logo Kompas.id
InvestigasiAgar ABK Indonesia Terhindar ...
Iklan

Agar ABK Indonesia Terhindar Eksploitasi sejak dari Tanah Air

Sistem perekrutan ABK harus dibenahi secara keseluruhan. Hal ini untuk mencegah terjadinya praktik TPPO.

Oleh
ILO/JOG/FRD/DVD
· 4 menit baca
Kasan Kurdi, sutradara film dokumenter <i>Before You Eat</i> yang diprakarasi oleh Greenpeace Indonesia dan Serikat Buruh Migran Indonesia, membawa poster kampanye tentang perbudakan di laut saat acara nonton bersama di Kota Lama, Kota Semarang, Jawa Tengah, Senin (21/3/2022). Film tersebut mengisahkan kekerasan yang dialami anak buah kapal penangkap ikan di luar negeri.
P RADITYA MAHENDRA YASA (WEN)

Kasan Kurdi, sutradara film dokumenter Before You Eat yang diprakarasi oleh Greenpeace Indonesia dan Serikat Buruh Migran Indonesia, membawa poster kampanye tentang perbudakan di laut saat acara nonton bersama di Kota Lama, Kota Semarang, Jawa Tengah, Senin (21/3/2022). Film tersebut mengisahkan kekerasan yang dialami anak buah kapal penangkap ikan di luar negeri.

Karut-marut sistem perekrutan anak buah kapal perikanan migran oleh perusahaan penyalur menjadi pintu masuk kasus tindak pidana perdagangan orang, termasuk potensi jerat perbudakan ketika sudah berada di laut lepas. Lemahnya pengawasan memungkinkan perusahaan penyalur mengeksploitasi calon awak kapal migran sejak dari Tanah Air.

Bahrul Umum tidak mau mengulangi kesalahan yang sama ketika awal ia menjadi ABK di tahun 2019. Pria asal Slawi, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, ini sempat merasakan pahitnya hidup di laut.

Editor:
KHAERUDIN
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000