Kisah "Pemburu" Tiket Gratisan
Bagi-bagi tiket gratis nonton konser musik atau even menarik, lagi musim loh. Para penyelenggara acara tak hanya membagi tiket berharga ratusan ribu rupiah, mereka tak segan membagikan tiket nonton konser The Chainsmokers atau Katy Perry yang berharga Rp 3 juta. Tapi untuk mendapatkannya butuh perjuangan.
Misalnya, kalian musti rajin menjawab pertanyaan berkait si artis dan tahan malu saat harus mengunggah foto diri sesuai permintaan penyelenggara di berbagai media sosial. Selain itu, butuh waktu esktra dan beli pulsa tambahan, tapi hasilnya sepadan banget kok.
Harga tiket nonton konser yang menampilkan bintang pop macam Katy Perry paling murah Rp 900.000. Itu sebabnya ketika ada pembagian tiket gratis, peminatnya jelas bejibun.
Menurut Erfianti Yulianda Putri, Marcomm Assistant Manager - Group of Digital Kompas Gramedia yang April 2018 lalu menangani pembagian tiket gratis konser Katy Perry, peserta kuis mencapai hampir seribu orang. Mereka berebut tiga pemenang. Tapi satu pemenang mendapat dua tiket nonton konser kelas festival B yang harganya Rp 3 juta per tiket.
“Kami bekerjasama dengan promotor sering membagi tiket nonton konser gratis atau memberi produk gratis. Tujuannya antara lain untuk mendekatkan diri dengan pembaca,” tutur Erfianti yang waktu itu masih menjadi Marcomm Assistant Manager di situs Kompas.com.
Banyak cara mendapatkan tiket gratisan tersebut. Nathania Clairine, mahasiswi Universitas Multimedia Nusantara Tangerang, Banten misalnya pernah mendapat tiket konser gratis, di antaranya We The Fest dan Djakarta Warehouse Project tahun 2017, serta konser tunggal band asal Amerika, The Chainsmokers.
“Gue sering mendapatkan tiket gratis lewat media sosial ha-ha,” tuturnya, Selasa (22/5/2018).
Untuk mendapatkannya, Nathania kerap ikut kuis yang diadakan media partner sebuah acara, seperti konser The Chainsmokers. Supaya bisa menyaksikan duo DJ yang terdiri dari Andrew Taggart dan Alex Pall ini, ia harus menyempurnakan sebuah lirik lagu The Chainsmokers yang diputar di sebuah radio swasta Indonesia .
“Intinya radio ini memberikan tiket terbanyak. Awalnya sih ragu, tapi sepertinya benar karena setiap hari tuh ada lima tiket yang dibagikan,” jelasnya. Tak hanya hanya sekali ketiban rejeki, di acara We The Fest 2017, Nathania lagi-lagi mendapatkan tiket gratis setelah ikut tantangan pihak penyelenggara berupa swafoto beserta alasan mengapa ingin ikut acara tersebut.
Beragam tantangan
Hesekiel Riansa, mahasiswa Universitas Atma Jaya Jakarta juga kerap mendapat tiket gratis, seperti We The Fest, Djakarta Warehouse Project tahun 2017, Java Jazz dan SHVR Ground Festival 2018. Sama dengan Nathania, ia mesti ikut beragam tantangan dulu sebelum mendapat hadiah tiket.
Salah satu tantangan yang pernah ia ikuti, membeli barang berupa makanan atau baju dari merek yang menjadi sponsor sebuah acara. Kemudian, barang tersebut harus diunggah di akun Instagramnya.
“Setelah fotonya diunggah, kemudian pihak penyelenggara mengumumkan siapa saja yang mendapatkan tiket gratis,” kata cewek yang biasa dipanggil Kiel itu.
Selain tantangan, lanjut Kiel, relasi dengan panitia juga cukup penting. Sebab, beberapa kali Kiel mendapat tiket gratis dari temannya yang memiliki slot tiket.
Kendati demikian, ia tetap wajib mengunggah poster acara di akun Instagramnya.
Di luar cara yang biasa seperti ikut kuis, melibatkan diri dalam penggarapan sebuah even membuahkan tiket gratis nonton perayaan ulang tahun sebuah stasiun televisi bagi Gracello Yeshua Davny. Sudah dua kali, Gracello mendapat tiket gratis nonton acara yang menghadirkan bintang tamu top manca negara itu. Jika tahun 2017 ia mendapat jatah tiket gratis dari pimpinan televisi tersebut, maka pada 29 April 2018, cowok yang sedang menantikan hasil seleksi masuk perguruan tinggi negeri tersebut mendapat tiket gratis karena bersama temannya memberi masukan soal visual di pertunjukan itu.
“Ceritanya aku diajak teman main ke kantor televisi itu. Kebetulan ada kru sedang menyiapkan visual latar belakang untuk penampilan salah satu artis. Kami lalu memberi masukan ke kru itu. Nah kru itu punya tiket lalu ia memberikannya kepadaku,” urai Gracello alias Axell. Tiket acara tersebut tak dijual sebab hanya untuk undangan.
“Selain senang bisa nonton langsung penyanyi kesayanganku kayak Hailee Steinfeld dan Craig David, aku bisa ikut berjalan di red carpet he he..,” katanya sambil menunjukkan foto dirinya memakai setelan jas tengah berjalan di atas karpet merah.
Malu dan asyik
Bagi Nathahia, Kiel dan Axell satu hal yang menyenangkan dari menjadi pejuang “gratisan” adalah bisa mendapat kesempatan nonton konser yang mereka inginkan. Menonton pertunjukan secara langsung memberi pengalaman berbeda yang mengasyikkan.
“Pada dasarnya gue memang memiliki kedekatan pada musik dan suka datang ke konser untuk menikmati musik,” kata Nathania. Namun, dibalik suka karena mendapat pengalaman baru ia mengaku kadang-kadang malu dan tidak enak hati dengan teman-temannya di Instagram lantaran kerap mengunggah tantangan.
“Malu saja karena sering unggah kuis di media sosial, apalagi kalau syaratnya banyak dan rempong. Selain itu, gue juga harus memikirkan foto dan tulisan yang tepat,” ungkapnya.
Ia mencontohkan, ketika penyanyi Selena Gomez hadir di Jakarta pada 23 Juli 2016, pihak promotor acara mengadakan kuis. Tantangannya memilih satu dari tiga foto Selena yang diunggah promotor. Dari foto tersebut, Nathania harus mengedit wajah Selena menjadi wajahnya. “Pengen banget nonton Selena di Jakarta, tapi malu ikutin tantangannya ha-ha,” ujarnya.
Faktor enggak enak lainnya, ia acap galau menunggu pengumuman pemenang. Pasalnya, sebagai pencari “gratisan” ia tak pernah tahu berapa banyak yang mendapat tiket gratis. Nathania juga kerap tak tahu dimana posisi tempat yang ia dapat nanti. “Ya resiko mendapatkan tiket gratis,” lanjutnya tertawa. (*)