Standar Pencitraan K-pop Selangit, Kisah Pribadi Bisa Celakakan Karier Artisnya
Bercerita soal pacar itu lumrah. Tapi, tidak bagi bintang K-pop. Kisah-kisah pribadi bisa membuat karier mereka tamat.
Segala cerita dan berita tentang bintang-bintang pop Korea atau K-pop selalu menarik bagi para penggemarnya. Perkembangan apa pun terkait grup K-pop selalu dinantikan, mulai dari informasi dan jadwal konser atau temu muka dengan penggemar hingga fakta atau gosip tentang kehidupan pribadi personel-personelnya, termasuk kisah cintanya.
Tak jarang, terungkapnya kisah asmara bintang-bintang K-pop, misalnya, memicu perdebatan sengit terkait dampaknya terhadap karier sang artis dan citra publik mereka. Bagi sang artis, membuka tabir kehidupan pribadi memang dilematis.
Di satu sisi, bintang K-pop ingin menunjukkan ”sisi kemanusiaannya” dengan berbagi cerita kehidupan cintanya. Tetapi, di sisi lain, membuka kehidupan pribadi ke publik bisa malah dianggap merugikan. Sang artis bisa terjebak dalam belitan berita skandal yang sulit dikendalikan begitu cerita kehidupan pribadi itu terekspos.
Baca juga: K-pop Populer, Bahasa Korea Jadi Banyak Dipelajari Orang Asing
Harian The South China Morning Post, Minggu (21/1/2024), mengangkat isu tersebut ketika penyanyi, penulis lagu, dan model Korea Selatan, Kim Hyun-ah atau lebih dikenal sebagai HyunA, mengunggah fotonya dengan mantan anggota boy band Highlight, Yong Jun-hyung, di media sosial Instagram.
Dalam foto itu keduanya bergandengan tangan di pantai. Meski keduanya belum secara resmi mengonfirmasi status hubungan mereka, para penggemar meyakini keduanya sedang berpacaran. Bahkan, para penggemar juga mengetahui keduanya pernah makan bersama di sebuah restoran lokal beberapa bulan lalu.
Ini bukan pertama kalinya HyunA menjadi sorotan karena kehidupan pribadinya. Pada 2018, dia pernah mengumumkan sudah bertunangan dengan Kim Hyo-jong atau Dawn, anggota boy band Pentagon yang dikelola Cube Entertainment, bekas agensi HyunA. Tetapi, hubungan mereka kemudian berakhir pada 2022.
Baca juga: Idola K-pop, Manusia Versus Sosok Virtual
Kisah HyunA dan Dawn ini menjadi heboh pada waktu itu. Keduanya dikeluarkan dari Cube Entertainment dengan alasan mengungkapkan hubungan mereka ke publik tanpa berdiskusi terlebih dahulu dengan pihak agensi.
Dampak dari hubungan HyunA dan Dawn ini adalah kemunduran Pentagon yang pada waktu itu sebenarnya memiliki masa depan menjanjikan. Keluarnya Dawn dari Pentagon memberikan pukulan telak bagi Pentagon. Mencoba memulihkan popularitasnya, Pentagon tampil di acara reality show bertajuk Mnet Road to Kingdom pada 2020.
”Kami harus melakukan perubahan dan ini membuat orang-orang bergosip. Kami sangat frustrasi pada saat itu,” sebut Pentagon dalam pernyataan tertulisnya.
Mengingat bagaimana hubungan HyunA dan Dawn berdampak besar pada perjalanan karier mereka, kekhawatiran baru muncul di kalangan penggemar HyunA terkait hubungan HyunA dengan Yong. Kekhawatiran ini dibahas serius di kalangan penggemar HyunA terkait masa lalu Yong yang kontroversial.
Skandal lama
Pada 2019, Yong pernah terlibat dalam skandal berbagi video seks yang direkam secara ilegal dengan penyanyi Jung Joon-young. Jung dipenjara karena ”skandal Burning Sun”. Ini skandal kejahatan seksual yang dilakukan di kelab malam Burning Sun, melibatkan beberapa bintang K-pop, termasuk Yong, yang mengakui ikut membagikan video seks dan membuat komentar tidak pantas tentang perempuan yang sedang bersama Jung.
Baca juga: Euforia K-pop di Dunia Maya
Para penggemar HyunA mengungkapkan kekhawatiran dan ketidaksenangan mereka pada hubungan HyunA dan Yong. Media sosial HyunA dibanjiri unggahan-unggahan komentar bernada prihatin.
Salah seorang netizen di Instagram berkomentar: ”Coba diingat, betapa banyaknya perempuan yang menderita akibat skandal kejahatan seksual itu. Saya saja ngeri sebagai perempuan mengingat kasus itu”. Banyak juga komentar yang meminta HyunA untuk segera menjauh dari Yong.
Kasus-kasus seperti ini kemudian menimbulkan pertanyaan tentang dampaknya pada masa depan karier bintang-bintang K-pop. Menurut para ahli, selama beberapa tahun terakhir, sikap dan pandangan mengenai hubungan romantis para idola sebenarnya sudah sedikit lebih longgar. Berbeda dengan era tahun 1990-an ketika bintang-bintang K-pop mulai muncul dan berlanjut hingga akhir 2000-an yang masih memandang tabu mengakui sedang menjalani hubungan romantis.
Baca juga: Militansi K-popers di Dunia Maya, Kekuatan Besar yang Tersembunyi
”Sampai sekarang juga masih ada saja penggemar yang menganggapnya sebagai hal menjijikkan. Tetapi, sudah mulai banyak yang menerima kenyataan bahwa memiliki kehidupan cinta juga sesuatu yang wajar bagi seorang idola, asalkan tidak mengganggu aktivitas profesi idolanya. Fans saat ini cenderung lebih bersedia untuk menoleransinya,” kata kritikus musik Korsel, Jung Min-jae, kepada harian Korea Times.
Pencitraan
Namun, tetap saja, jika ada artis K-pop atau idola yang mengungkapkan hubungan romantisnya dengan seseorang ke publik, itu masih cenderung menyakiti hati para penggemar. Ini karena penggemar pada umumnya mengharapkan idolanya hidup dengan sempurna sehingga pencitraan dibuat sebaik mungkin.
Menurut Jung, biasanya artis K-pop menganut prinsip ”menciptakan citra sempurna”. Bintang K-pop menjadi industri yang menampilkan citra serba mengilap.
Bintang K-pop menjadi industri yang menampilkan citra serba mengkilap.
Ini profesi yang melibatkan penciptaan dan penjualan citra yang berbeda dari kenyataan dan penggemar K-pop sangat menyadari kenyataan ini. ”Penggemar menghargai sekilas sisi kemanusiaan dari idola favorit mereka, tetapi mereka memilih untuk tidak menyelidiki lebih jauh detailnya, seperti kebiasaan pribadi atau seluk-beluk kehidupan cinta mereka,” ujar Jung.
Menjalani kehidupan pribadi—selain kehidupan sebagai artis K-pop—yang dipublikasi secara blakblakan sebenarnya berpotensi menimbulkan masalah bagi karier para artis K-pop. Media massa juga kemudian terus-menerus memberitakan kehidupan pribadi tersebut, termasuk hubungan romantis artis, ketimbang menyoroti perkembangan karier si artis.
Ketika keterlibatan romantis seorang artis dengan seseorang yang terlibat dalam skandal moral terungkap ke publik, tantangannya semakin besar. ”Penggemar setia yang mendukung artis-artis ini pasti akan mengungkapkan kekecewaan dan penolakan mereka karena ekspektasi moral terhadap para selebritas cukup ketat, terutama di Korea,” kata Jung.
Baca juga: Narkoba, Sisi Gelap di Balik Gemerlap Negeri K-pop
Ketika para penggemar mengetahui idola tercinta mereka sedang menjalin hubungan dengan seseorang yang terlibat skandal moral, kemungkinan besar penggemar-penggemar yang paling berdedikasi pun akan mempertimbangkan untuk mulai menjauhi idolanya atau tidak lagi nge-fans dan barangkali berpindah ke lain hati. Selama tidak berkasus terkait moral, si artis masih aman karena penggemar K-pop relatif setia menanti.
Kesetiaan penggemar
Para penggemar kelompok BTS, atau yang dikenal sebagai ARMY, misalnya, setia menanti BTS kembali aktif setelah menjalani wajib militer selama 18 bulan. Semua anggota BTS diperkirakan akan berkumpul kembali sebagai grup pada tahun 2025.
Sementara menunggu anggota BTS kembali berkumpul, diterbitkan buku komik baru yang menceritakan kebangkitan sensasi musik BTS dan perjalanan mereka masuk ke dinas militer. Buku setebal 22 halaman keluaran TidalWave Comics ini dirilis dalam format cetak dan digital, 10 Januari lalu. Cerita komiknya spesifik menceritakan bagaimana tujuh anggota BTS menjadi terkenal seperti sekarang sampai dengan pengalaman mereka menjadi tentara Korsel.
Tetapi, tidak semua senang dengan dunia K-pop, apalagi Korea Utara yang menganggap pengaruh Korsel tidak baik bagi anak-anak muda Korut. Beberapa hari lalu beredar rekaman video pihak berwenang Korut secara terbuka menghukum dua remaja berusia 16 tahun dengan hukuman kerja paksa selama 12 tahun hanya gara-gara menonton film dan video musik K-pop.
Rekaman yang dirilis South and North Development (SAND) Institute itu tidak dapat diverifikasi BBC dan kantor berita Reuters yang memberitakan peristiwa ini.
Korut selama bertahun-tahun telah menjatuhkan hukuman berat kepada siapa pun yang kedapatan menikmati hiburan dari Korsel atau meniru cara orang Korsel berbicara. Rezim Korut mengaku sedang berperang melawan pengaruh luar sejak undang-undang ”pemikiran anti-reaksioner” baru diberlakukan pada 2020.
Presiden SAND dan ahli ilmu politik di Universitas Tokyo, Jepang, yang membelot dari Korut pada 2001, Choi Kyong-hui, mengatakan bahwa dilihat dari hukumannya yang berat, sepertinya ini sengaja diperlihatkan kepada rakyat Korut untuk memperingatkan mereka. ”Saya rasa video ini diedit sekitar tahun 2022. Bagi Kim Jong Un, generasi muda milenial dan Gen Z menyusahkan dia karena cara berpikir mereka yang sudah berubah. Kim berusaha mengembalikan pikiran anak-anak muda ke Korut,” ujarnya.
Baca juga: Jatuh Bangun Mengejar Konser K-pop
Dalam rekaman video itu terlihat proses persidangan publik besar-besaran dengan dua siswa berbaju abu-abu yang diborgol sambil ditonton sekitar 1.000 siswa. Semua siswa, termasuk dua remaja yang disidang, mengenakan masker sehingga ini setidaknya menunjukkan rekaman video itu dibuat selama masa pandemi Covid-19.
Para siswa itu sudah dijatuhi hukuman, menurut video itu. Mereka dinyatakan bersalah karena menonton dan menyebarkan film, musik, dan video musik Korsel selama tiga bulan. ”Mereka tergoda budaya asing dan akhirnya menghancurkan hidup mereka,” begitu terdengar perkataan narator dalam rekaman video itu. (REUTERS)