”Orang Dalam” Pengungkap Masalah Produksi Boeing Ditemukan Tewas di AS
Mantan pegawai Boeing, yang menemukan standar produksi tidak memenuhi keselamatan di Boeing, ditemukan tewas di AS.
COLUMBIA, SELASA — Whistleblower atau orang dalam yang mengungkap produksi yang tak memenuhi standar keselamatan di perusahaan pembuat pesawat Boeing, John Barnett, ditemukan tewas di Charles County, South Carolina, Amerika Serikat. Barnett pernah bekerja untuk Boeing selama 32 tahun dan pensiun pada tahun 2017 karena alasan kesehatan.
Beberapa hari sebelum kematiannya, Barnett menyampaikan bukti dalam gugatan pelapor terhadap Boeing. Boeing menyatakan sedih atas meninggalnya Barnett.
Baca juga: Boeing Gagal Jaga Keamanan, Penumpang Menolak Terbang
Petugas koroner Charleston County, South Carolina, AS, mengonfirmasi kematian Barnett (62) kepada BBC, Senin (11/3/2024). Barnett dilaporkan meninggal karena luka yang ”ditimbulkan sendiri” pada 9 Maret 2024. Saat ini, kepolisian tengah menyelidiki kasusnya.
Sejak tahun 2010, Barnett bekerja sebagai manajer kualitas di pabrik North Charleston yang membuat pesawat 737 Dreamliner, pesawat canggih yang digunakan terutama untuk rute jarak jauh. Setelah pensiun, barulah Barnett memulai proses tuntutan hukumnya terhadap Boeing. Barnett sedang berada di Charleston County untuk wawancara hukum terkait proses hukum itu.
Pada pekan lalu, Barnett memberikan pernyataan resmi saat ditanyai oleh pengacara Boeing, sebelum diperiksa silang oleh pengacaranya sendiri. Dia dijadwalkan menjalani pemeriksaan lebih lanjut pada Sabtu (9/3/2024). Ketika dia tidak muncul, petugas mendatangi hotelnya dan menemukannya tewas di dalam truknya yang diparkir di tempat parkir hotel. ”Ini tragis,” kata pengacara Barnett kepada BBC.
Baca juga: Boeing Sial Terus, Ban Lepas hingga Kemudi Macet di United Airlines
Pada 2019, kepada BBC, Barnett menceritakan, para pekerja Boeing yang bekerja di bawah tekanan sengaja memasang suku cadang di bawah standar pada pesawat. Dia juga menemukan masalah serius pada sistem oksigen darurat dalam pesawat 787. Tingkat kegagalannya 25 persen.
Pada 2019, kepada BBC, Barnett menceritakan, para pekerja Boeing yang bekerja di bawah tekanan sengaja memasang suku cadang di bawah standar pada pesawat.
Artinya, satu dari empat sistem oksigen darurat tidak akan berfungsi dalam keadaan darurat. Dia khawatir, tekanan untuk membuat banyak pesawat baru menyebabkan proses perakitan terburu-buru dan faktor keselamatan bisa kurang diperhatikan.
Barnett juga mengatakan, para pekerja Boeing tidak mengikuti prosedur yang seharusnya dijalani untuk melacak komponen di pabrik sehingga menyebabkan komponen yang rusak itu hilang. Dalam beberapa kasus, suku cadang di bawah standar, bahkan yang sudah dibuang pun, kemudian dipasang pada pesawat yang sedang dibangun.
Langkah itu dilakukan dengan alasan supaya tidak ada penundaan pada jalur produksi dan produknya bisa cepat selesai. Barnett mengaku sudah memperingatkan para manajer mengenai semua kekhawatirannya ini, tetapi belum ada respons. Barnett juga menuding Boeing telah menghambat perjalanan kariernya karena mengungkapkan masalah-masalah yang dia temukan.
Boeing sudah membantah semua pernyataan Barnett. Namun, hasil tinjauan Badan Penerbangan Federal AS (FAA) pada tahun 2017 membenarkan beberapa kekhawatiran Barnett. Setidaknya ada 53 bagian yang ”tidak sesuai” di pabrik dan dianggap hilang. Boeing sudah diperintahkan untuk memperbaiki masalah ini.
Baca juga: Boeing Semakin Pusing
Mengenai masalah tabung oksigen, Boeing menjelaskan pada tahun yang sama bahwa mereka telah mengidentifikasi beberapa botol oksigen yang diterima dari pemasok ternyata tidak digunakan dengan benar. Boeing menegaskan, tidak ada satu pun tabung oksigen rusak itu yang dipasang di pesawat.
Diawasi ketat
Kematian Barnett terjadi saat standar produksi di Boeing dan pemasok utamanya, Spirit Aerosystems, sedang diawasi ketat. Ini menyusul insiden ketika pintu keluar darurat yang tidak digunakan lepas dari Boeing 737 MAX baru, tidak lama setelah lepas landas di Bandara Internasional Portland.
Baca juga: Boeing Teledor, Penumpang Nyaris Tersedot Keluar Pesawat
Laporan awal Dewan Keselamatan Transportasi Nasional AS (NTSB) menunjukkan bahwa empat baut kunci untuk menahan pintunya ternyata tidak dipasang. Pada pekan lalu, FAA mengatakan, hasil audit enam minggu terhadap Boeing menemukan beberapa contoh Boeing tidak memenuhi persyaratan kendali mutu manufaktur.
Menteri Transportasi Amerika Serikat Pete Buttigieg menegaskan, Boeing perlu melakukan transformasi serius terkait keselamatan dan kualitas produksinya. Dia mengharapkan kerja sama perusahaan Boeing dalam penyelidikan Departemen Kehakiman AS dan NTSB terhadap keadaan darurat di udara pada maskapai penerbangan Alaska Airlines 737 MAX 9 yang terjadi pada 5 Januari 2024.
Baca juga: Boeing Tersandung Lagi gara-gara Kecelakaan Alaska Airlines
Kepala FAA Michael Whitaker sudah menjelaskan kepada Boeing bahwa ”mereka perlu melakukan transformasi serius dalam hal daya tanggap dan budaya mereka”.
Sebelumnya, Jumat (8/3/2024), Boeing mengatakan, pihaknya yakin bahwa selama produksi pesawat 737 MAX 9 tidak pernah dicatat dalam dokumen yang diperlukan untuk merinci penghapusan bagian penting yang gagal. Boeing menyatakan berkomitmen untuk terus bekerja sama secara penuh dan transparan dalam penyelidikan dengan NTSB.
Maskapai Alaska Airlines juga menyatakan hal yang sama. Setelah insiden Alaska Airlines, FAA melarang terbang MAX 9 selama beberapa minggu, melarang Boeing menambah produksi MAX, dan memerintahkan Boeing mengembangkan rencana untuk mengatasi masalah pengendalian kualitas sistemik dalam waktu 90 hari.
Harian The Wall Street Journal, mengutip Ketua NTSB Jennifer Homendy, Rabu lalu, mengkritik Boeing kurang bekerja sama dan tidak bisa mengungkapkan beberapa dokumen, termasuk tentang pembukaan dan penutupan pintu serta nama 25 pekerja di kru pintu di pabrik pesawat 737 di Renton, Washington, AS. Homendy mengecam pedas karena catatan pekerjaan pesawat jet Alaska hilang. ”Tidak masuk akal kalau sampai sekarang kita belum mendapatkannya,” ujarnya.
Setelah komentar Homendy muncul, Boeing kemudian memberikan 25 nama itu.
Baca juga: Boeing dan Comac China Banjir Pesanan di Singapore Airshow
NTSB dan Boeing berharap dalam 30 hari ke depan dapat menentukan pencapaian yang harus diraih Boeing. Whitaker menyatakan, proses penyelidikan ini difokuskan untuk melihat sisi masalah karyawan yang harus memiliki peralatan dan pelatihan yang tepat, memiliki gambar teknik yang tepat, dan merakit pesawat dalam urutan yang benar. (REUTERS/AP)