Surabaya Siapkan Aplikasi Panduan Melawan Covid-19
Pemerintah Kota Surabaya, Jawa Timur, mengembangkan aplikasi Lawan Covid-19 untuk memberikan panduan pencegahan dan penanganan virus korona kepada warga.
Oleh
IQBAL BASYARI/AGNES SWETTA PANDIA
·3 menit baca
SURABAYA, KOMPAS — Pemerintah Kota Surabaya, Jawa Timur, mengembangkan aplikasi Lawan Covid-19 untuk memberikan panduan pencegahan dan penanganan virus korona kepada warga. Aplikasi ini diharapkan meningkatkan kesadaran warga terhadap potensi penyebaran virus korona di wilayah Surabaya.
”Aplikasi Lawan Covid-19 memberikan panduan untuk pencegahan potensi penularan Covid-19. Di aplikasi itu, warga akan tahu langkah apa saja yang harus dilakukan sehingga jika terjadi kasus, penyebarannnya bisa dilokalisasi,” ujar Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini di Surabaya, Minggu (15/3/2020).
Aplikasi antara lain berisi cara pencegahan penularan virus korona serta persebaran pasien positif Covid-19. Dengan demikian, upaya lokalisasi penyebaran bisa ditekan karena pemantauan kontak langsung pasien mudah ditelusuri. Semua warga bisa menggunakan aplikasi ini karena diakses melalui gawai.
Aplikasi Lawan Covid-19 memberikan panduan untuk pencegahan potensi penularan Covid-19. Di aplikasi itu, warga akan tahu langkah apa saja yang harus dilakukan sehingga jika terjadi kasus, penyebarannya bisa dilokalisasi.
Dengan informasi yang tersebar di masyarakat, diharapkan tindakan bisa dilakukan sesegera mungkin. Hal ini juga untuk menghindari hoaks agar tidak terjadi kepanikan berlebih. ”Kami siapkan antisipasi semaksimal mungkin,” katanya.
Pihaknya juga akan mengundang berbagai pemangku kepentingan, seperti pengusaha, tokoh agama, serta pelaku transportasi, untuk membuat protokol. Mereka akan dikumpulkan pada Senin untuk memutuskan cara terbaik agar kegiatan tetap berlangsung dan potensi penularan bisa ditekan.
Terkait kegiatan belajar-mengajar, sekolah mulai taman kanak-kanak, sekolah dasar, dan sekolah menengah pertama di Surabaya diliburkan pada 16-21 Maret. Meskipun demikian, Pemkot Surabaya tetap memberikan tambahan vitamin bagi anak-anak dan lansia agar imunitasnya tetap kuat melawan potensi virus korona.
”Pemasangan wastafel dan hand sanitizer akan ditambah, terutama di tempat-tempat umum,” kata Risma. Saat ini sudah dipasang lebih dari 100 wastafel di area publik di Surabaya.
Sementara itu, merebaknya virus korona menimbulkan inisiatif warga Surabaya untuk lebih memproteksi diri, terutama mengurangi bersentuhan dengan orang lain di sekitarnya. Aksi lebih waspada sebagai tindakan menjaga diri terutama harus berada di kerumunan, seperti gereja, pasar, acara, serta pusat perbelanjaan, salah satunya dengan tidak lagi mudah bersalaman atau jabat tangan.
Beberapa gereja Katolik di Surabaya bahkan sudah meniadakan prosesi salam damai saat misa berlangsung, seperti di Gereja Santa Maria Tak Bercela, Ngagel. Ada gereja lain juga sudah membuat pengumuman atau imbauan kepada umat selalu waspada dan menjalankan pola hidup sehat agar terhindar dari virus korona.
Tanpa bersalaman
Di Gereja Roh Kudus Gununganyar, Surabaya, meski paroki belum mengumumkan tindakan apa yang harus dilakukan untuk meminimalisasi serangan virus korona, pada misa umat umumnya tak lagi melakukan jabat tangan ketika prosesi ”salam damai”.
Melakukan salam damai dilakukan oleh umat dengan beragam cara, seperti saling menundukkan kepala atau ada yang melipat tangan di dada sambil menundukkan kepala.
”Umat jangan terlalu ketakutan, bahkan sampai tidak mau misa karena khawatir virus korona menyerang. Paling penting adalah melakukan pola hidup sehat dan sering cuci tangan pakai sabun dan mengurangi kontak langsung dengan orang lain,” kata Romo Corinus Budaya SVD seusai misa di Gereja Roh Kudus.
Jumlah umat yang hadir pada setiap misa juga berkurang 20-25 persen dari biasanya. Berkurangnya aktivitas warga di luar rumah juga mulai tampak di pasar tradisional, restoran, dan pusat perbelanjaan.
Kegiatan arisan atau kumpul keluarga yang digelar di rumah pun cenderung digelar lebih singkat. Imbas dari mewabahnya virus korona, situasi di Jalan A Yani dan Jalan Ir Soekarno cenderung lengang.