Kebakaran Hutan Landa Australia Barat, Warga Diminta Mengungsi
Kebakaran semak kembali terjadi di Australia. Pemadaman api sulit akibat suhu panas dan angin yang berhembus kencang
Oleh
HELENA FRANSISCA NABABAN
·2 menit baca
SYDNEY, SABTU - Wilayah barat benua Australia tengah bergulat dengan hawa panas. Kebakaran lahan kembali terjadi. Cuaca panas yang sangat terik memicu kebakaran semak yang tak terkendali di kawasan Chittering, kota yang dekat dengan Perth. Warga di kawasan itu diinstruksikan segera mengungsi.
Mengutip media lokal, The West Australian, Sabtu (13/1/2024), Departemen Pemadam Kebakaran dan Layanan Darurat (DFES) Australia Barat memberikan peringatan. Api mulai berkobar dengan cepat sekitar pukul 09:30. Api dengan cepat menyebar ke kawasan terdekat, Lower Chittering.
Petugas pemadam kebakaran sudah dikerahkan untuk memadamkan api. Bahkan pemadaman melalui udara juga dilakukan untuk membantu tim darat. Namun api tidak bisa dikendalikan lantaran suhu udara yang panas, melebihi 36 derajat. Selain itu, angin dari timur yang kencang memperluas sebaran api.
Diperkirakan api bisa menyebar hingga wilayah lain seperti Bindoon dan Mooliabeenee. Reuters melaporkan, lebih dari 40 titik kebakaran terjadi di kawasan Chittering, kota yang terletak 60 kilometer utara Perth itu. Mengutip The Guardian, pada pukul 10.30 waktu setempat, DFES meningkatkan tingkat kedaruratan dan memperingatkan penduduk ada dalam situasi bahaya.
Kebakaran semak yang meluas mengancam keselamatan 6.000an orang warga di Kota Chittering itu. DFES menginstruksikan warga untuk segera mengungsi. “Nyawa dan rumah Anda terancam. Jangan menunggu dan melihat. Pergi di menit-menit terakhir akan membahayakan hidup Anda,” demikian disampaikan DFES.
Peringatan darurat ini dikeluarkan saat banyak wilayah di negara bagian itu juga mengeluarkan peringatan tentang gelombang panas pada Sabtu ini. Badan Prakiraan Cuaca Australia menyebutkan, suhu maksimum di Perth pada akhir pekan ini diperkirakan mencapai 41 derajat Celcius atau hampir 10 derajat di atas rata-rata suhu maksimum kota pada bulan Januari. Suhu yang panas itu akan memperburuk upaya pemadaman api.
Pada Sabtu ini juga diperkirakan terjadi badai petir. Hal itu bakal menimbulkan masalah kebakaran lagi, karena sambaran petir juga memicu kobaran api. Kemudian pada hari Minggu, angin diperkirakan berhembus dengan kecepatan 60 kilometer per jam, dan suhu diperkirakan mencapai 36 derajat Celcius.
Australia memang berisiko tinggi pada terjadinya kebakaran hutan dan semak-semak, angin topan, dan kekeringan. Salah satunya dipicu dengan adanya fenomena iklim yang kering, El Nino. Peristiwa kebakaran hutan dan semak pada dua tahun terakhir tidak banyak terdengar bila dibandingkan bencana kebakaran pada 2019-2020. Kebakaran di dua tahun itu begitu hebat dan merusak, sehingga disebut “Musim Panas Hitam.” Kebakaran hebat itu menghancurkan area seluas negara Turki dan menewaskan 33 orang. (REUTERS)