Ketiga Kalinya dalam 45 Tahun, Menteri di Singapura Terjerat Kasus Korupsi
Di Singapura, ”hanya” tiga menteri yang ditahan karena korupsi. Akan tetapi, bagi pemerintah ini bencana.
Oleh
LARASWATI ARIADNE ANWAR
·4 menit baca
SINGAPURA, KAMIS — Subramaniam Iswaran, mantan Menteri Transportasi Singapura, menghadiri sidang atas tuduhan korupsi pada Kamis (18/1/2024). Ia ditangkap dan diselidiki sejak tahun 2023 terkait insiden menerima suap 27 kali dengan nilai total 384.300 dollar Singapura (sekitar Rp 4,4 miliar) terkait dengan pengadaan ajang bergengsi Formula 1.
Iswaran disuap Ong Beng Seng, seorang pengusaha properti. Bagi kalangan awam, Ong dikenal sebagai orang yang membawa kompetisi elite mobil balap Formula 1 ke Singapura. Menurut Biro Penyelidikan Praktik Korupsi Singapura (CPIB), Iswaran menerima gratifikasi langsung dari Ong ataupun dari dua perusahaan milik pengusaha itu, yakni Como Holdings dan Singapore GP.
Penyelidikan CPIB yang dilaporkan surat kabar The Strait Times menjelaskan, Ong menyuap Iswaran demi meminta menteri tersebut melancarkan kerja sama Singapore GP dengan Badan Pariwisata Singapura. Ong menginginkan agar lembaga pemerintah memprioritaskan segala niat bisnisnya, mulai dari izin hingga pajak.
Bentuk penyuapan yang terungkap dalam 27 berkas itu berupa karcis-karcis eksklusif untuk menonton perlombaan Formula 1 di Singapura serta pertandingan klub sepak bola Inggris, West Ham United melawan Everton, Arsenal versus Tottenham Hotspur, dan Chelsea melawan Southhampton. Semua terjadi pada kurun 2015-2017, tetapi kongkalikong Iswaran dengan Ong sudah terjadi sejak 2008.
Selain itu, Iswaran juga meminta karcis menonton konser musik ataupun teater untuk kursi naratama (VIP). Iswaran tidak hanya meminta karcis untuk diri sendiri, tetapi juga untuk anggota keluarga dan orang-orang lain yang ia ajak menonton. Layanan naratama, selain memberi penonton kursi paling bagus, juga disertai aliran makanan dan minuman, pertemuan dengan bintang-bintang teater ataupun atlet, transportasi, hotel mewah, serta berbagai hadiah lain untuk dibawa pulang.
Menurut Hukum Pidana Singapura, pejabat publik tidak bisa menerima hadiah tunai ataupun nontunai berupa barang dan jasa dari orang-orang yang memiliki hubungan kerja resmi dengan mereka. CPIB menginformasikan kepada Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong pada Mei 2023 mengenai berbagai kegiatan mencurigakan yang dilakukan Iswaran.
Setelah dua bulan, Lee memberi CPIB izin penuh untuk menyelidiki Iswaran. Politikus yang sudah berpengalaman menjadi menteri tersebut kemudian ditangkap CPIB pada pertengahan Juli 2023. Ia kemudian dibebaskan bersyarat dan menjadi tahanan rumah. Ong mengalami perlakuan serupa.
Terkait penangkapan Iswaran, Kementerian Perdagangan dan Investasi Singapura mengeluarkan pernyataan bahwa pelaksanaan ajang Formula 1 di negara tersebut pada 20-22 September 2024 tidak terhalang. Ajang ini penting bagi pariwisata Singapura karena sejak digelar pada 2008, tercatat ada 550.000 wisatawan mancanegara yang datang menonton.
Laba pariwisatanya sebesar 2 miliar dollar Singapura. Dari sisi penayangan, ada 1 miliar warga dunia yang menonton Formula 1 melalui televisi ataupun siaran daring periode 2008-2022.
“Keberadaan Formula 1 ini penting bagi Singapura. Perusahaan-perusahaan lokal ataupun asing terlibat dalam satu dan lain hal, mulai dari logistik, teknis, makanan, hingga penjualan cendera mata,” sebut rilis Kementerian Perdagangan dan Investasi.
Iswaran di hadapan pengadilan tetap berkeras bahwa ia tidak bersalah. Meskipun demikian, ia berjanji akan mengembalikan gajinya sebagai anggota kabinet ataupun anggota parlemen sejak penyelidikan atas dirinya dimulai pada Juli 2023. Ia mengatakan, jika pengadilan memutuskan tidak bersalah, Iswaran tidak akan menagih kembali uang tersebut.
“Saya tidak bersalah dan akan berjuang untuk membersihkan nama saya,” kata Iswaran dalam jumpa pers dengan media-media setempat. Pada hari yang sama, Perdana Menteri Lee mengumumkan pengunduran diri Iswaran sebagai menteri ataupun anggota Partai Aksi Rakyat (PAP).
Media Singapura, Today, merunut bahwa ini ketiga kalinya seorang menteri didakwa atas tuduhan korupsi. Kasus pertama terjadi pada 1975 ketika Menteri Lingkungan Hidup Wee Toon Boon dipenjara karena terbukti menilap uang sebanyak 800.000 dollar Singapura (Rp 9,3 miliar).
Kasus kedua melibatkan Menteri Pembangunan Teh Cheang Wan pada 1986. Ia menerima suap dari dua perusahaan pengembang lahan agar memberi mereka kewenangan untuk menjual, membeli, ataupun menahan properti. Teh bunuh diri di tengah penyelidikan.
Singapura memiliki reputasi yang baik terkait kebersihan kinerja pemerintah. Mereka menduduki peringkat kelima di dalam Indeks Transparansi Global. Para pejabat publik diberi gaji yang cukup tinggi agar bisa memenuhi kebutuhan hidup. Khusus tingkat menteri, gajinya 1,1 juta dollar Singapura (Rp 12,7 miliar) per bulan sehingga mereka bisa hidup makmur.
“Ini bukan soal Iswaran melawan kejaksaan. Bagi masyarakat Singapura, ini soal pemerintah membuktikan mereka memang bisa dipercaya dan bertanggung jawab,” kata dosen Ilmu Hukum Universitas Manajemen Singapura, Eugene Tan, kepada majalah Time.