Sempat Macet, Perundingan Gencatan Senjata di Gaza Digelar Lagi
Hamas kembali memberikan proposal baru gencatan senjata setelah usulan sebelumnya langsung ditolak Israel.
KAIRO, SABTU — Perundingan jeda pertempuran di Jalur Gaza antara militer Israel dan kelompok Hamas yang terhenti akan dimulai kembali di Qatar. Ini pembicaraan pertama dalam perundingan tidak langsung di antara kedua pihak yang berperang sejak dimulainya bulan Ramadhan.
Para pejabat Mesir, Sabtu (16/3/2024), mengungkapkan, pembicaraan itu kemungkinan akan berlangsung pada Minggu sore waktu setempat. Komunitas internasional berharap jeda tempur yang menuju pada gencatan senjata permanen dapat tercapai sebelum Ramadhan. Namun, harapan itu sudah lenyap.
Baca juga: Berulang Kali Dijegal Israel, Asa Gencatan Senjata di Gaza Belum Habis
Meski demikian, harapan muncul lagi seiring rencana dimulainya perundingan tersebut. Hamas kembali memberikan proposal baru gencatan senjata setelah usulan sebelumnya langsung ditolak Israel.
Menurut dua pejabat Mesir yang mau dikutip dengan syarat anonim, dalam usulan baru itu Hamas mengajukan tiga tahap gencatan senjata. Fase pertama berupa jeda tempur, termasuk pembebasan 35 sandera perempuan, sakit, dan orang tua. Sebagai ganti, Israel harus membebaskan 350 warga Palestina yang ditawan. Hamas akan membebaskan setidaknya lima perempuan tentara sebagai ganti 50 tawanan Palestina di tahanan Israel.
Israel juga harus menarik pasukannya dari dua jalan utama di Gaza, memperbolehkan warga Palestina kembali ke wilayah utara Gaza yang luluh lantak akibat perang, dan memberikan akses untuk aliran yang lancar bagi bantuan kemanusiaan.
Tahap kedua mencakup gencatan senjata permanen dan Hamas akan membebaskan seluruh prajurit Israel yang disandera sebagai ganti pembebasan lebih banyak tawanan. Sementara untuk tahap ketiga, Hamas akan menyerahkan jenazah korban tewas sebagai ganti pencabutan blokade Gaza dan rekonstruksi Gaza bisa dimulai.
Baca juga: Misi Terselubung di Balik Skenario Israel Evakuasi Warga Gaza dari Rafah
Sebelumnya, Hamas meminta untuk setiap satu sandera yang dibebaskan, Israel harus membebaskan 50 tawanan. Selain itu, selama gencatan senjata, Hamas meminta pasukan Israel ditarik dari semua kota dan area permukiman di Gaza. Begitu pula untuk bantuan kemanusiaan, Hamas mendesak harus dipercepat.
Sejauh ini, Israel menolak tawaran Hamas. Namun, Israel menyatakan akan mengirim delegasi lagi ke Qatar untuk putaran perundingan berikutnya.
Bantuan tiba
Sebanyak 200 ton bantuan kemanusiaan yang dikirim lewat Laut Tengah dari Siprus tiba di pesisir Gaza, Jumat petang waktu setempat. Israel menutup jalur darat ke Gaza sehingga bantuan kemanusiaan sulit masuk.
Amerika Serikat dan beberapa negara menjatuhkan bantuan dari udara. Namun, warga di utara Jalur Gaza mengatakan, bantuan yang dijatuhkan dari udara terlalu sedikit dan tidak dapat memenuhi kebutuhan mereka. Warga bahkan harus memperebutkan bantuan tersebut.
Kapal pengangkut bantuan yang dioperasikan lembaga kemanusiaan Spanyol, Open Arms, meninggalkan Pelabuhan Larnaka, Siprus, pada Selasa (12/3/2024). Kapal tersebut menarik tongkang bermuatan bahan pangan berupa beras, tepung terigu, kacang lentil, kacang polong, ikan tuna kalengan, dan daging.
Makanan tersebut dikirim World Central Kitchen yang didirikan chef selebritas Jose Andres yang selama ini mengoperasikan dapur umum gratis di Jalur Gaza. Sepanjang Jumat, kapal tersebut terlihat lego jangkar di pesisir Gaza. Menjelang petang, militer Israel mengatakan, muatan kapal mulai dibongkar ke 12 truk yang berada di pantai.
Foto yang diedarkan militer Israel memperlihatkan truk-truk di dermaga mendekati tongkang yang mengangkut bahan pangan tersebut. Bantuan difokuskan untuk disebar di utara Jalur Gaza yang hancur lebur diserang Israel sejak Oktober 2023.
Pengiriman bantuan perdana dari jalur laut diharapkan membuka jalan bagi kegiatan sejenis untuk menolong warga Gaza. Kapal kedua segera berangkat dari Siprus setelah proses bongkar muat perdana tersebut selesai dilakukan. Menteri Luar Negeri Siprus Constantinos Kombos mengatakan, keberangkatan kapal berikut tergantung berapa cepat kapal Open Arms selesai membongkar bantuan kemanusiaan.
Secara rata-rata, ada 115 truk setiap hari yang memasuki Jalur Gaza sepanjang perang berlangsung, menurut keterangan Kantor Perdana Menteri Israel. Jumlah tersebut jauh di bawah jumlah 500 truk logistik yang setiap hari masuk ke Jalur Gaza sebelum pecah perang.
Pekan ini, Israel mulai mengizinkan truk langsung masuk ke utara Jalur Gaza. Militer Israel juga mengatur konvoi truk pengangkut barang dagangan—lebih dari 300 truk—sudah memasuki wilayah utara Jalur Gaza sejak Februari 2024. (AP/AFP/Reuters)