Pemerintah mesti memastikan ketersediaan layanan kesehatan dan jumlah petugas medis guna mengantisipasi lonjakan kasus penyakit Covid-19 yang disebabkan virus korona baru atau SARS-CoV-2.
Oleh
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS—Pemerintah mesti memastikan ketersediaan layanan kesehatan dan jumlah petugas medis guna mengantisipasi lonjakan kasus penyakit Covid-19 yang disebabkan virus korona baru atau SARS-CoV-2. Langkah ini diperlukan menyusul adanya tambahan dua pasien positif Covid-19. Dengan demikian, kini ada empat kasus penyakit itu di Tanah Air.
Juru Bicara Pemerintah terkait Penanganan Korona Achmad Yurianto, di Kantor Presiden, Jakarta, Jumat (6/3/2020), menyatakan, pemerintah telah melacak 80 orang yang ada dalam satu acara dengan Kasus-1 Covid-19. Dari jumlah itu, tujuh orang kontak dengan Kasus-1 dan mengalami gejala influenza serta demam, dan diobservasi di Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, Jakarta.
Hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan dua di antaranya positif menderita Covid-19. ”Dua orang positif dan disebut Kasus-3 dan 4,” kata Yurianto. Mereka adalah warga negara Indonesia usia 33 tahun dan 34 tahun, dengan keluhan batuk-pilek, dan tidak ada sesak napas. Kondisi lima orang terduga Covid-19 lainnya baik.
Dengan demikian, ada 4 kasus positif Covid-19 dan 11 pasien terduga Covid-19. Sebanyak 11 orang itu adalah 5 orang dari kontak Kasus-1 (kluster Jakarta), seorang anak buah kapal Diamond Princess, dan 5 lainnya dari sejumlah daerah. Pemerintah menerima 227 spesimen pasien yang mengalami gejala Covid-19 dari 61 rumah sakit di 25 provinsi.
Pemerintah juga memeriksa 11 warga Bali yang pernah kontak dengan warga negara Jepang yang terkena Covid-19 dan hasilnya negatif. Menurut Yurianto, pemeriksaan spesimen untuk deteksi virus SAR-Cov-2 dilakukan demi kepentingan kedaruratan kesehatan masyarakat.
Sementara seorang pasien dalam pemeriksaan Covid-19 meninggal di RSPI Sulianti Saroso, Jakarta. Hasil laboratorium pasien usia 65 tahun itu dievaluasi dan akan diumumkan Kementerian Kesehatan.
Direktur Utama RSPI Sulianti Saroso, Mohammad Syahril, menjelaskan, pasien itu meninggal pada Kamis, 5 Maret lalu. Dia dirawat dua hari di RSPI setelah mendapat rujukan dari RS swasta. ”Kondisinya (saat tiba di RSPI) memakai ventilator dan disertai penyakit lain, seperti hipertensi,” katanya.
Sejumlah daerah melaporkan kasus terduga Covid-19, antara lain di Kabupaten Bantul, Pontianak, Purwokerto, Banyumas, Banjarmasin, Palangkaraya, dan Bandung. Seorang pasien terduga Covid-19 di RS Umum Pusat Sardjito, Kabupaten Sleman, DI Yogyakarta, meninggal dan negatif Covid-19. Hal itu membuat fasilitas kesehatan menambah kapasitas dan mengadakan simulasi agar layanan optimal.
Fasilitas kesehatan
Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus memperingatkan, banyak negara tidak serius menangani Covid-19 sehingga jumlah kasus melonjak di Eropa dan Amerika Serikat. Di AS, survei terhadap ribuan perawat menyebut mayoritas RS di AS tidak siap menangani Covid-19 dan perawat bekerja tanpa alat perlindungan pribadi yang memadai.
Hingga Jumat (6/3), ada 98.123 kasus Covid-19 di dunia dengan 3.385 kematian di 87 negara. Negara paling terdampak Covid-19 setelah China ialah Korea Selatan, Iran, dan Perancis. Palestina dan Bhutan mengonfirmasi kasus Covid-19 pertama.
Aktivitas agama pun terpengaruh wabah Covid-19. Vatikan mengatakan, Paus Fransiskus mungkin mengubah jadwal aktivitas, Bethlehem ditutup, dan Arab Saudi mengosongkan Kota Mekkah untuk mencegah penyebaran Covid-19. Palestina melarang turis yang ingin mengunjungi kota dan situs suci selama dua pekan.
Di Indonesia, selain pelacakan, pemerintah juga menyiapkan rumah sakit rujukan. Pimpinan Pusat Muhammadiyah membentuk Muhammadiyah Covid-19 Command Center dan menyiapkan 20 RS untuk menangani pasien Covid-19.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, di Malang, berharap, puskesmas jadi tempat deteksi dan penanganan pertama pasien terduga Covid-19 sampai tahap stabilisasi sebelum dirujuk ke RS.
Namun, penanganan terkendala kurangnya alat pelindung diri (APD) bagi tenaga medis. Di Jawa Timur, tiap RS hanya mendapat 4 APD, padahal kebutuhan APD, seperti masker dan baju khusus, banyak. Ruang perawatan bagi pasien Covid-19 juga terbatas.
Pemerintah menyiapkan Pulau Galang di Kepulauan Riau sebagai lokasi observasi dan rehabilitasi pasien terduga Covid-19 selain Natuna dan Pulau Sebaru. Pemerintah juga menerbitkan lima protokol penanganan Covid-19.
Lima panduan ini terdiri dari protokol kesehatan, protokol Covid-19 di area institusi pendidikan, protokol penanganan di area dan transportasi publik, protokol di perbatasan, dan protokol komunikasi publik terkait penyakit itu.
Menurut Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, protokol- protokol ini akan berkembang. Jika ada masukan dari masyarakat, protokol bisa diperbaiki. Warga bisa beraktivitas, tetapi kewaspadaan, seperti pemindaian suhu tubuh dan penyediaan sarana cuci tangan, diberlakukan di tempat umum.
Di 135 pintu masuk ke Indonesia, menurut Direktur Lalu Lintas Keimigrasian Cucu Koswala, pemantauan suhu tubuh pelintas batas juga diberlakukan. Petugas mengawasi agar pendatang dari China, Iran, Italia, dan Korea Selatan tidak masuk mulai 8 Maret. Ada 118 pelintas batas ditolak masuk ke Indonesia.