Dapur Umum Surabaya Tak Sekadar Mengolah Minuman Penambah Stamina
Sejak Rabu, 18 Maret 2020, begitu virus korona mulai menerpa negeri ini, Pemerintah Kota Surabaya membuka dapur umum untuk mengolah pokak, minuman herbal penambah stamina pasukan Satgas Penanganan Covid-19 dan warga.
Oleh
AGNES SWETTA PANDIA
·5 menit baca
”Ayo jaga jarak, minimal 1 meter, meski lagi sibuk di situ,” kata Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini ketika di temui di Taman Surya, Surabaya, Jawa Timur, Senin (30/3/2020), sambil terus membungkus telur rebus dengan tisu. Telur dan secangkir pokak untuk semua pasukan Satgas Penanganan Covid-19 Kota Surabaya dan warga.
Dapur umum sudah ada sejak Rabu, 18 Maret 2020, begitu virus korona mulai menerpa negeri ini. Sebelum ada dapur umum, minuman herbal atau jamu ”pokak” diolah di kediaman wali kota Jalan Sedap Malam, persis seberang balai kota.
Ayo jaga jarak, minimal 1 meter, meski lagi sibuk di situ.
Seiring kian banyak yang digarap di sekitar balai kota terkait penanganan covid-19, dapur umumm pun dipindahkan ke Taman Surya. Tak hanya membuka dapur umum, tetapi juga membuat bilik sterilisasi, membuat disinfektan, serta cairan pencuci tangan atau hand sanitizer.
Seperti dikatakan Ketua Pelaksana Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Surabaya Eddy Christijanto di balai kota, itu tak hanya dapur umum, tetapi juga sebagai posko utama.
Di posko itu diatur jadwal penyemprotan disinfektan, pembagian cairan pencuci tangan, masker, serta minuman pokak, telur rebus, dan pembuatan bilik disinfektan di tempat umum juga membuat alat pelindung diri (APD) untuk tenaga kesehatan di semua rumah sakit di Surabaya.
Di posko itu juga warga bisa bertanya, menyumbang, atau sekadar beri informasi, bahkan mengetahui jadwal penyemprotan disinfektan di lingkungannya, termasuk isi ulang cairan cuci tangan. Intinya, posko sebagai pintu informasi terkait penanganan virus korona di Kota Surabaya.
Dapur umum di Taman Surya itu ada sejak Rabu (18/3/2020). Di dapur umum ini, pemkot membuat minuman pokak dan merebus telur yang diyakini dapat meningkatkan daya tahan tubuh atau imunitas. Selanjutnya, minuman pokak dan telur rebus itu dikirimkan ke warga-warga yang tidak mampu di Kota Surabaya melalui kelurahan dan kecamatan.
Seperti pada Senin (30/3) siang, tas kertas berisi masing-masing 50 butir telur serta 1 liter pokak dibagikan ke semua kelurahan dan posko satgas. Posko satgas tak hanya di kelurahan dan kecamatan, tetapi juga di 19 lokasi di perbatasan Kota Surabaya dengan Kabupaten Sidoarjo dan Kabupaten Gresik.
Di dapur umum itu setiap hari diolah pokak sebagai penambah stamina terbuat dari campuran kayu manis, jahe merah, kapulaga, cengkeh, pandan wangi, sereh, gula merah, gula pasir, garam, serta air. Setiap hari paling tidak diproduksi sebanyak 100 galon, atau sekitar 1.900 liter dan 1,5 ton telur atau sebanyak 15.000 butir.
Untuk membuat pokak setiap hari, sampai virus korona benar-benar menyingkir dari negeri ini, Pemkot Surabaya rutin dari satu pasar ke pasar lain untuk membeli bahan baku berupa rempah-rempah itu. Sementara telur ayam langsung didatangkan dari Blitar.
Minuman pokak dan telur rebus juga menjadi jatah semua pasukan satgas Covid-109 Surabaya yang berjumlah 2.000 orang. Kadang kala jatah itu ada tambahan roti kering, tergantung dari ada tidaknya sumbangan yang diantar langsung ke posko itu.
”Hari ini semua pasukan satgas dapat jatah tambahan berupa roti kering karena ada perusahaan yang mengantar. Tapi, tambahan seperti ini tak selalu ada,” kata Risma sambil terus mengisi cangkir pokok untuk pasukan satgas yang sudah antre selepas bertugas.
Risma pun menjadi juru cicip setiap pokak yang siap dibagikan kepada semua petugas yang terlibat dalam penanganan Covid-19. ”Hari ini agak manis ya, coba besok dikurangi gula putihnya, biar rasanya lebih segar,” ujar Risma kepada salah satu petugas yang baru mengantarkan pokak ke meja sebelum dibagikan dalam cangkir.
Pasukan satgas itu antara lain yang melakukan penyemproyan disinfektan, yang membuat disinfektan dan cairan pencuci tangan di RSUD Soewandi, menjaga 19 titik pintu masuk di perbatasan, kelurahan dan kecamatan, serta yang menggarap pembuatan bilik sterilisasi yang juga berlokasi di sekitar balai kota.
Menurut Risma, pembuatan pokak itu juga sekaligus mengedukasi warga agar selalu hidup sehat, salah satunya meminum pokak yang terbuat dari rempah-rempah. Supaya badan sehat dan terhindar dari penyakit wajib minum pokok dan telur rebus secara rutin dan berulang kali.
”Jadi, kami berharap warga bisa membuat sendiri pokak dan telur rebus. Apalagi resepnya sangat gampang. Sebab, tujuan utamanya memang untuk mengedukasi warga supaya membiasakan lagi pola hidup sehat,” kata Koordinator Protokol Kesehatan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Surabaya, Febria Rachmanita.
Selain menggarap semua terkait dengan penanganan virus korona, kata Febria, Pemkot Surabaya juga membat bilik sterilisasi, masker, alat pelindung diri, disinfekntan, cairan pencuci tangan, pokak, Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Surabaya juga ikut mencegah penyebaran virus Covid-19 ini.
Salah satunya dengan meningkatkan kandungan biocide atau bahan kimia pembunuh bakteri dalam air PDAM yang didistribusikan ke rumah pelanggan dengan tingkat level aman dan efektif. ”Air PDAM aman dan sehat meski dipakai untuk mencegah virus Covid-19 dengan sering mencuci,” ujarnya.
Begitu virus korona menghampiri kota ini, di kompleks Balai Kota Surabaya pun terus menggeliat. Di depan dapur umum, untuk menambah stamina, petugas dan warga di bagian belakang kluster mengerjakan bilik disinfektan, yang setiap hari minimal selesai 10 bilik.
Di lantai tiga gedung Pemkot Surabaya itu ada kegiatan menggarap APD untuk tenaga kesehatan. Sementra pembuatan disinfektan dan cairan pencuci tangan dilakukan di RSUD Soewandi. Jadi, dapur umum yang memasak pokak dan merebus telur itu benar-benar menjadi sumber kekuatan bagi Pemkot Surabaya untuk mengamankan warganya dari virus korona.
”Jika badan sehat, stamina terjaga, salah satunya dengan minum herbal atau jamu yang terbuat dari rempah-rempah. Lalu, jaga jarak dan sering mencuci tangan, penyakit pun akan enggan datang. Prinsipnya, semua upaya yang dilakukan pemkot untuk menghadang dan melindungi warganya,” begitu kata Risma.