan takut terbang
Sebelum perjalanan ke Rusia kali ini, Kim Jong Un sudah tujuh kali melakukan lawatan keluar negeri: empat kali ke China serta masing-masing sekali ke Rusia, Vietnam, dan Singapura. Lawatan ke Vietnam dan Singapura terkait pertemuan bilateral dengan Presiden AS Donald Trump. Kim juga sudah dua kali menyeberang ke Korsel.
Namun, tidak seperti ayahnya, Kim Jong Un tidak takut terbang. Tiga kali ia bepergian dengan naik pesawat: dua kali ke China dan sekali ke Singapura. Untuk membuktikan dirinya tidak fobia pesawat, pada tahun 2014 tayangan media resmi Pemerintah Korut menampilkan Kim duduk di balik kemudi pesawat.
Baca juga : Tidak Ada yang Pasti di Lingkaran Terdekat Kim Jong Un
Selain itu, ada pesawat pribadi milik Kim, bernama ”Chammae-1”—nama burung nasional Korut. Pesawatnya adalah Ilyushin-62 buatan Rusia era Perang Dingin. Pada 2018, pesawat menerbangkan Kim ke China. Menurut sejumlah analis, kelayakan Chammae-1 jadi pertanyaan terkait usianya yang tua dan masalah perawatan.
Pada tahun 2018 itu pula, Chammae-1 terbang ke Singapura, bersamaan dengan perjalanan Kim ke negara itu untuk pertemuan bilateral dengan Trump. Namun, saat itu Kim tidak ada dalam pesawat tersebut. Ia naik pesawat lain, yakni Air China 747, yang disiapkan Pemerintah China, mitra terdekat Korut.
Menurut rekaman Flightradar24, laman yang menelusuri aktivitas penerbangan dunia, pesawat Air China 747 lepas landas dari Pyongyang ke Beijing menggunakan nomor penerbangan CA122. Di tengah penerbangan, pesawat itu mengubah kode panggilan menjadi CA061 dan bergerak menuju selatan. Kala itu pengamat menduga, China meminjami sebuah jet kepada Kim guna mengatasi isu keamanan.
Alat propaganda
Meski demikian, dari segi keamanan, menurut Kementerian Unifikasi Korsel, kereta Kim memiliki beberapa keunggulan utama dibandingkan dengan pesawat. Kereta itu memberikan fleksibilitas lebih besar dalam situasi-situasi tak terduga, termasuk dalam kondisi serangan.
Andaikata Kim naik pesawat dan terjadi serangan, demikian sebut kementerian, ”peluang selamatnya jauh lebih sedikit”. Selain itu, perjalanan dengan kereta juga ”jauh lebih sulit diprediksi”.
Menarik juga melihat bahwa perjalanan dengan kereta beserta cerita-cerita yang mengiringinya telah menjadi bagian dari mesin propaganda keluarga dinasti Kim. Perjalanan-perjalanan panjang keluarga Kim dengan kereta kerap ditempatkan dalam bingkai cerita perjalanan mereka menemui rakyat biasa.
Baca juga : Kim Jong Un Bangun Citra dengan Kereta
Tahun lalu, televisi Pemerintah Korut menayangkan Kim naik kereta warna putih, menyentuh daun-daun pohon jagung dan membahas hasil tanaman jagung, sambil mengisap rokok. Kim, demikian narasi televisi tersebut, mengharapkan hasil ”utopia komunis” dalam ”perjalanan melelahkan dengan kereta”.
Kereta-kereta yang pernah digunakan Kim Jong Il (memimpin tahun 1994-2011) dan ayahnya, Kim Il Sung, pendiri Korut (memimpin tahun 1948-1994), kini dipajang di Istana Kumsusan, Pyongyang. Di tempat itu, jenazah dua pemimpin Korut dibaringkan. Tak jauh dari jenazah keduanya tercantum pula peta dengan titik-titik lampu yang memperlihatkan lokasi-lokasi yang pernah dikunjungi kedua pemimpin, di dalam negeri maupun luar Korut.
Jika diperhatikan, antara kereta dan peta dengan dua sosok yang terbaring di mausoleum itu terdapat koneksi yang mendalam. ”Mereka akan berada di sini selamanya,” bisik seorang warga Korut kepada jurnalis Associated Press (AP) dalam kunjungan ke mausoleum itu pada pertengahan 2010-an, merujuk pada gerbong-gerbong kereta. (AP/AFP/REUTERS)