Rumah sakit di dalam jaringan Nahdlatul Ulama menunggu kepastian kerja sama dengan pemerintah untuk ditunjuk sebagai rumah sakit rujukan dalam penanganan penyakit Covid-19. Ada 35 rumah sakit yang disiapkan.
Oleh
Rini M Kustiasih
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Rumah sakit di dalam jaringan Nahdlatul Ulama menunggu kepastian kerja sama dengan pemerintah untuk ditunjuk sebagai rumah sakit rujukan dalam penanganan penyakit Covid-19. Saat ini, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama menyiapkan 35 rumah sakit di seluruh Indonesia yang siap membantu menangani pasien Covid-19.
Ketua PBNU Bidang Kesehatan Syahrizal Syarif, Jumat (3/4/2020), saat dihubungi dari Jakarta mengatakan, pihaknya menyiapkan 35 rumah sakit yang sebagian besar berlokasi di Jawa Tengah dan Jawa Timur untuk menangani pasien Covid-19. Dari 35 rumah sakit tersebut, 9 RS telah menerima pasien, baik yang bersatus orang dalam pemantauan maupun pasien dalam pengawasan, yang sedang dalam proses pengecekan di laboratorium.
”Semua rumah sakit kami siap membantu rumah sakit milik pemerintah untuk menjadi rumah sakit rujukan dalam penanganan Covid-19. Namun, setidaknya kami memerlukan kepastian kerja sama dengan pemerintah atau keputusan dari pemerintah yang menunjuk kami sebagai rumah sakit rujukan. Sekalipun dengan kondisi sekarang pun kami sudah melayani penanganan Covid-19,” tutur Syahrizal.
Semua rumah sakit kami siap membantu rumah sakit milik pemerintah untuk menjadi rumah sakit rujukan dalam penanganan Covid-19. Namun, setidaknya kami memerlukan kepastian kerja sama dengan pemerintah atau keputusan dari pemerintah yang menunjuk kami sebagai rumah sakit rujukan. Sekalipun dengan kondisi sekarang pun kami sudah melayani penanganan Covid-19.
Untuk keperluan alat pelindung diri dan fasilitas kesehatan lainnya untuk penanganan Covid-19, rumah sakit milik NU itu mengadakan dan mengupayakan sendiri. Terlepas dari hal itu, lanjut Syahrizal, PBNU menyadari bahwa pelibatan rumah sakit swasta, termasuk yang dikelola oleh organisasi kemasyarakatan, seperti PBNU, sangat dibutuhkan.
Tak bisa sendirian
”Dalam kondisi seperti ini, rumah sakit milik negara tidak bisa sendirian mengatasi persoalan. Kami siap membantu dan sudah melayani masyarakat yang terpapar Covid-19. Namun, akan lebih jelas bagi kami kalau ada keputusan atau kerja sama dengan pemerintah yang secara resmi menunjuk rumah sakit kami sebagai rujukan bagi masyarakat,” kata Syahrizal.
Muhammadiyah bentuk MCCC
Sementara itu, sejak ditemukannya kasus positif Covid-19 pada awal Maret lalu, Muhammadiyah menyiapkan 35 rumah sakit di sejumlah daerah untuk turut menangani wabah penyakit yang disebabkan virus korona baru itu. Organisasi kemasyarakatan Islam terbesar kedua di Indonesia itu pun membentuk Muhammadiyah Covid-19 Command Centre (MCCC) untuk membantu pemerintah mempercepat penanganan Covid-19.
Dalam kondisi seperti ini, rumah sakit milik negara tidak bisa sendirian mengatasi persoalan. Kami siap membantu dan sudah melayani masyarakat yang terpapar Covid-19. Namun, akan lebih jelas bagi kami kalau ada keputusan atau kerja sama dengan pemerintah yang secara resmi menunjuk rumah sakit kami sebagai rujukan bagi masyarakat.
Hingga Kamis (2/4/2020), rumah sakit Muhammadiyah dan Aisyiyah telah merawat 930 orang dalam pemantauan, 214 pasien dalam pengawasan, dan 12 pasien positif Covid-19. Keterbatasan ruang isolasi menjadi kendala RS Muhammadiyah dan Aisyiyah dalam menangani kasus Covid-19 selama ini.
Untuk membantu percepatan penanganan Covid-19, Muhammadiyah pun menerima saat pemerintah meminta RS Muhammadiyah dan Aisyiyah menjadi rujukan. Saat ini, enam rumah sakit, yakni PKU Muhammadiyah Yogyakarta, PKU Gamping, PKU Bantul, RSM Lamongan, RS Siti Khodijah Sidoarjo, dan RS Ahmad Dahlan Kediri, sudah menjadi rumah sakit rujukan Covid-19.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir melalui pesan singkat menyatakan, Persyarikatan Muhammadiyah meminta semua elemen masyarakat menunjukkan rasa kemanusiaan dan kebersamaan menghadapi wabah Covid-19. Empati kepada warga yang terjangkit virus SARS-CoV-2 harus ditunjukkan dengan memberikan bantuan serta dukungan moral.