Turki telah mengoperasikan 243 unit F-16. Selain AS yang punya 936 unit, Turki merupakan operator terbesar F-16.
Oleh
MAHDI MUHAMMAD
·3 menit baca
WASHINGTON, KAMIS — Setelah tertunda bertahun-tahun, Turki akhirnya berpeluang bisa membeli lagi jet tempur F-16 dari Amerika Serikat. Peluang terbuka selepas Turki menyetujui keanggotaan Swedia di Pakta Pertahanan Atlantik Utara.
Dilaporkan Reuters pada Kamis (25/1/2024), Presiden Amerika Serikat Joe Biden telah menyurati Komite Hubungan Luar Negeri Kongres AS. Dalam surat itu, Biden memberi tahu rencana penjualan F-16 ke Turki. Biden juga meminta DPR menyetujui penjualan itu.
Surat dikirimkan setelah parlemen Turki, pada Selasa (22/1/2024), menyetujui keanggotaan Swedia di Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO). Persetujuan Turki membuat Swedia lebih dekat menjadi anggota aliansi itu. Kini, Swedia hanya menanti persetujuan Hongaria.
Senator Demokrat, Chris Van Hollen, ragu Komite Hubungan Luar Negeri Senat akan cepat menyetujui penjualan jet tempur itu ke Turki. Para senator masih menanti jaminan dari Biden dan Pemerintah Turki.
Ia memandang, Turki pada masa pemerintahan Recep Tayyip Erdogan sering berulah. Ankara dinilai kerap tidak setia pada anggota NATO. Penundaan penerimaan keanggotaan Swedia adalah salah satu buktinya.
Selepas Rusia menyerbu Ukraina pada Februari 2022, Swedia dan Finlandia memutuskan mengakhiri netralitas ratusan tahun. Mereka melamar menjadi anggota NATO. Swedia dan Finlandia berada paling dekat dengan Rusia.
Hollen mengapresiasi keputusan Turki soal keanggotaan Swedia. ”Akan tetapi, saya masih memiliki pertanyaan tentang serangan Erdogan yang sedang berlangsung terhadap warga Kurdi Suriah, tindakan agresifnya di Mediterania Timur, dan peran yang ia mainkan dalam mendukung serangan militer Azerbaijan terhadap Nagorno-Karabakh,” kata politisi yang separtai dengan Biden itu.
Bukan hanya Hollen belum sepenuhnya puas dengan persetujuan Turki soal keanggotaan Swedia. Biden juga masih belum yakin Turki benar-benar serius soal isu Swedia.
Pemerintahan Biden dilaporkan meminta pemerintahan Erdogan segera mengumumkan undang-undang persetujuan keanggotaan Swedia itu di lembar negara Turki. Ankara juga diminta segera mengirimkan dokumen persetujuan ke Washington.
Jika semua itu dilakukan, Turki bisa membeli 40 F-16 lagi. Turki juga bisa membeli perangkat peningkatan 79 F-16 yang dimilikinya. Kini, puluhan jet itu masih menggunakan sistem lama.
Turki juga berhasrat membeli 900 rudal, 800 bom, dan beragam jenis persenjataan lain dari AS. Nilai belanja semua persenjataan itu 20 miliar dollar AS.
Alat tawar
Minat Turki untuk memperbarui armada jet tempurnya jadi alat tawar oleh Washington dan Ankara. Turki tahu, AS sangat ingin Swedia segera diterima menjadi anggota NATO. Karena itu, Ankara mengajukan dua syarat.
Pertama, Stockholm harus melarang atau membatasi aktivitas anti-Turki di Swedia. Selama ini, banyak imigran di Swedia secara terbuka menganjurkan perlawanan terhadap Turki. Menurut Ankara, sebagian terlibat dalam aneka kasus terorisme di Turki. Ankara mau Stockholm tegas soal itu.
Kedua, AS mencabut larangan ekspor senjata ke Turki. Meski sesama anggota NATO, AS dan sejumlah negara Eropa melarang penjualan persenjataan ke Turki.
Washington tahu Ankara amat mengidamkan peralatan perang buatan AS. Karena itu, AS balik menjadikan hasrat Turki tersebut sebagai alat tawar mendorong persetujuan keanggotaan Swedia di NATO.
Salah satu jet tempur F-16 milik Belanda di pangkalan udara Eindhoven pada Desember 2023. Belanda berjanji memberikan sebagian jet tempur itu ke Ukraina.
Turki telah mengoperasikan 243 unit F-16. Selain AS yang punya 936 unit, Turki merupakan operator terbesar jet tempur itu. Jet sejenis dioperasikan, antara lain, oleh Belanda, Israel, hingga Indonesia.
Meski sudah punya banyak dan bisa memproduksi aneka persenjataan, Ankara tetap mau belanja persenjataan dari Washington. Sesuai aturan AS, setiap penjualan senjata ke luar negeri harus disetujui parlemen. Syarat persetujuan itu amat banyak. (AFP/REUTERS/AP)