Gubernur Kalbar Usulkan Penghentian Sementara Penerbangan Pontianak-Malaysia
Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji mengirim surat kepada Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi yang intinya mengusulkan untuk menutup sementara penerbangan Pontianak-Malaysia, Jumat (13/3/2020).
Oleh
EMANUEL EDI SAPUTRA
·4 menit baca
PONTIANAK, KOMPAS — Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji mengirim surat kepada Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi yang intinya mengusulkan untuk menutup sementara penerbangan Pontianak-Malaysia, Jumat (13/3/2020). Hal itu dipandang perlu dilakukan untuk mencegah masuknya Covid-19 ke Kalbar.
”Kami sudah memperketat keluar masuk orang di perbatasan. Selain itu, saya juga sudah mengirim surat kepada Menteri Perhubungan mengusulkan untuk sementara waktu menghentikan penerbangan ke luar negeri,” ujar Sutarmidji, Jumat (13/3/2020) sore.
Kalbar memiliki penerbangan internasional langsung ke Malaysia, yakni rute Pontianak-Kuching dan Pontianak-Kuala Lumpur. Berdasarkan data resmi yang dirilis Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tanggal 12 Maret di Malaysia telah terdapat 129 kasus Covid-19 terkonfirmasi. Sementara data Kementerian Kesehatan Malaysia mencatat ada 158 kasus terkonfirmasi dan masih terdapat 319 orang menunggu pemeriksaan laboratorium.
Kami sudah memperketat keluar masuk orang di perbatasan. Selain itu, saya juga sudah mengirim surat kepada Menteri Perhubungan mengusulkan untuk sementara waktu menghentikan penerbangan ke luar negeri.
Jumlah kasus itu cenderung semakin bertambah setiap hari. Adanya penerbangan internasional langsung dari Malaysia ke Pontianak telah menciptakan faktor risiko dan sugesti negatif di masyarakat Kalbar.
Bandara Internasional Supadio, Pontianak, sekarang melayani penerbangan Pontianak-Kuching setiap hari sebanyak dua kedatangan dan dua keberangkatan. Sementara penerbangan Pontianak-Kuala Lumpur setiap hari aktif sebanyak masing-masing satu kali kedatangan dan keberangkatan.
Selama periode 2019 di Bandara Internasional Supadio tercatat 1.101 kedatangan internasional dengan 109.388 penumpang dan 1.088 keberangkatan internasional dengan 110.155 penumpang. Total pergerakan pesawat 2.189 kali dengan 219.543 penumpang.
Selama periode Januari-Februari 2020 tercatat sebanyak 181 keberangkatan internasional dengan 17.171 penumpang dan sebanyak 182 keberangkatan internasional dengan 16.379 penumpang. Total pergerakan pesawat periode Januari-Februari 2020 adalah 363 kali dengan 33.547 penumpang.
Atas dasar pertimbangan bahwa sebagian besar penumpang yang melakukan mobilisasi tersebut adalah warga Kalbar, Sutarmidji mengusulkan kepada Menteri Perhubungan untuk menghentikan sementara penerbangan rute Pontianak-Kuching-Kuala Lumpur, sebagaimana yang telah diterapkan pada rute dari dan ke China.
Sosialisasi
Penyebaran Covid-19 masih mengancam. Bahkan, di luar China kasus baru terus bertambah. Untuk itu berbagai pihak gencar melakukan sosialisasi hidup bersih untuk mencegah penularan Covid-19.
Salah satu upaya itu dilakukan Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat, Jumat (13/3/2020), dengan menggelar sosialisasi hidup bersih di SMKN 03 Pontianak. Kepala Dinas Kesehatan Kalbar Harisson seusai sosialisasi mengatakan, sosialisasi itu berisi tentang bagaimana penyebaran Covid-19, pencegahannya, dan bagaimana para siswa harus menjaga stamina tubuh agar tidak tertular. Hal ini penting sekali untuk dijelaskan kepada siswa.
”Dengan sosialisasi ini diharapkan para siswa juga bisa menyampaikan yang sudah mereka peroleh dari sosialisasi kepada orangtua dan masyarakat di sekitar tempat tinggal mereka. Saya sudah jelaskan semuanya kepada mereka bahwa harus sering mencuci tangan, menjaga daya tahan tubuh dan etika saat batuk,” tutur Harisson.
Salah seorang guru SMKN 03 Pontianak, Faisal, mengatakan, sosialisasi pencegahan Covid-19 ini sangat bagus sehingga siswa bisa terhindar dari penyakit itu. Siswa juga sudah diajarkan cara mencuci tangan yang bisa diterapkan di rumah.
”Di sekolah, kami juga menyediakan tempat cuci tangan sehingga siswa bisa mencuci tangan sesering mungkin di kelas. Kemudian, siswa yang sakit batuk atau pilek diberi izin beristirahat di rumah dan berobat hingga sembuh,” ujar Faisal.
Sosialisasi oleh Dinas Kesehatan Kalbar pada Jumat juga dilakukan di SMAN 01 Pontianak dengan materi sosialisasi yang sama. Sejak isu Covid-19 merebak, sudah lima SMA/SMK yang mendapat sosialisasi tentang pencegahan penyakit tersebut. Sosialisasi ini terus dilakukan secara bertahap.
Upaya mencegah penyakit Covid-19 juga dilakukan oleh pihak lain, salah satunya Rumah Zakat Pontianak. Branch Manager Rumah Zakat Area Provinsi Kalbar Asrul Putra Nanda mengatakan, sosialisasi mencuci tangan sudah dilakukan sejak 10 Maret hingga 16 Maret di sekolah-sekolah di Kota Pontianak.
Kampanye yang diberi tajuk ”Ayo Cuci Tangan Bersih, Jangan Takut Corona” itu terdiri dari sosialisasi perilaku hidup bersih dan sehat, kampanye minum air putih, serta mencuci tangan yang bersih. Dengan kegiatan itu, diharapkan masyarakat Pontianak terhindar dari penularan Covid-19.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Singkawang Barita Ompusunggu menyampaikan, upaya pencegahan Covid-19 di Singkawang juga terus dilakukan. Upaya dilakukan mulai dari sosialisasi kebersihan ke sekolah hingga ke kantor-kantor. Imbauan untuk menjaga kebersihan juga dilakukan melalui spanduk dan media sosial.
Para petugas di puskesmas yang ada di Singkawang juga kian gencar mengingatkan masyarakat tentang pentingnya menjaga kebersihan. Pesan itu disampaikan dalam berbagai kegiatan kemasyarakatan, misalnya saat posyandu dan pertemuan-pertemuan lain.
RSUD Abdul Aziz, Singkawang, sebagai salah satu rumah sakit rujukan di Kalbar sejauh ini sudah mengisolasi lima pasien. Empat orang dinyatakan negatif Covid-19 dan sudah pulang beberapa waktu lalu. Saat ini masih ada satu pasien yang diisolasi dan masih menunggu hasil pemeriksaan laboratorium. Masyarakat diminta jangan panik, tetapi harus tetap waspada dengan menjaga kesehatan.
Sutarmidji juga berulang kali mengimbau warga Kalbar untuk tidak melakukan perjalanan ke luar negeri agar tidak terjangkit Covid-19. Tenaga kerja atau warga negara China tetap tidak diperbolehkan masuk ke Kalbar. Pekerja dari China yang berada di Kalbar tidak boleh keluar dari Kalbar. Bagi yang sudah keluar dari Kalbar tidak boleh kembali ke Kalbar.