Tahun 2027 akan ada empat film tentang The Beatles dari empat ”kacamata” yang berbeda.
Oleh
LUKI AULIA
·4 menit baca
Sutradara peraih Oscar, Sam Mendes, akan menyutradarai kuartet film teatrikal tentang grup musik legendaris asal Inggris, The Beatles, yang beranggotakan John Lennon, Sir Paul McCartney, Ringo Starr, dan George Harrison. Setiap film, menurut rencana, akan dirilis sepanjang tahun 2027 oleh Sony Pictures Entertainment. Film-film itu menceritakan kisah grup yang juga dikenal dengan ”Fab Four” itu dari sudut pandang setiap anggota yang berbeda-beda.
Proyek film itu menandai pertama kalinya Apple Corps Ltd dan The Beatles memberikan cerita hidup seutuhnya dan hak musik untuk film bernaskah. Sebelumnya, The Beatles pernah menjadi subyek berbagai film dan dokumenter bernaskah, termasuk The Beatles: Get Back karya Peter Jackson yang menggunakan rekaman-rekaman lama untuk menggambarkan proses di balik pembuatan album Let It Be tahun 1970.
The Beatles juga pernah membintangi beberapa film, dimulai dengan A Hard Day’s Night yang dirilis pada 1964. ”Saya merasa terhormat bisa menceritakan kisah band rock terhebat sepanjang masa ini,” kata Mendes yang juga menyutradari film American Beautiful (1999), Revolutionary Road (2008), Skyfall (2012) dan Spectre (2015), 1917 (2019), dan Empire of Light (2022).
McCartney, Starr, keluarga Lennon, serta keluarga Harrison sudah memberikan izin dan hak musik untuk keempat film itu. Sejak bubar, keluarga anggota The Beatles belum merestui kisah The Beatles diceritakan ke layar lebar. Sampai sejauh ini belum diketahui apakah keempat film itu akan dirilis sekaligus atau secara bertahap.
Keempat film itu diharapkan bisa mengeksplorasi kisah unik setiap anggota dan menyatukan mereka dalam cara yang menarik dan inovatif. Sebagai sutradara teater, Mendes mampu bekerja dengan materi biografi yang rumit dalam jangka waktu yang lama, seperti dalam The Lehman Trilogy. Film itu mengisahkan naik turunnya Lehman Brothers, lembaga keuangan dan investasi AS, yang kemudian mengantarkan Mendes meraih Tony Award.
Saya merasa terhormat bisa menceritakan kisah band rock terhebat sepanjang masa ini.
Film biografi tentang bintang pop semakin populer dalam beberapa tahun terakhir. Salah satunya Bob Marley: One Love yang menghasilkan sekitar 33,2 juta dollar AS pada akhir pekan lalu menyusul kesuksesan film Elvis (2022) dan Bohemian Rhapsody (2018).
The Beatles tidak asing dengan layar lebar karena mereka sudah membintangi beberapa film mereka sendiri. Setelah A Hard Day’s Night, di mana mereka berperan sebagai diri mereka sendiri, mereka membintangi psikadelia surealis Yellow Submarine.
Para penggemar The Beatles terus menunjukkan minat terhadap proyek-proyek besar, seperti serial dokumenter The Beatles: Get Back (2021) yang berdurasi lebih dari tujuh jam dan dirilis di Disney+. Sutradara Martin Scorsese pernah membuat film dokumenter tentang Harrison berjudul George Harrison: Living in the Material World (2011). Sutradara Inggris, Sam Taylor-Johnson, mendramatisasi kehidupan awal Lennon dalam Nowhere Boy yang gamblang, tetapi menarik.
Film Yesterday besutan sutradara Danny Boyle juga unik. Ceritanya berkisar soal membayangkan sebuah dunia di mana semua orang melupakan The Beatles, kecuali seorang musisi yang sedang berjuang yang mendapat pujian atas semua lagu The Beatles.
BBC, Selasa (20/2/2024), menyebutkan, yang terbaik dari semua film yang ada adalah Backbeat (1994). Film independen itu menceritakan masa sebelum ketenaran The Beatles di Hamburg, khususnya tentang cerita pemain gitar bas asli The Beatles, Stuart Sutcliffe.
Film ini didasarkan pada sebuah buku karya wartawan musik Alan Clayson. Ia kemudian menerbitkan satu set buku yang terdiri atas empat jilid. Setiap buku menceritakan The Beatles dari sudut pandang setiap anggota.
Dalam satu dekade terakhir, biopik musik menjadi bisnis besar. Film-film box-office, seperti Bohemian Rhapsody, Rocketman, dan Elvis, telah membuat para eksekutif Hollywood memburu film serupa yang bisa meledak. Film biografi Michael Jackson juga sedang dalam produksi.
Direktur dan CEO Sony Pictures Entertainment’s Motion Picture Group Tom Rothman kepada majalah Vanity Fair, Selasa, mengatakan, The Beatles masih menyimpan daya tarik yang unik dan ada saja cerita baru untuk dituturkan. ”Peristiwa film teatrikal saat ini pasti bersifat seismik secara budaya. Ide Sam yang berani dan berskala besar adalah contohnya. Sekarang dia punya waktu tiga tahun untuk menyelesaikannya,” ujarnya.
The Beatles menjadi grup musik Inggris terhebat sepanjang masa berkat serangkaian album klasik, seperti Rubber Soul, Revolver, Sgt. Band Klub Pepper’s Lonely Hearts, dan Abbey Road. Lagu mereka yang paling terkenal, antara lain, adalah ”Yesterday”, ”Hey Jude”, ”A Hard Day’s Night”, ”Eight Days A Week”, ”Let It Be”, ”Come Together”, ”Here Comes The Sun”, ”Twist and Shout”, ”Love Me Do”, dan ”Help!”. Dalam kolaborasi selama 10 tahun, The Beatles menghasilkan 14 album terlaris dan hampir 1 miliar kaset rekaman terjual.
Mayoritas lagu mereka ditulis Lennon dan McCartney. Harrison sering diceritakan merasa frustrasi karena komposisinya tidak diberi bobot yang sama oleh rekan-rekannya. Pada tahun lalu, The Beatles merilis ”lagu terakhir” mereka berjudul ”Now and Then” yang ditulis Lennon pada 1978, tetapi tidak selesai.
Lagu itu kemudian diekstrak vokalnya dari kaset demo kasar oleh McCartney dan Starr. Pada November 2023, lagu itu menduduki puncak tangga lagu singel Inggris dan menjadikan The Beatles artis dengan jarak terpanjang antara lagu pertama dan terakhir. (REUTERS/AFP/AP)