Pemilu AS segera bergulir. Ada sembilan nama bakal calon presiden dari Partai Republik yang muncul salah satunya Donald Trump.
Oleh
HELENA FRANSISCA NABABAN
·5 menit baca
WASHINGTON, KAMIS - Seperti di Indonesia, tahun depan Amerika Serikat akan menggelar pemilu presiden. Saat ini muncul sejumlah nama yang digadang-gadang bakal turut meramaikan bursa calon presiden AS. Tentu saja, Partai Republik, salah satu dari dua partai utama di AS menjadi "jalan" bagi sejumlah nama untuk maju dalam pilpres itu.
Sembilan nama bakal calon presiden AS telah mengemuka dari Partai Republik, dan mereka akan berlomba memperoleh tiket dari partai. Namun dari jajak pendapat nasional yang digelar 538/ABCNews, empat nama diantara kesembilan nama yang muncul, menjadi yang terpopuler.
Dari jajak pendapat yang digelar 2 Oktober 2023, nama mantan Presiden AS, Donald Trump (77) masih mendominasi. Trump mengantungi 55,7 persen suara responden, diikuti Ron Desantis dengan 13,5 persen, Nikki Haley 7,9 persen, dan Vivek Ramaswamy dengan 6,2 persen.
Seperti dilaporkan Reuters, Kamis (5/10/2023), Trump bakal maju lagi dalam Pilpres AS 2024. Meskipun saat ini mantan Presiden AS itu tengah menghadapi sejumlah kasus hukum, dan menerima empat dakwaan dari pengadilan federal dan negara bagian, namun kondisi itu justru meningkatkan popularitasnya. Trump disebutkan justru meraih dukungan besar suara responden dibandingkan kandidat lain dari Republik.
Dalam debat pertama calon presiden dari Partai Republik pada 23 Agustus lalu, hanya ada dua pesaingnya yang mengatakan tidak akan mendukungnya sebagai calon presiden jika ia terbukti bersalah. Maju sebagai calon, Trump berjanji untuk menerapkan pembatasan imigrasi yang lebih ketat, melakukan pembatasan perdagangan dengan China, serta melakukan pembalasan politik terhadap orang-orang yang dianggap telah bersalah terhadapnya.
Trump diketahui memiliki pengaruh yang kuat terhadap sayap kanan partainya. Namun ia menghadapi kesulitan mendapatkan dukungan dari kaum moderat dan independen begitu ia dinominasikan Partai Republik untuk maju dalam Pemilihan Presiden AS.
Ron DeSantis menjadi bakal calon presiden dari Republikan yang meraih popularitas kedua terbesar. DeSantis merupakan pesaing utama Trump. Namun ia tertinggal 40 poin dari Trump dalam jajak pendapat.
Gara-gara kampanya yang ia lakukan pada Mei lalu melalui twitter, Desantis yang adalah Gubernur Negara Bagian Florida itu dikenal sebagai X.
Untuk sejumlah isu sosial seperti aborsi, Desantis memosisikan dirinya di sebelah kanan Trump. Namun kampanyenya sulit mendapatkan dukungan, bahkan donor utamanya mengatakan tidak akan memberi lebih banyak dana padanya kecuali Desantis mengadopsi pendekatan yang lebih moderat.
Bakal calon presiden yang menghuni posisi ketiga terdepan Nikki Haley. Dari sisi usia, Haley yang mantan Gubernur South Caroline dan Duta Besar AS untuk PBB itu menekankan ia relatif lebih muda dibandingkan Trump ataupun Biden. Putri dari imigran India itu berusia 51 tahun.
Di Partai Republik Haley dikenal sebagai seorang konservatif solid yang memiliki kemampuan untuk mengatasi isu-isu gender dan ras dengan cara yang lebih kredibel dibandingkan rekan-rekannya. Dia juga menyatakan dirinya sebagai pembela setia kepentingan Amerika di luar negeri.
Vivek Ramaswamy, mantan investor dan eksekutif di bidang bioteknologi menjadi keempat terdepan dalam jajak pendapat. Ia merupakan pendukung kuat Trump dan mengatakan ia akan memaafkan Trump jika lolos ke Gedung Putih.
Kandidat bakal calon presiden lain yang muncul dari Partai Republikan adalah Mike Pence,Tim Scott, Chris Christie, Doug Burgum, dan Asa Hutchinson.
Mike Pence merupakan mantan Wakil Presiden di era Donald Trump. Ia berselisih dengan Trump terkait serangan para pendukung Trump ke Gedung Capitol. Ia ada di dalam gedung itu memimpin Kongres yang akan menyertifikasi kemenangan Biden di Kongres 2020. Ia mengatakan, "sejarah akan meminta pertanggungjawaban Biden atas serangan tersebut." Kampanye Pence menghadapi kesulitan dukungan pendanaan sehingga ia dalam posisi kurang baik.
Demokrat
Dari Partai Demokrat, bakal calon petahana, Presiden Joe Biden dan Robert F. Kennedy Jr muncul. Biden menjadi yang terdepan dengan dukungan 61,1 persen dan Kennedy Junior dengan 16,9 persen.
Dalam perjalanan tahapan pemilihan Presiden AS, calon petahana Joe Biden yang saat ini berusia 80 tahun harus bisa meyakinkan pendukungnya, ia memiliki stamina cukup untuk menjalani empat tahun periode keduanya. Namun sekutu Biden meyakini ia adalah satu-satunya kandidat dari Partai Demokrat yang bisa mengalahkan Trump.
Adapun Robert F. Kennedy Jr dikenal sebagai aktivis anti-vaksin. Robert yang adalah putra dari Senator Robert F. Kennedy yang terbunuh pada 1968 mengumumkan dirinya sebagai pesaing Biden namun kurang mendapat dukungan. Ia kemungkinan akan maju dari jalur independen.
Tahapan panjang
Jika Trump berhasil merebut tiket Partai Republik dan memenangkan pemilihan, ia akan menjadi presiden pertama dalam 130 tahun yang memenangkan lagi Gedung Putih setelah absen selama empat tahun, setelah Grover Cleveland. Sementara Biden, presiden petahana, dia akan berusia 81 tahun ketika pemilu diadakan pada November 2024. Bila ia memenangi pemilihan presiden, ia menjadi orang Amerika tertua yang memenangkan masa jabatan kedua
Rangkaian panjang pemilihan presiden AS akan dimulai tahun depan. Partai Republik akan mulai menggelar kontes pencalonan pertama pada bulan Januari melalui kaukus Iowa. Kemudian diikuti New Hampshire, Nevada, South Carolina, dan Michigan.
Partai Demokrat berencana mengadakan pemilihan pendahuluan pertama di Carolina Selatan pada bulan Februari.
Pemenang akan mendapatkan sejumlah anggota partai atau disebut delegates yang punya kewenangan memilih dan menentukan calon presiden di konvensi Partai Republik pada bulan Juli 2024 dan di konvensi Partai Demokrat pada Agustus 2024. Semakin banyak seorang bakal calon presiden menang di negara bagian, semakin banyak ia memperoleh delegates yang akan meningkatkan peluangnya untuk terpilih sebagai calon presiden.
Melalui konvensi partai itulah calon presiden resmi dipilih dan diumumkan.
Calon presiden resmi akan menyambangi rakyat dan mengampanyekan visi dan strateginya. Adapun pemilihan presiden akan digelar pada 5 November 2024. (REUTERS)