Antisipasi Covid-19, NTB Tutup Akses Kapal Cepat dari Bali ke Gili hingga Liburkan Siswa
Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat mengambil sejumlah langkah untuk mengantisipasi merebaknya Covid-19, antara lain menetapkan status siaga darurat bencana non-alam Covid-19 dan menutup akses kapal cepat dari Bali.
Oleh
ISMAIL ZAKARIA
·4 menit baca
MATARAM, KOMPAS — Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat mengambil sejumlah langkah untuk mengantisipasi merebaknya Covid-19. Selain menetapkan status siaga darurat bencana non-alam Covid-19, pemprov juga menutup akses kapal cepat dari Bali ke kawasan Tiga Gili dan meliburkan kegiatan belajar-mengajar. Perjalanan dinas juga dilarang serta sejumlah ajang pariwisata dan pertemuan yang melibatkan banyak orang dibatalkan.
Keputusan itu diambil dalam rapat Gubernur NTB Zulkieflimansyah beserta wakilnya, Sitti Rohmi Djalillah, dengan bupati dan wali kota se-NTB, termasuk forum komunikasi pimpinan daerah dan kepala organisasi perangkat daerah tingkat Provinsi NTB di Mataram, Minggu (15/3/2020) sore.
Kenapa dilarang, karena kontrol (laut) relatif agak susah. Kenapa tiga Gili, karena Bali sudah terpapar dan biasanya (wisatawan yang masuk ke Gili) dari Bali. (Langkah) ini untuk menunjukkan bahwa kami sangat serius mewaspadai dan mengantisipasi Covid-19.
Zulkieflimansyah mengatakan, rapat memutuskan untuk memperketat pintu masuk ke NTB. Salah satunya dengan menutup sementara mobilitas ke kawasan tiga Gili, yakni Gili Trawangan, Meno, dan Air di Lombok Utara, khususnya akses kapal cepat dari Bali. Penutupan akan berlangsung selama 14 hari mulai Senin (15/3/2020).
”Kenapa dilarang, karena kontrol (laut) relatif agak susah. Kenapa tiga Gili, karena Bali sudah terpapar dan biasanya (wisatawan yang masuk ke Gili) dari Bali. (Langkah) ini untuk menunjukkan bahwa kami sangat serius mewaspadai dan mengantisipasi (Covid-19),” kata Zulkieflimansyah.
Kawasan tiga Gili merupakan obyek wisata andalan NTB. Berdasarkan data Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Pemenang, setiap hari sepanjang Januari-Maret tercatat 1.100-1.200 wisatawan asal Bali yang datang menggunakan kapal cepat. Wisatawan itu didominasi warga negara asing.
”Bukan berarti, karena ditutup sementara, kawasan Gili akan seperti tempat mati. Namun, ini kesempatan bagi kita semua untuk memastikan Gili dan tempat wisata lain aman,” kata Zulkieflimansyah.
Menurut Zulkieflimansyah, selama penutupan, pihaknya juga akan melakukan sejumlah langkah penanganan, seperti pengasapan dan penyemprotan disenfektan. Tamu yang masih di sana juga akan diperiksa.
”Dengan demikian, ketika Gili kita buka lagi, siapa pun yang datang akan merasa aman dan nyaman,” ujarnya.
Selain itu, Pemerintah Provinsi NTB juga meliburkan kegiatan belajar-mengajar untuk kelas X dan XI mulai dari sekolah menengah atas, sekolah menengah kejuruan, dan sekolah luar biasa, termasuk di bawah Kementerian Agama, baik negeri maupun swasta. Selama libur, 16-28 Maret, siswa akan diberikan tugas secara daring.
Adapun ujian nasional akan tetap dilaksanakan. Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan NTB Aidy Furqan mengatakan, untuk memastikan tidak ada peserta ujian yang terpapar, sekolah diminta menyediakan tempat cuci tangan lengkap dengan sabun dan alat pengering sekali pakai.
Selain itu, semua peralatan ujian, seperti papan tik dan tetikus, yang bersentuhan langsung dengan peserta harus dibersihkan.
Harus pulang
”Siswa yang memperlihatkan gejala sakit atau sakit selama ujian berlangsung harus pulang. Kami berikan jadwal ujian susulan,” kata Aidy.
Sementara untuk sekolah dasar hingga sekolah menengah pertama, keputusan ada di bupati dan wali kota. ”Surat yang kami buat juga akan diteruskan ke kabupaten dan kota. Kalau kami libur, seharusnya mereka juga libur,” kata Aidy.
Sekretaris Daerah NTB Lalu Gita Aryadi menambahkan, selain menutup akses ke kawasan Gili dan meliburkan sekolah, pemprov juga meminta aparatur sipil negara (ASN), termasuk anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD), tidak melakukan perjalanan dinas jika tidak mendesak.
”ASN di lingkungan Pemerintah Provinsi NTB tetap masuk karena saat ini sedang penyusunan angggaran untuk 2021 dan anggaran perubahan. Hanya saja, kami terus melihat eskalasi (dari Covid-19),” kata Gita.
Selain itu, sejumlah ajang pariwisata, baik budaya maupun olahraga, yang akan berlangsung pada Maret-April ini dibatalkan. Gita menyebutkan, ajang budaya itu antara lain Festival Ogoh-ogoh pada 24 Maret 2020 dalam rangka hari Nyepi dan ajang balap sepeda L’Etape Indonesia pada 5 April 2020. Termasuk juga acara ulang tahun Kabupaten Lombok Barat, 17 April mendatang.
”Intinya semua kegiatan yang mengumpulkan banyak orang untuk sementara dibatalkan. Beberapa event pertemuan juga kami batalkan,” kata Gita.
Terkait status siaga darurat bencana non-alam, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah NTB Ahsanul Halik mengatakan, status itu akan berlaku sampai 31 Agustus 2020.
Intinya semua kegiatan yang mengumpulkan banyak orang untuk sementara dibatalkan. Beberapa event pertemuan juga kami batalkan.
”Sebagai tindak lanjut, kami akan melakukan penyemprotan disinfektan di area publik, seperti destinasi wisata, hotel, pelabuhan, tempat ibadah, dan bandara. Pembiayaan bisa lewat dana tidak terduga,” kata Ahsanul.