logo Kompas.id
KesehatanKurang Gerak Meningkatkan...
Iklan

Kurang Gerak Meningkatkan Risiko Depresi pada Remaja

Perilaku sedentari atau kurang gerak akan meningkatkan risiko depresi pada remaja. Aktivitas meski ringan, seperti berjalan dan melakukan pekerjaan rumah, akan mengurangi risiko depresi pada remaja.

Oleh
Yovita Arika
· 4 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/i7f8RI5uozM97_6k4sNYEGwpge8=/1024x497/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2018%2F12%2F20181207_151921_1544188935.jpg
KOMPAS/DEONISIA ARLINTA

Sejumlah anak bermain bola di Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Borobudur di kawasan Menteng, Jakarta, Jumat (7/12/2018). Masyarakat Indonesia dinilai kurang beraktivitas fisik. Studi terbaru menunjukkan, kurangnya aktivitas fisik meningkatkan risiko depresi pada remaja.

Ada banyak faktor penyebab depresi pada remaja mulai dari konflik baik dengan teman maupun orangtua atau keluarga hingga beban pelajaran di sekolah. Studi terbaru menunjukkan, kurang gerak pada remaja akan meningkatkan risiko depresi saat mereka berumur 18 tahun.

Penelitian yang dilakukan tim Universitas College London (UCL) ini menunjukkan, terlalu banyak duduk (perilaku sedentari) terkait dengan peningkatan depresi berkisar 8-11 persen pada saat remaja (usia 18 tahun). Perilaku sedentari adalah perilaku yang menunjukkan kurang aktivitas fisik atau perilaku yang tidak banyak gerakan.

Editor:
evyrachmawati
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000