Beasiswa ini menarik minat banyak mahasiswa dari berbagai negara karena memungkinkan mereka magang atau bekerja paruh waktu.
Oleh
HELENA FRANSISCA NABABAN
·4 menit baca
Pendidikan tak hanya menjadi jalan untuk menimba pengetahuan, tetapi juga mempererat hubungan antarnegara. Inilah yang menjadi pertimbangan Hongaria kala memilih pendidikan sebagai jembatan dalam relasi dengan berbagai negara, termasuk Indonesia.
Tahun ini menandai 10 tahun beasiswa Stipendium Hungaricum, program dari Pemerintah Hongaria bagi mahasiswa di seluruh dunia. Duta Besar Hongaria untuk Indonesia Lilla Karsay, Sabtu (14/10/2023), membuka acara perayaan 10 tahun Stipendium Hungaricum di Taman Literasi Martha Christina Tiahahu di Jakarta yang bertajuk ”Hungary Welcomes the World: Stipendium Hungaricum Scholarship and Career Expo”.
Karsay menjelaskan, pendidikan merupakan salah satu kebijakan jangka panjang Pemerintah Hongaria, terutama untuk menjembatani hubungan antarnegara. Stipendium Hungaricum merupakan beasiswa bagi pendidikan tinggi yang diluncurkan pada 2013 oleh Kementerian Luar Negeri dan Perdagangan Hongaria.
Beasiswa ini dikelola Tempus Public Foundation dan ditujukan bagi mahasiwa bertalenta di seluruh dunia yang ingin melanjutkan jenjang pendidikan sarjana, master, ataupun doktoral. Indonesia dan negara-negara di kawasan Asia Tenggara mendapat kuota 1.000 beasiswa per tahun. Khusus untuk Indonesia, beasiswa diberikan kepada 110 orang, dari awalnya 50 orang.
”Tentu ini kesempatan luar biasa bagi mereka yang terpilih. Dari pengalaman kami, banyak orang belum mengenal Hongaria. Begitu pulang ke Indonesia, mereka akan membawa kenangan baik dan bisa mempromosikan Hongaria dan kualitas pendidikan di Hongaria,” ujar Karsay.
Melalui beasiswa Stipendium Hongaricum, Pemerintah Hongaria menawarkan beragam pilihan jurusan. Mahasiswa mereka belajar dalam kelas-kelas berbahasa Inggris di sejumlah jurusan unggulan, di antaranya kedokteran, teknik, ilmu-ilmu sosial, ekonomi, dan humaniora. Tak hanya belajar gratis hingga selesai di universitas-universitas terbaik di Hongaria, mahasiswa juga mendapatkan biaya hidup, akomodasi, serta asuransi kesehatan.
Tentu ini kesempatan luar biasa bagi mereka yang terpilih. Dari pengalaman kami, banyak orang belum mengenal Hongaria. Begitu pulang ke Indonesia, mereka akan membawa kenangan baik dan bisa mempromosikan Hongaria dan kualitas pendidikan di Hongaria.
Deputi Konsul Bidang Politik Kedutaan Besar Hongaria Attila Juhasz mengatakan, Indonesia memiliki jumlah penduduk yang besar sehingga kuota beasiswa yang diberikan pun besar. Saat diperkenalkan ke publik Indonesia pada 2016, peminat program beasiswa ini cukup banyak. Pada 2022, jumlah pendaftar mencapai 1.500 orang. Jumlah alumninya kini sudah 600 orang.
Menurut Juhasz, sektor pendidikan ini menjadi sumbangan Hongaria bagi negara-negara di Asia Tenggara. Untuk jangka panjang, program ini akan membantu kebijakan politik luar negeri Hongaria guna meningkatkan hubungan antarnegara dan memperkenalkan Hongaria secara lebih luas.
”Mereka yang sudah selesai belajar di Hongaria tetap menjaga hubungan baik dengan kami. Sampai di Indonesia, alumni Hongaria ada yang bekerja di Kantor Staf Kepresidenan dan lainnya. Ini menjadi cara untuk membangun dan meningkatkan hubungan kerja sama, bukan hanya bidang politik, melainkan juga pendidikan,” tutur Juhasz.
Beasiswa Stipendium Hungaricum menarik minat banyak mahasiswa karena juga memungkinkan mereka magang atau bekerja paruh waktu. Mahasiswa yang mengambil jenjang master atau doktoral bahkan mendapat kesempatan magang di perusahaan multinasional yang banyak bermarkas di Hongaria. ”Mereka yang akhirnya diterima bekerja begitu selesai kuliah bisa melanjutkan tinggal di Hongaria untuk bekerja,” kata Juhasz.
Karsay menambahkan, ada dua jenis magang bagi mahasiswa yang mendapat beasiswa ini. Ada magang yang memang menjadi bagian dari kurikulum di semua jenjang pendidikan, ada pula magang di luar kuliah. Program magang ini juga menjadi cara Pemerintah Hongaria mengisi kebutuhan tenaga kerja. ”Hongaria kekurangan tenaga kerja,” katanya.
Dalam beberapa tahun terakhir, banyak perusahaan multinasional masuk ke Hongaria yang populasinya mencapai 9,7 juta jiwa. Mereka utamanya bergerak di bidang teknologi informasi, teknik, serta membuka pabrik kendaraan listrik. Tidak banyak tenaga kerja Hongaria yang bisa memenuhi kebutuhan itu.
Pada awalnya, Pemerintah Hongaria membuka peluang bagi tenaga kerja dari negara-negara sekitar Hongaria. Namun, akhirnya mereka mencari tenaga kerja dari Indonesia. Menurut Karsay, tenaga kerja asal Indonesia diminati di Hongaria. Selain pekerja keras, mereka juga tepat waktu.
Para alumnus mengapresiasi upaya kemitraan Pemerintah Indonesia dengan negara lain, seperti Hongaria, terutama dengan mendatangkan investor ke Indonesia yang menghubungkan perusahaan di negara asal dengan dunia pendidikan. Mahasiswa politeknik atau sekolah vokasi bisa mendapatkan kesempatan untuk magang di Hongaria melalui program dari pemerintah kedua negara.
”Kami senang dengan kesempatan belajar ini. Banyak warga Indonesia yang bisa mendapatkan pendidikan tinggi berkualitas yang lebih bagus. Sekarang baru sekitar 6 persen dari 270 juta penduduk Indonesia yang mengenyam pendidikan S-1 ke atas,” kata Putra Hutama, penerima beasiswa Stipendium Hungaricum lulusan Corvinus University 2020.