Akademisi Bayar Joki, Kepakaran Bebas Diperjualbelikan
Tingginya permintaan mendorong tumbuh suburnya penyedia jasa pembuatan karya ilmiah. Layanan penyedia jasa hadir membantu klien mendapatkan kepakaran secara instan.
Oleh
IRENE SARWINDANINGRUM, ANDY RIZA HIDAYAT, DHANANG DAVID ARITONANG, INSAN ALFAJRI
·5 menit baca
JAKARTA, KOMPAS Label kepakaran bisa dibeli dengan membayar jasa pembuatan karya ilmiah hingga penerbitannya. Jasa joki menawarkan berbagai paket layanan yang memungkinkan seseorang mendapatkan karya ilmiah secara instan.
Tim Investigasi Harian Kompas menelusuri lembaga-lembaga jasa pembuatan dan penerbitan karya ilmiah sepanjang Januari 2023 di sejumlah daerah di Sumatera dan Jawa. Salah satunya adalah lembaga Rivera Publishing di Cirebon, Jawa Barat. Dengan menyamar sebagai orang yang ingin membuat artikel untuk jurnal internasional bereputasi, terungkap berapa besar biaya pembuatan jurnal untuk pengajuan guru besar.
Kontak pertama terjalin lewat nomor WhatsApp yang tertera di laman Rivera Publishing (RP), Kamis (12/1/2023). RP menawarkan jasa penerbitan jurnal terindeks Sinta dan jurnal internasional. Mereka juga melayani pembuatan artikel ilmiah untuk penerbitan luar dan dalam negeri.
Awalnya, pengelola RP hanya menawarkan review dan penyuntingan untuk naskah ilmiah untuk pengumpulan angka kredit dosen. Namun, saat dikatakan naskah belum ada sama sekali, pengelola bersedia membuatkan jurnal untuk disertakan dalam proses pengajuan guru besar itu dari awal. Ia lalu menanyakan sasaran indeks jurnal yang dicari serta topik jurnal.
"Apakah bisa tanpa naskah awal?" demikian permintaan ke admin RP. "Bisa, kami bantu pembuatannya juga," jawab admin RP.
Admin RP menyanggupi permintaan membuat artikel ilmiah yang akan diterbitkan ke jurnal dengan indeks Scopus 1 (Q1). Setelah itu, ia berjanji memberikan contoh jurnal untuk pengajuan guru besar yang pernah dibuat. “Kerahasiaan penulis pasti dijamin,” jawab pengelola saat ditanya apakah ada jaminan kerahasiaan dari transaksi itu nantinya.
"Apakah bisa tanpa naskah awal?" demikian permintaan ke admin RP. "Bisa, kami bantu pembuatannya juga," jawab admin RP.
Pada Selasa (31/1/2023), pengelola RP tidak lagi merespons permintaan melalui aplikasi percakapan. Mereka juga tak mengangkat telepon dan tak menjawab permintaan konfirmasi. Bahkan, situs pertama RP berubah format dan disebutkan sebagai situs berbahaya oleh program antivirus. Setelah ditelisik, RP telah menggunakan situs yang lain, yaitu penerbitanjurnalilmiah.com meskipun nama lembaga yang digunakan tetap sama.
Lembaga lainnya, jagoketik.com yang berkantor di Sleman, Yogyakarta, hanya menawarkan pengetikan di situsnya. Saat ditanya ke pengelolanya apakah menerima pengerjaan disertasi, petugas admin menjawab bisa dan menanyakan rincian topik serta tenggat waktu pekerjaan.
Kompas lalu mengaku sebagai calon klien yang memesan tesis bidang komunikasi politik. Dalam waktu tiga jam, tiga orang yang merupakan mitra jagoketik.com menghubungi untuk negosiasi harga dan rincian pengerjaan tesis lain.
Ketiganya l dari kota yang berbeda dan skema tawaran tarif yang berbeda, yaitu FF dari Riau, AU dari Banyuwangi, Jawa Timur dan AM dari Pangkal Pinang, Kepulauan Bangka Belitung.
FF menawarkan harga Rp 10 juta untuk pembuatan tesis dari pembuatan proposal hingga jadi. Dari penelusuran, FF mencantumkan pekerjaan sebagai staf perguruan tinggi di Riau. Ia mengaku sebagai sarjana Bahasa Inggris namun sudah sering mengerjakan tesis komunikasi politik sebelumnya.
AU merupakan lulusan psikologi namun juga mengklaim sudah sering mengerjakan tesis komunikasi politik sebelumnya. Dari penelusuran media sosial, ia berdomisili Kabupaten Banyuwangi dan mempunyai usaha berjualan tahu susu. Ia menawarkan Rp 7,5 juta untuk pembuatan tesis dan Rp 2,5 juta untuk pengerjaan proposal.
Sementara AM menawarkan pengerjaan tesis Rp 5,5 juta sudah dengan jaminan lolos tes plagiasi dan turnitin (aplikasi pengecekan plagiarisme) 20 persen. Sementara biaya proposal Rp 2,2 juta dengan jaminan sama dan revisi tiga kali. Dari penelusuran, AM merupakan lulusan Sastra Jerman dan tinggal di Pangkal Pinang, Bangka Belitung.
Atas layanan yang diberikan, sebagian pengguna jagoketik.com menyampaikan kepuasannya. Dari Surabaya, Rahayu Larasati menilai jagoketik.com bisa menjadi pilihan orang yang membutuhkan jasanya. "Kalian harus pakai karena benar-benar bergaransi dan gratis revisi tanpa batasan waktu," katanya.
Penerbitan jurnal
Pembicaraan dengan FF berlanjut pada pembuatan jurnal ilmiah untuk terindeks Scopus. Ia menawarkan Rp 10 juta untuk pembuatan jurnal ilmiah tersebut. Biaya itu belum termasuk biaya penerbitan jurnal. “Kalau mau dibantu menerbitkan juga, nanti ada biayanya. Saya ada tim di sini untuk penerbitannya,” katanya.
Kalau mau dibantu menerbitkan juga, nanti ada biayanya. Saya ada tim di sini untuk penerbitannya
YDP (29), pemilik jagoketik.com mengatakan, sebagian besar kliennya merupakan mahasiswa tingkat S1. Omzet usahanya yang didirikan pada 2019 itu rata-rata Rp 60 juta per bulan. Dari jumlah itu, sekitar 50 persen di antaranya dari jasa pembuatan naskah ilmiah.
Saat ini, jagoketik.com mempunyai sekitar 40 mitra yang aktif mengerjakan karya ilmiah pesanan. Menurut YDP, tak jarang ada dosen yang juga menanyakan jasa pembuatan karya ilmiah ke lembaganya. “Untuk dosen sedikit, mungkin ya sebulan sekali, kadang cuma tanya saja. Untuk dosen kan biasanya minta mahasiswanya saja yang mengerjakan,” kata YDP yang merupakan lulusan SMK jurusan perkantoran itu.
Untuk mendapatkan kepakaran salah satu syaratnya harus mampu menembus jurnal internasional. Sejalan itu, permintaan penerbitan jurnal untuk mendongkrak angka kredit tumbuh subur seperti yang tergambar di Deli Serdang, Sumatera Utara.
Di kabupaten ini terdapat kantor pengelola jurnal Budapest International Research and Critics Institute (BIRCI) yang menerbitkan artikel ilmiah per tiga bulan atau empat kali dalam setahun. Terbitan Volume 5 Nomor 3 Tahun 2022 menjadi kenangan tersendiri bagi Editor In Chief BIRCI MR karena banyaknya artikel dalam edisi itu. Dia mengklaim, jumlah artikel ilmiah yang terbit mencapai 1.000.
Untuk memvalidasi klaim MR, tim mengecek terbitan BIRCI Volume 5 Nomor 1 Tahun 2022 di tautan https://www.bircu journal.com/index.php/birci/issue/view/52. Dengan melakukan scrolling seperempat layar komputer, jumlah artikel terhitung sudah mencapai 300.
Di situsnya, BIRCI melampirkan tiga tarif, yaitu fast-track review (ulasan cepat) 85 dolar AS (Rp 1.300.000), publication online 40 dolar AS (Rp 607.00), dan printed 20 dolar AS (Rp 303.000). Jika ingin diperiksa cepat dan terbit dalam bentuk daring maupun cetak, seorang klien harus membayar 145 dollar AS atau sekitar Rp 2,1 juta. Mengacu ke terbitan BIRCI Volume 5 Nomor 1 Tahun 2022 yang jumlahnya 1.000 artikel, MR mendapat uang Rp 2,1 miliar.
"Memang ngeri kali jurnal internasional ini. Banyak duitnya. Makanya saya fokus ke jurnal saya," tutur MR.