Jaga Keberlanjutan Riset, Yayasan Gastroenterologi Indonesia Dibentuk
Oleh
M Fajar Marta
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Para dokter spesialis konsultan gastroenterohepatologi mendirikan Yayasan Gastroenterologi Indonesia (YGI). Keberadaan yayasan ini diharapkan bisa menjaga keberlanjutan riset di bidang gastroenterologi dan menyediakan akses informasi bagi masyarakat.
Ketua YGI Abdul Aziz Rani mengatakan, yayasan ini merupakan lembaga sosial non-profit. Lembaga ini dibentuk untuk memberikan bantuan bagi masyarakat, baik dalam pengembangan gastroenterologi maupun memberikan akses informasi kepada masyarakat.
”Penyakit yang berhubungan dengan saluran pencernaan merupakan penyakit yang dialami oleh berbagai lapisan masyarakat. Informasi terkait penyakit ini tentu sangat dibutuhkan. Yayasan akan coba memfasilitasi agar kebutuhan tersebut bisa terpenuhi,” ujarnya dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (31/8/2018).
Salah satu pendiri YGI, Ari Fahrial Syam, mengatakan, riset para dokter di Indonesia di bidang gastroenterologi atau gangguan sistem pencernaan sudah diakui di dunia. Data dari peneliti dalam negeri sudah banyak dipakai oleh peneliti internasional.
”Aktivitas kita (riset) diapresiasi secara nasional dan internasional. Keberlanjutan riset ini perlu kita jaga. YGI akan memberikan dana hibah untuk penelitian-penelitian yang sifatnya untuk mendapatkan data tentang penyakit (gangguan saluran pencernaan) ini di Indonesia,” ujar pria yang juga Dekan Fakultas Kesehatan Universitas Indonesia ini.
Selain itu, pembentukan yayasan ini juga untuk membantu masyarakat dalam mendapatkan akses informasi terkait penyakit gangguan saluran pencernaan. Melalui laman www.salurancerna-sehat.com, YGI akan memberikan informasi tepercaya yang dibutuhkan masyarakat. Masyarakat juga diberikan informasi terkait dokter-dokter konsultan penyakit pencernaan dan hepatologi yang bisa dihubungi atau ditemui.
Menurut Ari, sebagian besar informasi kesehatan yang beredar di masyarakat hoaks, terutama soal pencernaan. Misalnya, informasi tentang anjuran minum air lemon bagi penderita mag. Informasi tersebut salah karena air lemon justru akan memperparah luka pada lambung pasien mag tingkat lanjut.
”Dengan adanya akses ini, diharapkan masyarakat mendapatkan sumber informasi yang benar seputar saluran pencernaan,” ujarnya. (YOLA SASTRA)