Jumlah Pasien Positif Covid-19 di Sumsel Capai 21 Orang, Tiga di Antaranya Belum Terverifikasi
Ada penambahan empat orang positif Covid-19 di Sumsel per Jumat (10/4/2020). Hanya saja, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sumsel belum bisa memverifikasi tiga pasien lain.
Oleh
RHAMA PURNA JATI
·3 menit baca
PALEMBANG, KOMPAS — Ada penambahan empat orang positif Covid-19 di Sumatera Selatan per Jumat (10/4/2020). Hanya saja, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sumsel belum bisa memverifikasi tiga pasien lain karena diduga merupakan pasien di luar rumah sakit rujukan pemerintah pusat.
Hal ini disampaikan Juru Bicara Percepatan Penanggulangan Covid-19 Sumsel Yusri, Jumat, di Palembang. Dia menerangkan, memang ada pengumuman dari pemerintah pusat bahwa pada hari ini ada empat tambahan pasien positif di Sumsel. Namun, gugus tugas baru bisa memverifikasi satu orang di antaranya.
Satu orang tersebut merupakan kasus positif Covid-19 yang ke-18 di Sumsel, yakni seorang perempuan (40) asal Prabumulih. Hanya saja, kata Yusri, yang juga menjabat Kepala Seksi Surveilans dan Imunisasi Dinas Kesehatan Sumsel, belum bisa dipastikan apakah ini merupakan kasus transmisi lokal atau kasus impor.
Kami masih memeriksa apakah pasien positif Covid ke-18 ini memiliki riwayat perjalanan ke daerah terjangkit atau tidak.
Kota Prabumulih sudah masuk sebagai daerah zona merah Covid-19 karena adanya kasus transmisi lokal di daerah tersebut. ”Kami masih memeriksa apakah pasien positif Covid ke-18 ini memiliki riwayat perjalanan ke daerah terjangkit atau tidak,” kata Yusri.
Sampai saat ini, ujar Yusri, pihaknya masih mencari data dari tiga orang positif Covid-19 yang lain. Tidak terverifikasinya data ketiga orang tersebut kemungkinan karena mereka dirawat di luar lima rumah sakit rujukan dari pemerintah pusat. ”Kemungkinan ketiganya dirawat di rumah sakit lini kedua yang dirujuk oleh Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan,” ucapnya.
Memang, lanjut Yusri, rumah sakit lini kedua boleh merawat pasien dalam pengawasan (PDP). Namun, jika ada orang yang positif Covid-19 dan rumah sakit tersebut tidak memiliki fasilitas yang memadai untuk merawatnya, pasien tersebut akan dirujuk ke rumah sakit rujukan pemerintah pusat. ”Untuk data dari ketiga orang positif, kemungkinan akan diumumkan esok,” katanya.
Selesai dipantau
Adapun jumlah orang dalam pemantauan (ODP) di Sumsel hingga saat ini sudah mencapai 1.954 orang, dengan 1.161 orang di antaranya sudah selesai dipantau dan 393 orang masih dalam pemantauan. Sementara PDP mencapai 60 orang, dengan 40 orang di antaranya negatif Covid-19 dan diperbolehkan pulang, sedangkan 11 orang masih dirawat.
”Ada delapan PDP yang melakukan isolasi mandiri karena tidak menunjukkan gejala dan dianggap bisa kooperatif untuk tetap di rumah. Beberapa di antara mereka adalah tenaga medis,” ucap Yusri.
Sementara jumlah spesimen (sampel) yang telah dan masih diperiksa di Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK) Palembang mencapai 160 sampel, dengan 79 sampel dinyatakan negatif, sedangkan yang dinyatakan positif Covid-19 dan terkonfirmasi sampai hari ini sebanyak 18 orang, sementara 64 spesimen lainnya masih dalam pemeriksaan.
Yusri mengatakan, karena keterbatasan fasilitas dan melonjaknya jumlah yang diperiksa, hasil laboratorium baru bisa diketahui setelah tiga hari pengiriman sampel. Selain di Sumsel, BBLK Palembang juga menerima sampel dari Bengkulu dan Jambi. Beruntung, saat ini laboratorium untuk penyakit tuberkulosis dapat digunakan untuk pemeriksaan spesimen dengan teknik polymerase chain reaction (PCR).
Gubernur Sumsel Herman Deru mengatakan, dirinya berharap masyarakat dapat menjaga stamina dan tetap mempertahankan social/physical distancing (pembatasan sosial/fisik) untuk mencegah meluasnya Covid-19 di Sumsel. Di sisi lain, pihaknya berharap masyarakat tidak mengasingkan orang yang positif Covid-19. ”Penyakit ini bukan aib. Oleh karena itu, jangan takut untuk melapor agar dapat segera ditangani,” katanya.