Saatnya Parpol Tunjukkan Kepedulian pada Wabah Covid-19
Partai politik dengan sumber daya yang dimiliki bisa membantu menghadapi Covid-19. Parpol jangan hanya turun saat pemilu.
Oleh
SYA/EDN/REK/PDS/NAD/DEA
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS - Kerja sama segenap elemen bangsa dibutuhkan dalam menghadapi merebaknya Covid-19. Tidak terkecuali partai politik. Parpol diharapkan tak hanya menunjukkan kepedulian saat pemilu, tetapi juga ketika masyarakat dihadapkan pada situasi krisis.
Direktur Eksekutif Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) Djayadi Hanan saat dihubungi pada Jumat (20/3/2020) mengatakan, parpol seharusnya hadir di tiga wilayah, yakni ketika kompetisi pemilu, di wilayah pemerintahan, dan di wilayah sosial kemasyarakatan.
Namun, yang terlihat selama ini, parpol lebih sering terlihat hadir saat pemilu. Setiap kali pemilu, parpol berjibaku memikat publik dengan harapan elektabilitas partai meningkat.
Padahal, seharusnya, tak sebatas itu. Parpol diharapkan hadir di wilayah sosial kemasyarakatan, terutama kini saat masyarakat dihadapkan pada ancaman merebaknya Covid-19.
”Inilah saatnya parpol berlomba-lomba menunjukkan kepeduliannya kepada masyarakat, melakukan segala sesuatu yang mungkin bisa membantu, terutama masyarakat yang paling rentan terkena dampak dari segi kesehatan, ekonomi, dan keselamatan,” tuturnya.
Dengan jaringan dan sumber daya yang dimiliki parpol, mereka bisa membantu. Dari mulai yang sederhana, seperti ikut menyosialisasikan kepada publik soal ancaman Covid-19 dan cara pencegahannya, di antaranya berdiam di rumah atau melakukan pembatasan sosial saat terpaksa keluar rumah.
Tak hanya itu, elite-elite parpol yang kebanyakan menjabat anggota legislatif bisa turut menyumbang barang-barang yang dibutuhkan. Alat pelindung diri untuk petugas medis, misalnya, atau memasok masker dan cairan antiseptik bagi publik.
Bantuan-bantuan itu, menurut pengajar di Departemen Politik dan Pemerintahan Universitas Gadjah Mada, Mada Sukmajati, merupakan implementasi dari fungsi pendukung parpol. Di luar itu, parpol harus melaksanakan fungsi utamanya, yaitu mengingatkan dan memastikan pemerintah tak salah dalam menangani Covid-19.
”Salah satu contoh, fungsi utama parpol adalah menghasilkan kebijakan publik yang memastikan ketersediaan masker dalam situasi darurat seperti ini,” tuturnya.
Parpol bergerak
Sejumlah parpol mulai bergerak. Golkar salah satunya. Ketua Bidang Media Golkar Ace Hasan Syadzili mengatakan, kader telah diimbau membantu. Organisasi sayap Golkar, Kosgoro 1957, misalnya, telah melaksanakan imbauan itu dengan membagikan masker gratis untuk publik. Selain itu, Golkar berencana membagikan cairan antiseptik.
Partai Gerindra melalui Kesehatan Indonesia Raya (Kesira), salah satu organisasi sayap Gerindra, juga telah bergerak.
Salah satunya, menurut Ketua Kesira Benny Octavianus, dia dan sejumlah kader Gerindra memesan alat tes cepat Covid-19 dari China. Ada puluhan ribu alat yang dipesan dan menurut rencana akan dibagi-bagikan ke masyarakat.
”Soalnya, yang jadi masalah itu adalah tidak terdeteksinya penderita,” kata Benny.
Langkah-langkah yang telah ditempuh itu, menurut dia, sengaja tidak diekspos berlebihan. ”Dalam momen orang susah seperti ini, lebih baik kita bekerja saja,” katanya.
Adapun Ketua Umum (Ketum) Partai Nasdem Surya Paloh, menurut Sekretaris Jenderal Nasdem Johnny G Plate, telah mempersilakan hotelnya, The Media, di Jakarta Pusat, digunakan pemerintah untuk menanggulangi Covid-19. Hotel bintang lima dengan 300 kamar di dalamnya itu telah dikosongkan. Selanjutnya, penggunaan hotel untuk kebutuhan apa diserahkan sepenuhnya kepada Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto.
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono pun mengajak seluruh kader Demokrat untuk menghimpun dan mendistribusikan bantuan kepada masyarakat yang paling terdampak krisis.
Hal senada dilakukan Partai Persatuan Pembangunan. Namun, Wakil Sekretaris Jenderal PPP Achmad Baidowi mengatakan, sifat penyebaran Covid-19 yang masif membuat partai tidak membuat aksi sosial yang menghadirkan banyak orang.
Dalam kasus Covid-19, kader bergerak perorangan dan menghindari keramaian agar kegiatan tidak justru menyebarkan Covid-19.
Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera Ledia Hanifa Amalia mengatakan, sudah ada pula kader yang membantu masyarakat, seperti membagikan masker. Bahkan, menurut dia, sudah ada yang membantu memenuhi kebutuhan petugas medis, seperti penyediaan alat pelindung diri. ”Itu dananya urunan dari kader,” ucapnya.
Menurut anggota Komisi IX dari Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN), Saleh Partaonan Daulay, partai politik pasti akan terlibat menanggulangi Covid-19.
”Tetapi tentu yang di depan adalah pemerintah. Mereka yang punya simpul birokrasi dan finansial. Parpol akan berikan dukungan politik untuk atasi berbagai hal yang dibutuhkan pemerintah,” katanya.