WNI dari Wuhan yang Diobservasi di Natuna dalam Kondisi Sehat
Pemerintah menyatakan, sebanyak 285 orang yang menjalani observasi di Pangkalan Udara TNI Angkatan Udara Raden Sadjad, Natuna, Kepulauan Riau, kini dalam kondisi sehat.
Oleh
PANDU WIYOGA
·3 menit baca
RANAI, KOMPAS — Pemerintah menyatakan, sebanyak 285 orang yang menjalani observasi di Pangkalan Udara TNI Angkatan Udara Raden Sadjad, Natuna, Kepulauan Riau, kini dalam kondisi sehat. Oleh karena itu, warga Natuna diminta tidak lagi khawatir dan bisa melanjutkan aktivitas harian secara normal.
Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan I Laksamana Madya Yudo Margono, di Natuna, Selasa (4/2/2020), menyatakan, dari hasil pengecekan lapagan, semua warga negara Indonesia (WNI) yang dievakuasi dari Wuhan, China, masih dalam keadaan sehat sampai hari ketiga masa observasi ini.
”Warga Natuna bisa melaksanakan kegiatan sehari-hari tanpa perlu resah. Yang perlu diperhatikan ialah menjaga kondisi kesehatan, terutama dengan menggunakan masker,” kata Yudo.
Sebanyak 237 WNI yang sebelumnya tinggal di Wuhan, 1 WNA (suami WNI), 5 orang tim aju (advance), dan 42 orang tim penjemput kini diobservasi di hanggar Lanud Raden Sadjad. Direncanakan, mereka diobservasi selama 14 hari terhitung sejak kedatangan pada Minggu (2/2/2020).
Wilayah itu dibagi dalam tiga zona. Tempat observasi sampai jarak 100 meter di luar hanggar masuk dalam zona I. Adapun zona II merupakan wilayah di luar hanggar yang masih bagian dari Lanud. Sementara zona III ialah semua wilayah di luar Lanud.
Warga Natuna bisa melaksanakan kegiatan sehari-hari tanpa perlu resah. Yang perlu diperhatikan ialah menjaga kondisi kesehatan, terutama dengan menggunakan masker.
Menurut Yudo, permukiman terdekat berada di Penagi, Kecamatan Bunguran Timur, yang berjarak 1,3 kilometer dari lokasi observasi. Jarak tersebut dinilai aman karena aktivitas WNI yang diobservasi hanya dibatasi di sekitar hanggar. Pengawasan yang ketat menjamin tidak ada kontak langsung dengan warga.
Diketahui, sekitar 20 keluarga di kampung itu telah pergi mengungsi di rumah kerabat yang lokasinya berjarak lebih jauh dari lokasi karantina sejak Minggu (2/2/2020). Dampaknya, aktivitas ekonomi di kampung itu terganggu. Nelayan dan pedagang terpaksa berhenti bekerja karena takut keluar rumah.
”Awalnya ada 29 keluarga yang mengungsi, tetapi sekarang sudah sembilan keluarga yang kembali. Pelan-pelan, warga sudah mulai tenang,” kata Ketua RT 001 Penagi, Yohanes Suprianto.
Menurut Direkur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Anung Sugihantono, sebenarnya warga yang berada di luar Lanud Raden Sadjad atau merupakan zona III tidak perlu khawatir. Pencegahan bisa dilakukan dengan menjaga pola hidup bersih dan sehat.
Anung mengimbau warga Natuna yang kini mengungsi karena ragu ataupun khawatir bisa segera kembali ke rumah. Ia menjamin observasi yang dilakukan sudah sesuai dengan prosedur yang diacu semua negara yang tergabung dalam Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
”Semuanya aman, semuanya bisa dikendalikan, dan semuanya dipastikan tidak akan ada dampak langsung dan tidak langsung terkait layanan observasi yang saat ini diberikan kepada WNI yang dievakuasi dari Wuhan,” ujar Anung.
Menurut dia, tempat tinggal dan semua barang di tempat observasi selalu dibersihkan dengan alat, prosedur, dan metode yang ditetapkan WHO. Semuanya dikelola dengan prinsip pencegahan penyakit oleh petugas Kantor Kesehatan Pelabuhan Tanjung Pinang dan Balai Teknik Kesehatan Lingkungan Batam.
”Warga harus meyakini pemerintah melakukan upaya yang terbaik terhadap kesehatan dan keselamatan WNI yang dievakuasi dari Wuhan,” ucap Anung.
Dua kali sehari
Semua WNI ataupun tim penjemput dipantau suhu tubuhnya dua kali dalam sehari. Mereka juga diberikan makanan yang asupan gizinya selalu diperhatikan. Selain itu, sejumlah kegiatan olahraga di luar ruang juga rutin dilaksanakan pada pagi dan sore hari untuk menjaga kesehatan mereka.
” Sekarang semua dalam kondisi sehat, tidak ada satu pun yang suhu tubunhnya di atas 38 derajat celsius. Tidak ada keluhan lain yang dilaporkan WNI yang dievakuasi dan tim pendukung yang melakukan evakuasi dari sana,” kata Anung.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Kabupaten Natuna Wan Siswandi menyatakan, pemerintah kabupaten akan lebih giat turun langsung menemui warga untuk menyosialisasikan pencegahan virus korona jenis baru. Ia berharap dengan begitu warga akan merasa aman dan bisa kembali melanjutkan aktivitas harian yang sebelumnya terganggu.