Masih Bertambah, 180 Kasus Kematian Terjadi Akibat DBD
Saat Indonesia diguncang Covid-19 yang menular cepat, ternyata demam berdarah dengue atau DBD merebak di sejumlah daerah dengan 29.998 kasus dan 180 orang di antaranya meninggal.
Oleh
DEONISIA ARLINTA
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS – Kasus demam berdarah dengue atau DBD terus meningkat di sejumlah daerah di Indonesia. Gerakan masyarakat untuk membasmi sarang nyamuk harus lebih masif. Tanpa kerja keras pemerindan dan peran masyarakat, masalah penularan penyakit ini sulit dicegah dan terus berulang.
Menurut data Kementerian Kesehatan, sejak awal Januari hingga 20 Maret 2020, kasus DBD mencapai 29.998 kasus. Laporan kasus terjadi di sebagian besar wilayah di Indonesia. Angka kasus tertinggi terjadi di Jawa Barat dengan 4.102 kasus, Nusa Tenggara Timur ( 3.511 kasus), Lampung (3.126 kasus), Jawa Timur (2.643 kasus), dan Bali (2.173 kasus).
Dari semua kasus itu, kematian akibat DBD juga masih bertambah. Kematian yang dilaporkan ke Kementerian Kesehatan mencapai 180 kasus. Berdasarkan sebaran kematian akibat DBD, secara akumulatif kematian paling banyak terjadi di Nusa Tenggara Timur (39 kasus), Jawa Timur (22 kasus), Jawa Tengah (16 kasus), Jawa Barat (15 kasus), dan Lampung (15 kasus).
Kepala Sub Direktorat Arbovirus Kementerian Kesehatan Guntur Argana saat dihubungi di Jakarta, Jumat (20/3/2020) menuturkan, jumlah kasus harian yang dilaporkan belum menunjukkan ada penurunan kasus. Dari 12 Maret sampai 20 Maret 2020, kasus tertinggi terjadi pada 15 Maret, yakni 3.785 kasus. Namun, di hari berikutnya kasus menurun menjadi 635 kasus pada tanggal 16 Maret 2020 dan naik kembali pada 18 Maret dengan 2.556 kasus.
“Penambahan kasus ini bisa terjadi karena ada daerah yang baru melaporkan data seperti di Provinsi Bali. Sementara untuk harian masih belum bisa dilihat trennya,” ucapnya.
Guntur Argana menambahkan, sampai saat ini masih ada dua provinsi yang belum melaporkan jumlah kasus DBD, yakni Provinsi Maluku dan Provinsi Papua. Meski kemungkian terjadi kasus di dua wilayah itu, tetapi diperkirakan jumlah kasusnya tidak terlalu tinggi.
Sebelumnya, dalam Kompas (14/3/2020), pemerintah Kabupaten Lampung Tengah menetapkan status kejadian luar biasa (KLB) DBD. Status ini ditetapkan setelah dilaporkan terjadi lima kematian akibat DBD di daerah tersebut.
Meski begitu, Guntur menyampaikan, laporan adanya penetapan kasus KLB di Lampung Tengah belum diterima oleh Kementerian Kesehatan. Sementara, status KLB yang sebelumnya dilaporkan terjadi di Kabupaten Sikka, NTT, kini telah dicabut.