Argumentasi
Sophia JA Saragih, Jurusan Pendidikan Fisika, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta
Semester lalu, saya tidak pulang ke kampung halaman di Pekanbaru, Riau. Saya memilih ke Bandung untuk menghabiskan waktu liburan.
Ada rasa senang dan sedih. Senang karena pertama kali saya ke Bandung. Sedih karena saya tidak dapat melepas rindu kepada keluarga dan teman-teman lama. Apalagi, rindu masakan
mamak semakin membesar dan mendalam.
Walaupun sekarang ini banyak alat komunikasi dan aplikasi lain untuk melepas rindu, seperti telepon, pesan pendek, WhatsApp, dan Line, tetapi itu semua tidak cukup mengobati rindu. Semoga liburan semester ini saya bisa pulang kampung untuk melepas rindu yang tertunda.
Waktu Penyegaran
Yuni Mantana Nainggolan, Jurusan Pendidikan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan, Sumatera Utara
Terkadang keinginan pulang kampung saat liburan pupus di tengah jalan. Salah satu penyebabnya, harus menunggu jadwal Program Pengalaman Lapangan (PPL) yang tidak pasti. Takutnya, pas di jalan pulang ke rumah tiba-tiba dapat kabar harus balik ke kampus.
Kalaupun gagal pulang kampung, saya buat rencana untuk tetap menikmati liburan. Liburan adalah waktu untuk penyegaran fisik dan pikiran. Saya mengajak beberapa teman yang masih tinggal di kos, atau tinggal di rumah sendiri untuk jalan-jalan. Selain menenangkan pikiran, liburan juga mempererat tali persaudaraan.
Menghasilkan Karya
Muhammad Dimas Saputro, Jurusan Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Dian Nuswantoro, Semarang, Jawa Tengah
Menjelang Lebaran, mahasiswa punya dua pilihan: pulang kampung atau tetap di kos dan kampus. Mahasiswa yang suka teknologi informasi sebenarnya bisa menghabiskan waktu dengan membuat aplikasi Lebaran yang edukatif. Salah satunya, aplikasi untuk menumbuhkan minat membaca, menulis, menyimak dan berbicara.
Kesibukan membuat aplikasi bisa membuat kita lupa kangen pulang kampung. Kita bisa membuat aplikasi seperti “Ketupat Rindu”, “Go Halal Bihalal”, “Lebaran Virtual”, atau “Lebaran Story”. Aplikasi ini juga bisa didesain untuk berkomunikasi dengan keluarga di rumah.
Bukan Kendala
Andika Khoirul Huda, Jurusan Fisika Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Walisongo, Semarang
Ketika saya merencanakan pulang jauh-jauh hari, tiba-tiba hal tersebut tidak bisa terlaksana karena dosen mengadakan ujian tengah semester (UTS) dadakan. Saya memilih mengikuti ujian saat long weekend menjelang awal bulan Ramadhan. Rencana berpuasa hari pertama bersama orangtua pun batal.
Puasa di perantauan berbeda dengan puasa di rumah. Apalagi, ini baru pertama kali saya merasakan puasa jauh dari keluarga. Makan sahur dan buka seadanya, dengan mencari dari warung di sekitar kos-kosan. Sedih tidak bisa mencicipi masakan ibu.
Demi kuliah, saya tetap di perantauan dan mengubur keinginan pulang kampung.
Melalui Medsos
Kholidia Efining Mutiara, Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, Jurusan Tarbiyah, Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Kudus, Jawa Tengah
Apabila tidak jadi pulang kampung, jangan terlalu kecewa. Itu bukan akhir segalanya.
Jarak yang jauh dan tidak memungkinkan kita untuk bertatap muka secara nyata. Namun, di era yang serba canggih, kita bisa menggunakan media sosial untuk melepas rindu, saling memberikan ucapan atau bertukar doa.
Media sosial bisa menjadi jembatan silaturahim yang paling memungkinkan sebelum kita melepas rindu bertemu langsung dengan keluarga.
(SIE)