Pasien Terduga Terjangkit Korona di Pontianak Membaik
Tanda-tanda vital pada pasien dalam pengawasan terkait virus korona di RSUD Soedarso, Pontianak, menunjukkan perkembangan kesehatan yang baik.
Oleh
EMANUEL EDI SAPUTRA
·2 menit baca
PONTIANAK, KOMPAS — Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat masih menunggu hasil tes laboratorium terhadap pasien berstatus dalam pengawasan di Rumah Sakit Umum Daerah Soedarso, Pontianak. Meskipun demikian, tanda-tanda vital pada pasien menunjukkan perkembangan kesehatan yang baik.
Sebelumnya, RSUD Soedarso merawat seorang warga Pontianak di ruang isolasi dengan kriteria pasien dalam pengawasan. Pasien dirawat sejak Minggu (2/2/2020). Pasien mempunyai riwayat melakukan perjalanan ke luar negeri (Kompas, 3/2/2020).
Pasien ini mempunyai gejala demam, batuk pilek, sakit tenggorokan, dan pneumonia ringan. Pasien mempunyai riwayat pernah melakukan perjalanan ke Kuala Lumpur, Malaysia, dalam 14 hari terakhir.
Dinas Kesehatan Provinsi Kalbar telah mengambil sampel dari tenggorokan pasien untuk dilakukan pemeriksaan laboratorium di Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Kesehatan, Jakarta.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat Harisson, Selasa (4/2/2020), menuturkan, berdasarkan laporan dari dokter spesialis paru yang merawat pasien di ruangan isolasi RSUD Soedarso, pasien dalam kondisi stabil. Tanda-tanda vital, antara lain tensi, tekanan oksigen, dan pernapasan, bagus.
”Kemudian, dari hasil rontgen di rumah sakit juga pneumonia pasien sudah jauh berkurang. Pasien terus menunjukkan progres penyembuhan. Sekarang pasien masih di ruangan isolasi RSUD Soedarso,” ujarnya.
Sementara itu, hasil laboratorium di Balitbang Kemenkes, Jakarta, masih belum keluar. Pihak laboratorium masih dalam proses penilaian dan memerlukan beberapa waktu lagi.
Harisson mengimbau masyarakat untuk tidak panik menyikapinya karena sebetulnya pasien yang dalam pengawasan itu menunjukkan progres penyembuhan. Pemangku kebijakan yang bertugas memantau lalu lintas orang sudah melakukan upaya maksimal mengontrol setiap orang yang masuk ke Kalbar untuk mencegah masuknya virus korona.
Masyarakat juga hendaknya menerapkan pola hidup sehat dan menjaga daya tahan tubuh dengan berolahraga serta makan sayur dan buah. Sebelum menyentuh makanan dan bagian tubuh, cucilah tangan menggunakan sabun minimal selama 30 detik. Demikian juga setelah menyentuh instalasi di tempat-tempat umum.
Jika ada riwayat batuk pilek, gunakanlah masker. Masker diganti setiap 2-4 jam. Lalu gunakan tisu untuk menutup mulut setiap kali bersin. Kalau merasakan sesak napas, batuk pilek, sakit tenggorokan, dan pernah ke luar negeri dalam dua minggu ini atau pernah kontak dengan keluarga korban atau seseorang yang pernah ke luar negeri, segeralah berobat.
Pola hidup sehat seperti itu salah satu cara menangkal penularan virus korona. Dengan berolahraga dan makanan bergizi juga akan menjaga daya tahan tubuh sehingga tidak mudah terjangkit virus.