Natal identik dengan ornamen pohon natal. Di London, orang tak perlu membeli pohon asli karena ada penyewaan yang siap melayani. Selain mengurangi sampah, penyewaan menjadikan Natal sebagai cara peduli lingkungan.
Oleh
HELENA FRANSISCA NABABAN
·3 menit baca
Menjelang Natal, salah satu persiapan perayaannya adalah mendekorasi rumah. Salah satu dekorasi wajib adalah pohon natal.
Di sejumlah negara, pohonnya berupa tanaman palsu dari plastik. Sebagian memilih pohon plastik karena susah mencari cemara atau pinus hidup untuk pohon natal. Sebagian lagi memilih tanaman palsu karena mempertimbangkan lingkungan.
Di beberapa negara lain, pohon natal berupa cemara atau pinus yang ditebang dan hanya dipakai sekali dalam setahun. Setelah Natal, pohon itu berakhir di tempat sampah.
Di London, Inggris, ada kegelisahan soal itu. ”Begitu banyak pohon cemara terbuang begitu saja di Januari. Tidak hanya di London, tetapi juga di seluruh penjuru negeri,” kata Jonathan Mearns, pemilik London Christmas Tree Rental, usaha penyewaan pohon natal.
Ia begitu miris melihat pohon-pohon cemara yang tak lagi berkehidupan dibuang begitu saja dan membusuk. ”Sekali pohon itu ditebang, mereka mati. Untuk menghidupkannya lagi jelas tak mungkin,” kata pria yang juga polisi itu.
Keprihatinan itu memunculkan ide bagi Mearns. Ia terinspirasi mengembangkan usaha penyewaan pohon cemara hidup untuk mengurangi jumlah pohon yang terbuang percuma.
Dengan menyewa, ia mengajak warga London mulai menjaga lingkungan selain dengan menggunakan pohon plastik. Selain itu juga untuk mengurangi jumlah sampah yang dibuang.
Ketahuilah, setiap tahun 7 juta pohon cemara berakhir di tempat pembuangan akhir. Demikian disebutkan dalam laman resmi London Christmas Tree Rental.
Mearns memulai usahanya dari peternakan di Cotswolds, Inggris tengah, pada 2017. Dia menanam pohon cemara, mengairinya, dan merawatnya supaya bisa disewakan.
Ide gila
Beberapa orang mengatakan ide itu gila. Namun, ide gila itu berkembang terus. Banyak orang kini tertarik menyewa pohon cemara hidup. ”Ide ini bertumbuh. Kami tidak mengatakan kami memiliki pohon yang sempurna, tapi kami mau bilang kami punya pohon yang asli,” kata Mearns.
Peminatnya luar biasa. Buktinya, perusahaan Mearns kehabisan pohon untuk disewakan di sejumlah wilayah. Untuk Natal 2023, hanya tersisa pohon di area Dulwich.
Isu lingkungan jadi perhatian para penyewa. ”Kami mencoba bertindak lebih berkelanjutan. Daripada kami membeli pohon lalu membuangnya, menyewa pohon menjadi alternatif yang sangat bagus,” kata salah seorang penyewa yang bekerja di penerbitan, Jess Sacco.
Penyewa lain, Joe Potter, menyebut bahwa penyewaan pohon natal bisa mengurangi sampah dan mewujudkan gaya hidup berkelanjutan. ”Karena begitu banyak sampah yang dihasilkan setiap tahun. Saya ingin memiliki pohon natal yang sesungguhnya, namun lebih ramah lingkungan,” ujar Potter.
Ia memastikan, keluarganya akan terus memilih menyewa dibandingkan membeli tanaman hidup untuk pohon natal.
Mudah sewa
Mearns menambahkan, warga yang tertarik menyewa cukup menghubungi pengelola lewat surat elektronik. Mereka akan diminta mengambil di salah satu lokasi pengambilan terdekat. Pohon yang disewa sudah diberi label nama penyewa.
Warga yang menyewa diminta merawat pohon dengan cara menyiramnya. ”Kami hanya bilang, sewa, sirami, kembalikan,” kata Mearns.
Setelah Natal, ujarnya, penyewa diminta mengembalikan lagi pohon yang di sewa ke lokasi pengambilan. Semudah itu. ”Kembalikan pohonnya untuk kami rawat, supaya bisa dipakai di Natal berikutnya,” imbuhnya.
Penyewa yang sama, yang kembali menyewa di tahun berikutnya, akan mendapatkan kembali pohon yang pernah ia sewa. Mearns melalui London Christmas Tree Rental ingin mengirimkan pesan, Natal bukan cuma perayaan. Tetapi, Natal juga tentang menjaga keberlanjutan lingkungan. (AFP)