Diet Mediterania dipercaya menyehatkan dan bisa memperpanjang usia. Hasil penelitian menunjukkan minyak zaitun, bersama buah-buahan dan ikan merupakan komponen penting yang mampu mencegah penyakit.
Oleh
ATIKA WALUJANI MOEDJIONO
·4 menit baca
Pola makan atau diet Mediterania dipercaya menyehatkan dan bisa memperpanjang usia. Para peneliti berupaya membuktikan manfaat dan mengetahui secara pasti komponen apa yang memegang peran penting dalam diet tersebut.
Diet Mediterania terdiri dari berbagai biji-bijian dan kacang-kacangan yang diproses secara minimal sebagai makanan pokok, minyak zaitun sebagai sumber lemak; berbagai sayuran dan buah-buahan segar; ikan dalam jumlah sedang; produk susu dalam jumlah sedikit; sangat sedikit daging merah dan produk olahan; serta sedikit anggur merah yang diminum sambil menyantap hidangan.
Penelitian yang dipimpin Douglas Mashek, Guru Besar Departemen Kedokteran dan Biokimia, Biologi Molekuler, dan Biofisika Universitas Minnesota, Amerika Serikat, mendapatkan, minyak zaitun (extra virgin olive oil) dalam diet Mediterania menjadi kunci untuk memperpanjang usia dan mencegah penyakit terkait penuaan. Riset selama delapan tahun terakhir yang didanai Institut Kesehatan Nasional (NIH) itu dipublikasikan di jurnal Molecular Cell, 20 Februari 2020.
Penelitian sebelumnya menunjukkan, anggur merah memegang peran utama dalam manfaat kesehatan diet Mediterania. Anggur mengandung senyawa resveratrol yang mengaktifkan proses tertentu dalam sel untuk memperpanjang usia dan mencegah penyakit terkait dengan penuaan. Hasil riset Mashek menunjukkan, lemak dalam minyak zaitun yang mengaktifkan proses itu.
Salah satu perkebunan zaitun ada di Lleida, Spanyol, Minggu (30/3/2014). Mayoritas penduduk Lledia bekerja sebagai petani zaitun dan anggur. Minyak zaitun sebagai bagian dari diet Mediterania terbukti memiliki manfaat kesehatan sangat besar.
Meski demikian, mengonsumsi minyak zaitun saja tak cukup untuk mendapat semua manfaat kesehatan. Penelitian menunjukkan, kombinasi minyak zaitun dengan puasa, mengurangi asupan kalori dan berolahraga, akan meningkatkan manfaat konsumsi minyak zaitun.
”Lemak disimpan dalam zat mikroskopis yang disebut tetesan lipid. Ketika lemak terurai saat berolahraga atau berpuasa, manfaatnya akan terasa,” kata Mashek, seperti dikutip Science Daily, 21 Februari 2020.
Penelitian selanjutnya ditujukan untuk menemukan obat baru atau menyesuaikan cara diet untuk meningkatkan kesehatan, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.
Kanker kolorektal
Penelitian lain yang dipresentasikan pada Kongres Kanker Gastrointestinal ke-19 dari European Society for Medical Oncology, 30 Juni 2017, menunjukkan, diet Mediterania dapat mencegah kanker kolorektal, yakni kanker pada usus besar (kolon) atau rektum (lorong yang menghubungkan antara kolon dengan anus). Ternyata, konsumsi ikan dan buah, serta mengurangi minuman ringan merupakan hal terpenting dalam pencegahan itu.
Pada orang yang banyak mengonsumsi ikan dan buah serta mengurangi minuman ringan, risiko terkena kanker kolorektal menurun 86 persen.
”Masing-masing dari tiga hal itu mampu mengurangi risiko sekitar 30 persen terjadinya lesi kolorektal prakanker dibandingkan dengan orang yang tidak mengonsumsi komponen diet Mediterania. Pada orang yang banyak mengonsumsi ikan dan buah serta mengurangi minuman ringan, risiko terkena kanker kolorektal menurun 86 persen,” papar Naomi Fliss Isakov dari Pusat Medis Tel Aviv, di Tel Aviv, Israel.
Kanker kolorektal berkembang dari polip usus dan dikaitkan dengan diet rendah serat, banyak mengonsumsi daging merah, alkohol, dan makanan berkalori tinggi, demikian Fliss Isakov.
Untuk mengetahui komponen diet Mediterania yang paling bermanfaat mencegah kanker kolorektal, dilakukan survei yang melibatkan 808 orang yang menjalani penapisan atau kolonoskopi diagnostik. Tim peneliti menggali untuk melihat rincian detil dari makanan sehari-hari mereka. Responden berusia 40-70 tahun, tanpa risiko kanker kolorektal, dan mengisi kuesioner terkait diet.
Mereka yang terdeteksi menderita polip usus ternyata mengonsumsi lebih sedikit komponen diet Mediterania daripada mereka yang sehat. Namun, risiko menderita polip parah berkurang setengahnya pada mereka yang mengonsumsi 2-3 komponen diet Mediterania dibandingkan dengan yang sama sekali tidak mengonsumsi.
Laman Healthline menyatakan, asam lemak dan antioksidan yang terkandung dalam minyak zaitun bermanfaat bagi kesehatan serta mengurang risiko gangguan jantung. Ada tiga kelas utama minyak zaitun, yakni refined, virgin, dan extra virgin.
Extra virgin olive oil merupakan jenis minyak zaitun yang diolah paling sedikit, paling murni, dan dinilai paling sehat. Minyak itu mengandung antara lain antioksidan fenolik, oleocanthal, oleuropein, 14 persen asam lemak jenuh, 73 persen asam lemak tak jenuh (umumnya asam oleat), vitamin E, dan vitamin K.
Antioksidan dalam minyak zaitun berfungsi sebagai antiperadangan, mengurangi oksidasi kolesterol buruk (LDL), memperbaiki kesehatan pembuluh darah, mengurangi pengentalan darah, dan menurunkan tekanan darah. Karena itu, jantung makin sehat.