Pemerintah daerah diminta antisipasi penularan Covid-19 melalui kedatangan warga yang mudik. Di beberapa daerah, petugas berjaga di pelabuhan dan bandara untuk memperketat prosedur penanganan virus korona jenis baru.
Oleh
DIONISIUS REYNALDO TRIWIBOWO
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Pemerintah daerah di Indonesia terus mengantisipasi kedatangan warganya yang pulang kampung dari daerah dengan kasus positif Covid-19. Di beberapa daerah, petugas berjaga-jaga di pelabuhan dan bandara, bahkan hingga penutupan bandara dan pelabuhan untuk mencegah penyebaran wabah.
Juru bicara pemerintah untuk penanganan Covid-19, Achmad Yurianto, menyebutkan, kasus positif bertambah 105 dari 685 menjadi 790. Sebelumnya diberitakan jumlah kasus positif adalah 686, tetapi dikoreksi karena terdapat satu pasien yang sama terdaftar di dua tempat isolasi.
Selain itu, jumlah kasus meninggal karena pandemi ini mencapai 58 orang atau bertambah tiga orang dari hari sebelumnya. Sementara jumlah pasien yang sembuh atau sudah dua kali melalui tes dan menunjukkan hasil negatif sebanyak 31 orang atau bertambah satu orang dari hari sebelumnya.
”Kunci keberhasilannya ada di masyarakat, pembatasan sosial, menjaga jarak di luar ataupun di dalam adalah kunci pencegahan penyebaran wabah penyakit ini,” kata Yurianto dalam konferensi pers secara daring (dalam jaringan) di Jakarta, Rabu (25/3/2020).
Data Gugus Tugas Penanganan Covid-19 menunjukkan, 790 orang yang positif terinfeksi korona berada di 24 provinsi. Hanya di 10 provinsi yang belum ditemukan kasus positif. Penambahan jumlah pasien sampai dengan Rabu siang pukul 12.00 WIB adalah 105 orang.
Penambahan orang yang positif itu didominasi oleh pasien di Provinsi DKI Jakarta dengan 39 orang. Posisi kedua di wilayah Jawa Tengah sebanyak 19 orang, kemudian Jawa Barat 13 orang.
Fokus pencegahan
Direktur Manajemen Penanggulangan Bencana dan Kebakaran Kementerian Dalam Negeri Safrizal Za menjelaskan, saat ini semua pemerintah daerah diminta fokus pada penanganan pencegahan dan penanganan wabah korona.
Bagi daerah yang belum memiliki kasus positif, lanjut Safrizal, diminta segera menetapkan status siaga darurat. Daerah yang sudah memiliki kasus positif statusnya wajib tanggap darurat. ”Belanja daerah juga harus difokuskan ulang atau direalokasi untuk penanganan pencegahan penyebaran wabah ini,” katanya.
Safrizal menambahkan, pemerintah daerah tak hanya memperhatikan anggaran dan belanja daerah, tetapi juga didorong menjadi lebih kreatif dalam pencegahan penyebaran wabah tersebut. ”Sekarang ini pembatasan sosial harus disosialisasikan, bahkan hingga ke pelosok dengan cara yang tidak menentang protokol,” ungkapnya.
Di Kalimantan Tengah, Ketua Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Provinsi Kalteng Leonard S Ampung menjelaskan, tim sudah mengantisipasi penyebaran korona dengan menyiapkan petugas di setiap pelabuhan dan bandara di wilayahnya. Saat ini bahkan di wilayah pintu masuk Kota Palangkaraya, ibu kota Kalteng, juga ditugaskan beberapa aparat yang menggunakan alat pemeriksaan suhu tubuh.
”Di Bandara, pada terminal kedatangan itu sudah ada petugas kesehatan kami juga ruang karantina agar dipisahkan dari pengunjung lain. Jika yang bersangkutan menunjukkan gejala, akan diambil tindakan medis. Kalau tidak, yang bersangkutan diminta untuk isolasi mandiri,” kata Leonard Ampung saat dihubungi dari Jakarta.
Leonard mengatakan, memang sebagian besar orang dalam pemantauan (ODP) di Kalteng itu memiliki riwayat perjalanan dari Jakarta, Surabaya, dan daerah lain yang terpapar. Namun, status ODP diberikan karena memang ada gejala yang ditunjukkan oleh orang-orang tersebut.
Selain di Kalteng, Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, bahkan mengeluarkan kebijakan untuk menutup sementara Bandar Udara Labuan Bajo dan pelabuhan di wilayahnya. Hal itu tertuang dalam Surat Pemberitahuan Bupati Manggarai Barat Nomor Kesra.440/94/III/2020.
Dalam surat itu, pertimbangan menutup bandara dan pelabuhan laut di wilayah tersebut untuk menjaga kenyamanan dan keamanan 260.000 warga Kabupaten Manggarai Barat. Pasalnya, wilayah Labuan Bajo, selain lokasi wisata, merupakan pintu masuk ke Pulau Flores.
Hal itu dibenarkan oleh Wakil Bupati Manggarai Barat Maria Geong saat dihubungi dari Jakarta. Ia menjelaskan, penutupan bandara dan pelabuhan laut itu sudah melalui persetujuan dari Kementerian Perhubungan.
”Ya benar (bandara dan pelabuhan ditutup). Ini juga upaya untuk menghentikan penyebaran wabah ke wilayah kami,” ungkap Maria.
Meskipun demikian, hingga kini belum ada pasien positif terinfeksi korona di Nusa Tenggara Timur. Namun, setidaknya terdapat 165 orang dalam pemantauan (ODP) Covid-19 berada di daerah ini.
Lalu di Bandung, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil pun mengimbau warganya untuk menunda kegiatan mudik. ”Sumber mayoritas Covid-19 ini ada di Jakarta. Kalau pulang sebelum pemeriksaan cepat dilaksanakan, warga yang pulang jadi berpotensi (terjangkit virus korona jenis baru),” katanya di Bandung, Selasa (24/3/2020).