Sekolah Jadi Tempat Pembiasaan Hidup Bersih dan Sehat Anak
Oleh
Yovita Arika
·3 menit baca
TANGERANG, KOMPAS — Sebagai generasi penerus bangsa, anak berhak hidup sehat. Pemenuhan hak anak itu bisa diwujudkan melalui pengetahuan dan penerapan hidup sehat di sekolah yang bersih. Hal ini bisa dilakukan dengan kolaborasi pihak sekolah, pemerintah, orangtua, dan pelaku industri.
Wakil Presiden Investasi Sosial PT JAPFA Comfeed Indonesia Artsanti Alif mengatakan, kolaborasi lintas sektor tersebut bisa menciptakan lingkungan yang mendukung perilaku hidup sehat anak.
”Hal itu dilakukan dengan memberikan pendidikan dan pembiasaan kepada siswa, guru, dan sekolah. Selanjutnya berkolaborasi dengan dinas kesehatan dan dinas lingkungan hidup di daerah sekolah tersebut,” kata Artsanti di sela-sela kegiatan JAPFA for Kids di AEON Mall BSD City, Tangerang, Sabtu (8/9/2018).
Ia mengatakan, industri bisa membantu mewujudkan pemenuhan hak anak untuk hidup sehat melalui program yang berkelanjutan. Pada program JAPFA for Kids, program tersebut dilakukan dalam tiga tahap, yakni memberi edukasi, penerapan, dan pendampingan.
Siswa, guru, dan orangtua diedukasi mengenai hal apa saja yang termasuk dalam pola hidup bersih dan sehat. Edukasi tersebut dilakukan dengan mempraktikkan pola hidup sehat, antara lain bagaimana mencuci tangan yang baik, menyikat gigi yang baik, dan praktik membuang sampah ke tempat sampah yang tepat.
Setelah pemahaman itu disampaikan, pembiasaan dilakukan dalam setiap kegiatan di sekolah. Salah satu contoh pembiasaan menjaga kebersihan adalah dengan memberi penghargaan bagi kelas yang dinilai paling bersih. Setiap kelas diberi tempat sampah dan diminta membuang sampah yang ada di kelas setiap hari.
”Puskesmas juga digandeng untuk memberikan pemahaman pentingnya hidup bersih dan sehat. Dinas lingkungan hidup setempat diajak berkolaborasi untuk menciptakan lingkungan sekolah yang hijau dan ditanami tanaman yang bisa dimanfaatkan untuk bumbu masakan,” kata Artsanti.
Pada program pendampingan, pihak industri bisa menempatkan perwakilannya untuk memantau keberlanjutan program kesehatan. Mereka mencatat setiap perkembangan dan mengevaluasi kekurangan apa saja yang belum terlaksana. Hal itu dijadikan bahan evaluasi untuk pelaksanaan program selanjutnya.
Direktur Hubungan Masyarakat PT JAPFA Rachmat Indrajaya mengatakan, hal-hal tersebut bisa membantu anak-anak Indonesia menyongsong masa depan yang lebih baik. Ketika anak-anak hidup dan tumbuh dengan sehat jasmani, kemampuan anak untuk menerima ilmu pengetahuan akan berjalan dengan baik.
Pada laporan program JAPFA for Kids tahun 2017, perilaku hidup bersih dan sehat siswa di Deli Serdang, Sumatera Utara, menunjukkan perubahan signifikan. Program tersebut dilaksanakan di 8 sekolah, dengan melakukan pendampingan kepada 24 guru dan 240 siswa sekolah dasar selama 6 bulan.
Sebelum program tersebut berjalan, 87,5 persen siswa memiliki kebiasaan hidup bersih dan sehat yang rendah. Setelah 6 bulan menjalankan program, 50 persen siswa sudah menjalankan kebiasaan hidup bersih dan sehat.
Dalam laporan itu, tercatat siswa sudah memperhatikan kebersihan diri sendiri, terlihat dari cara menjaga pakaian bersih, menjaga kebersihan kelas, dan menjaga kebersihan tubuh, seperti kuku dan rambut. Di beberapa sekolah, siswa membawa bekal dari rumah dengan menu yang beragam dan sehat. Siswa juga sudah terbiasa menjaga tanaman yang mereka tanam di sekolah. (SUCIPTO)