Cadangan Rp 10,3 Triliun untuk Cegah Dampak Ekonomi akibat Korona
Presiden Joko Widodo menerbitkan Paket Kebijakan Fiskal senilai Rp 10,3 triliun untuk mencegah sentimen dari dampak virus korona dan perlambatan ekonomi dunia terhadap ekonomi Indonesia.
Oleh
Tim Kompas
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Untuk mencegah sentimen dari dampak virus korona dan perlambatan ekonomi dunia terhadap ekonomi Indonesia, Presiden Joko Widodo menerbitkan Paket Kebijakan Fiskal senilai Rp 10,3 triliun. Anggaran itu diambil dari dana cadangan di APBN 2020. Dengan paket ini, berbagai insentif disiapkan.
Pemerintah menyiapkan tambahan manfaat Kartu Sembako dari sebelumnya Rp 150.000 menjadi Rp 200.000, diskon liburan, serta insentif bagi maskapai dan agen perjalanan yang bisa mendatangkan wisatawan mancanegara dan lokal. Ada pula insentif bebas pajak hotel dan restoran serta kompensasinya ke pemerintah daerah ke sepuluh daerah tujuan pariwisata, serta tambahan subsidi bunga dan uang muka rumah untuk masyarakat berpenghasilan rendah.
”Total anggaran Rp 10,3 triliun berasal dari APBN 2020 yang menyediakan dana cadangan,” ujar Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati seusai mengikuti rapat terbatas di Kantor Presiden, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (25/2/2020).
Menurut Sri Mulyani, insentif untuk menjaga ekonomi Indonesia di tengah penyebaran virus korona yang melumpuhkan aktivitas negara dengan perekonomian terbesar, yaitu China. ”Kita kurangi dampak negatifnya yang kemungkinan bisa menurunkan baseline growth (perhitungan angka dasar pertumbuhan) kita dari 5,02 persen hingga ke 4,7 persen,” katanya.
Sebelumnnya, Presiden, dalam pidato saat pembukaan rapat terbatas menyatakan, pemerintah akan mengambil langkah cepat untuk menggenjot perekonomian dalam negeri yang terhambat virus korona.
Menurut Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto, pemerintah tidak perlu membentuk satuan tugas untuk mencegah virus tersebut karena yang perlu diperkuat oleh kita adalah imunitas nasional untuk mencegah masuk dan penyebaran virus korona. Imunitas nasional harus ditopang tak hanya gerakan masyarakat untuk hidup bersih dan sehat, tetapi juga pola makan bergizi serta menjaga lingkungan hidup kita yang sehat. ”Dengan begitu, kita bisa menjaga kesehatan hidup kita sehari-hari,” ujarnya.
Secara terpisah, Sekretaris Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Achmad Yurianto mengungkapkan, 188 warga negara Indonesia awak kapal The World Dream telah dijemput tim evakuasi dengan kapal rumah sakit (KRI) dr Soeharso milik TNI Angkatan Laut. Proses pemindahan WNI direncanakan pada Rabu (26/2/2020) pukul 10.00 dan tiba di lokasi observasi di Pulau Sebaru Kecil, Kepulauan Seribu, pada Jumat (28/2/2020) pukul 03.00.
Pemerintah menyiapkan pemeriksaan menyeluruh terhadap WNI itu di Pulau Sebaru Kecil yang telah dilengkapi sejumlah fasilitas. ”Masa observasi bisa diubah menjadi dua kali 14 hari,” kata Achmad.
Rencana pemulangan WNI dari kapal pesiar Diamond Princess di Yokohama, Jepang, menunggu keputusan dari Presiden. Dari 78 WNI di kapal itu, 9 orang terkonfirmasi terinfeksi Covid-19.
Penyebaran virus Covid-19 makin meluas. Setelah sebagian Asia Timur, Asia Tenggara, Timur Tengah, dan Eropa Barat, kini giliran warga kawasan Eropa Timur ditemukan warga yang positif terinfeksi virus Covid-19. Pengumuman adanya warga Kroasia yang positif terinfeksi virus Covid-19 disampaikan Perdana Menteri Kroasia Andrej Plenkovic, Selasa (25/2/2020). Lelaki yang tak disebutkan identitasnya itu diketahui tertular virus Covid-19 dan dirawat di satu rumah sakit di ibu kota negara.
Menteri Kesehatan Kroasia Vili Beros menambahkan, lelaki itu terpapar virus Covid-19 setelah selama beberapa hari bepergian ke Milan, Italia, salah satu pusat penyebaran virus itu di Italia.
Dari Italia, Ketua Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) Milan, Andrew Wibawa, yang juga membawahi wilayah Lombardy, menuturkan, kawasan itu kondusif meski ada pasien kelima dengan virus Covid-19 yang meninggal, Senin lalu. Namun, warga, termasuk WNI, kesulitan mendapatkan masker. ”Kami berharap KBRI (Kedutaan Besar Republik Indonesia) di Roma bisa membantu,” ujarnya. Di Milan dan wilayah Lombardy terdaftar 110 mahasiswa Indonesia.
Di luar China berlangsung akselerasi penyebaran virus Covid-19. Beberapa negara menempuh langkah pencegahan. Italia, misalnya, mengisolasi 11 kota, sedangkan Korea Selatan memerintahkan keseluruhan 2,5 juta warga di kota Daegu untuk tetap tinggal di dalam rumah.
Penyebaran virus Covid-19 ke negara-negara lain semakin meluas. Afghanistan, Bahrain, Irak, Kuwait, dan Oman telah mengumumkan kasus infeksi Covid-19 pertamanya. Di Iran, Selasa ini, korban meninggal akibat virus itu bahkan bertambah dua orang sehingga kini menjadi 14 orang. Ini angka kematian tertinggi di luar China.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan, wabah virus korona tipe baru atau yang kini disebut virus Covid-19 telah mencapai puncak penyebarannya di China. Namun, kenaikan kasus di tempat-tempat lain menjadi keprihatinan dan mengingatkan agar pemerintahan masing-masing negara bersiap menghadapi potensi pandemi virus tersebut.
Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus dalam konferensi pers di Geneva, Swiss, Senin waktu setempat atau Selasa dini hari WIB, menegaskan, wabah Covid-19 bisa ditundukkan. Saat ini terlalu dini untuk mendeklarasikan penyebaran virus Covid-19 sebagai pandemi.
”Virus ini bisa dikendalikan, bahkan banyak negara telah benar-benar mengendalikan (virus) itu,” ujar Tedros. (REUTERS/AP/AFP/HAR/TAN/COK/DIT/TRA/SAM/MHD)