Merangkul Seniman, Hong Kong Bangkitkan Semangat Budaya Kaum Urban
Memiliki visi sebagai jembatan kebudayaan Barat dan Timur, Hong Kong terus menggelar pameran berskala dunia.
Oleh
RHAMA PURNA JATI DARI HONG KONG
·4 menit baca
Hong Kong kian berambisi untuk merangkul seluruh pekerja seni baik lokal maupun internasional untuk memamerkan karyanya. Cara ini terbukti mampu membangkitkan seni budaya urban global.
Salah satunya dengan mengadakan pameran Complexcon Hongkong 2024 pada 22-24 Maret 2024. Pameran ini merupakan Complexcon pertama yang digelar di Asia. Tak heran, ratusan seniman dari sejumlah negara seakan berlomba menyajikan karya terbaiknya.
Selain pameran seni kontemporer berupa lukisan, gambar, dan instalasi seni, di festival ini juga disuguhkan pertunjukan musik yang dilakoni para rapper terkenal hingga membuat meriah seisi ruangan. Beragam produk mode masa kini pun turut memanjakan mata kaum muda untuk menyempurnakan hasrat gaya hidupnya.
Di sebuah tenant, artis Hong Kong kelahiran Kanada, Edison Chen, turut meramaikan pameran. Dia mengguratkan gambar dan tulisan di atas sepatu yang telah dipesan para penggemarnya.
Aksi sederhana dari pemeran film Infernal Affairs itu pun tak dilewatkan para penggemarnya yang tak henti mengerubungi tenant untuk sekadar mengambil gambar sang idola.
Tak ketinggalan, karya dari seniman muda asal Beijing, China, Chloe Chen yang memamerkan lukisan digital dan instalasi seni berupa patung yang cukup ”gelap”, tetapi mengundang rasa penasaran.
Seperti lukisan digital berjudul gadis dan siput yang menggambarkan seorang gadis dengan tulang rusuk yang menyeruak serta mata dan mulut yang berada di bagian perut. Sementara si siput hinggap di bahu kiri sang gadis. Lukisan ini mengandung makna tubuh manusia yang seakan terlepas dari wadah jiwanya.
Atau patung berjudul ”Sahabatku”, Ms TV yang berbentuk televisi berkepala besar berbentuk persegi. Patung ini bermakna tentang kenangan masa kecil bagi sebuah generasi dan bayangan yang akrab, tetapi aneh dalam ingatan.
Dalam karyanya ini, Chloe ingin menyiratkan pesan agar perempuan tidak terjebak atau terpenjara dalam kenangan masa lalu, melainkan bebas menyuarakan aspirasinya.
Arkiv Vilmansa (44) adalah satu-satunya seniman Indonesia yang ikut serta dalam pameran tersebut. Tergabung dalam galeri BAPE di bawah naungan perusahaan merek fashion asal Jepang, A Bathing Ape (BAPE), Arkiv memamerkan tiga lukisan andalannya. Dua lukisan yang ia bawa menggambarkan karakter yang ia ciptakan sendiri.
Hal itu seperti lukisan Domma, yakni karakter yang menggambarkan tentang gabungan burung, paus, kelinci. Lukisan yang diciptakan pada Mickey Mouse dari anak paling kecil namanya Dama. Lukisan lainnya menggambarkan karakter yang bernama Mikiv. Karakter yang terinspirasi dari Mickey Mouse ini juga tampak lucu dan berwarna. Sejumlah pengunjung pun dibuat terpana.
Alasan Arkiv menciptakan lukisan tidak lain adalah luasnya peluang pasar. ”Lukisan seperti inilah yang diminati para kolektor dan pencinta seni terutama di Amerika dan Eropa,” katanya.
Sebenarnya, secara total ada 18 lukisan yang ia buat. Namun, tidak semua dipamerkan karena selain Arkiv, pada festival Complexcon Hong Kong, Galeri BAPE juga memamerkan karya sejumlah seniman sejumlah negara, seperti Oso de Agua (Peru), Simone Legno (Italia), Stash (Amerika Serikat), dan Tomatatsu Gima (Jepang).
Terbantu
Dengan mengikuti pameran internasional, Arkiv sangat terbantu untuk dapat mengembangkan karier seni. Dalam pameran seperti inilah ia dapat bertemu dengan seniman atau komunitas yang memiliki minat yang sama.
Menurut rencana, setelah Hong Kong, Arkiv akan mengikuti pameran selanjutnya di Amerika Serikat. ”Saya berharap di Indonesia juga akan ada pameran seperti ini untuk menumbuhkan minat anak muda pada seni kontemporer,” kata Arkiv.
Dalam keterangan tertulis Verdy, Direktur Artistik Complexcon Hong Kong, lebih dari 200 merek, artis, dan pencipta tren berpartisipasi dalam pameran ini. Banyak jenama yang meluncurkan koleksi barunya dan kolaborasi edisi terbatas.
Antusiasme pengunjung pun dapat terlihat dari antrean berjam-jam di beberapa lokasi. Kegiatan ini merupakan pengalaman yang belum pernah terjadi sebelumnya bagi para penggemar budaya pop global untuk berpartisipasi dalam acara budaya penting ini. Festival ini menandai peluncuran bersejarah Complexcon edisi pertama di luar Amerika Serikat dan edisi pertamanya di Asia.
Saya berharap di Indonesia juga akan ada pameran seperti ini untuk menumbuhkan minat anak muda pada seni kontemporer.
Wakil Menteri Keuangan Pemerintah HKSAR Michael Wong berterima kasih atas kesempatan yang sudah diberikan dan Hong Kong terpilih sebagai tempat pergelaran Complexcon perdana di Asia. ”Acara ini menggaungkan lanskap budaya Hong Kong,” katanya.
Complexcon juga menyediakan platform kolaborasi kebudayaan tempat Timur dan Barat yang bersatu untuk merayakan dan menampilkan masa depan budaya populer.
Acara akbar ini merupakan implementasi dari visi pemerintah yang ingin menjadikan Hong Kong sebagai ”jembatan kebudayaan” yang menghubungkan budaya Barat dan Timur. Karena itu, selain Complexcon, Hong Kong juga akan menjadi tuan rumah serangkaian acara seni dan budaya besar lainnya yang diharapkan mampu menggaet banyak wisatawan.