Pemerintah membentuk gugus tugas untuk mengatasi pandemi Covid-19. Langkah yang lebih cepat dan terkoordinasi dibutuhkan untuk mengatasi penyebaran penyakit itu.
Oleh
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS —Presiden Joko Widodo menyatakan memimpin langsung tim satuan tugas penanggulangan Covid-19 yang disebabkan virus korona baru. Adapun Badan Nasional Penanggulangan Bencana akan mengoordinasikan tim reaksi cepat yang antara lain bertugas menelusuri orang-orang yang kontak dengan pasien Covid-19.
”Sejak awal ada task force (satuan tugas). Saya komandani sendiri. BNPB mengoordinasi tim reaksi cepat sehingga saat evakuasi (WNI) dari Wuhan (tempat pertama kali Covid-19 muncul dan mewabah di China), hanya dalam dua hari kita putuskan dan disiapkan tempatnya oleh TNI di Natuna,” kata Presiden seusai meninjau antisipasi penyebaran Covid-19 di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Jumat (13/3/2020).
Menurut Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Presiden sudah menandatangani Keputusan Presiden Nomor 7 Tahun 2020 tentang Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, kemarin. Gugus tugas ini dipimpin Kepala BNPB Doni Monardo. ”Kepala Pelaksana Gugus Tugas harus melaporkan pelaksanaannya kepada Presiden dan pengarah,” ujarnya.
Dalam rangka mengatasi pandemi Covid-19, pemerintah juga memperluas pemeriksaan spesimen pasien terduga Covid-19. Sebanyak 10.000 alat pengecekan akan diserahkan ke Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan tempat pengecekan spesimen ditambah.
Presiden juga menginstruksikan Kemenkes agar pemeriksaan bisa dilakukan di Lembaga Penyakit Tropis Universitas Airlangga dan Lembaga Biologi Molekuler Eijkman.
Rumah sakit rujukan Covid-19 juga ditambah. Dari awalnya disiapkan 100 rumah sakit pemerintah menjadi 132 RS pemerintah, 109 RS milik TNI, 53 RS Polri, dan 65 RS milik badan usaha milik negara. Sebanyak 135 pintu masuk ke Indonesia di darat, laut, dan udara juga dijaga ketat.
Pada 10 Maret 2020, Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus menulis surat kepada Presiden Joko Widodo. Dalam suratnya, Ghebreyesus merekomendasikan agar Indonesia melakukan sejumlah tindakan untuk mencegah penyebaran Covid-19. Pemerintah Indonesia diminta meningkatkan mekanisme tanggap darurat menghadapi Covid-19 melalui deklarasi darurat nasional. Komunikasi pada masyarakat harus aktif dibangun. Pengawasan penularan Covid-19 juga mesti diperluas.
Kementerian Luar Negeri RI membenarkan telah menerima surat dari WHO tersebut.
Kasus melonjak
Kasus positif Covid-19 di Tanah Air melonjak dua kali lipat dari 34 orang pada Kamis menjadi 69 orang pada Jumat. Tiga pasien meninggal. Dengan demikian, jumlah pasien Covid-19 yang meninggal menjadi empat orang.
Menurut juru bicara pemerintah untuk penanganan korona, Achmad Yurianto, 31 pasien tak menunjukkan gejala sakit berat, dua di antaranya anak lelaki berusia 2 tahun dan 3 tahun. Empat pasien sakit berat. Adapun pasien 6, 14, dan 19, Kasus 1 dan 3, dinyatakan sembuh. ”Pasien nomor 1 dan nomor 3 dua kali diperiksa hasilnya negatif,” kata Yurianto.
Panglima Komando Tugas Gabungan Terpadu Laksamana Madya Yudo Margono, di Pulau Kelapa, Kepulauan Seribu, mengatakan, sebanyak 188 WNI anak buah kapal World Dream akan dipulangkan ke daerah masing-masing setelah menjalani 14 hari observasi di Pulau Sebaru Kecil.
Kasus positif Covid-19 di Tanah Air melonjak dua kali lipat dari 34 orang pada Kamis menjadi 69 orang pada Jumat.
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mengonfirmasi dua kasus positif Covid-19 di Kota Solo. Satu meninggal pada Rabu (11/3) dan satu pasien dirawat di RS Umum Daerah Moewardi, Solo. Dua pasien itu usai mengikuti seminar di Bogor, Jawa Barat, 25-28 Februari 2020.
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mengatakan, ada 46 pasien dalam pengawasan terkait Covid-19 di Jateng, 37 di antaranya negatif. Di Padang, satu pasien terduga Covid-19 yang dirawat di ruang isolasi RSUP M Djamil meninggal.
Sementara itu, Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara mencari ratusan warganya yang mengikuti tablig akbar di Masjid Sri Petaling, Kuala Lumpur, Malaysia, 28 Februari-1 Maret lalu. Sebab, warga Malaysia dan Brunei Darussalam yang mengikuti acara itu positif Covid-19.
Beberapa daerah mengintensifkan upaya mengantisipasi penyebaran Covid-19, antara lain di Jawa Timur, Jateng, Jabar, Bali, Sumatera Selatan, dan Kalimantan Barat.
Adapun Universitas Indonesia mengubah kuliah tatap muka menjadi kuliah jarak jauh. Rektor Universitas Multimedia Nusantara Ninok Leksono juga menginstruksikan pelaksanaan ujian tengah semester online agar mahasiswa tidak perlu datang ke kampus.
Menurut Kepala Biologi Molekuler Eijkman Kementerian Riset dan Teknologi Amin Soebandrio, kebiasaan merokok meningkatkan risiko penularan infeksi SARS-CoV-2 yang menjadi pemicu Covid-19.