Hingga Februari 2024, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menyebut, 31.000 prajurit Ukraina gugur selama perang.
Oleh
IWAN SANTOSA
·2 menit baca
KYIV, SELASA — Ukraina mendata sekurangnya 37.000 pria dan anak–anak hilang sejak serbuan Rusia pada Februari 2022. Dalam keterangan anggota Ombudsman Hak Asasi Manusia Ukraina, Dmytro Lubinets, Selasa (16/4/2024), pria yang hilang tersebut termasuk anggota militer Ukraina.
”Angka pastinya diperkirakan jauh lebih tinggi daripada penghitungan yang ada. Palang Merah Ukraina sudah mendata 1.700 orang ditahan secara ilegal oleh Rusia, yang menculik warga sipil sejak tahun 2014 ketika pecah perang antara milisi pro-Rusia dan pemerintah pusat Ukraina,” kata Lubinets.
Mendapatkan angka pasti warga Ukraina yang hilang masih sulit dilakukan karena Rusia menduduki 20 persen wilayah Ukraina, terutama di sebelah timur.
Perpecahan antara Kyiv dan wilayah timur Ukraina terjadi karena pemerintahan baru pro-Barat yang didukung Amerika Serikat bertentangan dengan warga etnis Rusia yang mendominasi penduduk di wilayah timur Ukraina. Kelompok HAM Ukraina menuding Rusia menghilangkan paksa dan menculik anak–anak di daerah pendudukan. Tudingan tersebut ditolak Kremlin.
Sebaliknya Rusia juga mengklaim, milisi sayap kanan Ukraina, seperti Brigade Azov, bertahun-tahun menyerang warga etnis Rusia di wilayah timur Ukraina.
Wilayah Ukraina yang luas di sebelah timur, terutama di Donetsk dan Luhansk, masih diduduki militer Rusia sejak awal perang. Serangan tersebut menghancurkan perkotaan, pusat industri, dan menewaskan ribuan orang.
Kantor HAM PBB dalam laporan Maret 2024 mengungkapkan, sejak invasi Rusia, setidaknya 10.810 orang tewas, termasuk 8.000 orang di wilayah yang dikuasai Ukraina. ”Angka pastinya dipercaya jauh lebih tinggi dan sulit diverifikasi karena pengamat independen tidak diberi akses ke daerah pendudukan,” kata Kantor HAM PBB.
Dalam keterangan yang jarang dilakukan soal kerugian pihak militer, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan, hingga Februari 2024, sebanyak 31.000 prajurit Ukraina gugur dalam dua tahun pertama perang Rusia–Ukraina. Penduduk Ukraina sebelum pecah perang tercatat 38 juta jiwa.
Dalam data Statista, militer Ukraina diperkirakan mempunyai kekuatan 2,2 juta orang dengan komposisi 900.000 personel aktif dan sisanya adalah cadangan. Adapun Rusia memiliki 1,32 juta personel aktif dan 2 juta prajurit cadangan.
Rusia memiliki 4.200 pesawat, sementara Ukraina memiliki 321 pesawat. Angkatan Laut Rusia memiliki armada kapal 7,5 kali lebih banyak daripada Angkatan Laut Ukraina.
Dari jumlah tank, tercatat Rusia memiliki 1.800 tank dan Ukraina mempunyai 200 tank. Ukraina mendapat bantuan tank dari Amerika Serikat dan negara-negara Barat.
Dalam data Komisi Tinggi PBB untuk Pengungsi (UNHCR) pada akhir Mei 2022, jumlah penduduk Ukraina yang mengungsi di negara–negara Eropa mencapai 6 juta jiwa dan 8 juta jiwa mengungsi di dalam negeri (internally displaced person).
Pria Ukraina usia 18 tahun hingga 60 tahun dilarang meninggalkan negara mereka. Perang Ukraina berdampak pada krisis pengungsi terburuk di Eropa sejak Perang Dunia II. (AFP)