Masuk Zona Merah Covid-19, Ratusan Pelajar di Kota Malang Justru Gelar Balap Liar
Ratusan pelajar berusia belasan tahun di Kota Malang, Jawa Timur, Sabtu (11/4/2020), tertangkap saat sedang balapan liar di sekitar GOR Ken Arok. Mereka dinilai tidak peduli Kota Malang berstatus zona merah Covid-19.
Oleh
DAHLIA IRAWATI
·3 menit baca
MALANG, KOMPAS — Ratusan pelajar berusia belasan tahun di Kota Malang, Jawa Timur, Sabtu (11/4/2020), tertangkap saat sedang balapan liar di sekitar GOR Ken Arok. Mereka dinilai tidak peduli bahwa Kota Malang saat ini termasuk zona merah kasus Covid-19 dan tindakannya itu justru membahayakan banyak orang.
Sabtu sekitar pukul 19.00, tim gabungan Kepolisian Resor Kota Malang Kota, Korem 083 Baladhika Jaya, dan Pemerintah Kota Malang membubarkan balap liar di sepanjang Jalan Mayjen Sungkono, tepatnya di sekitar GOR Ken Arok. Dari operasi tersebut tertangkap 250-an pelajar berusia belasan tahun, terdiri dari perempuan dan laki-laki.
Ratusan motor itu kami tahan dan dibawa ke kantor. Orangtua anak-anak itu kami panggil. Semoga ini akan memberikan efek jera kepada anak-anak itu, sekaligus memberi tahu orangtua mereka agar lebih berhati-hati mendidik anak. (Leonardus Simarmata)
Ratusan pelajar tersebut dikumpulkan di halaman GOR Ken Arok, diperingatkan, dan diminta membuat surat pernyataan. Sebanyak 210 motor yang digunakan anak-anak muda itu disita oleh polisi.
”Ratusan motor itu kami tahan dan dibawa ke kantor. Orangtua anak-anak itu kami panggil. Semoga ini akan memberikan efek jera kepada anak-anak itu, sekaligus memberi tahu orangtua mereka agar lebih berhati-hati mendidik anak,” kata Kepala Kepolisian Resor Kota Malang Kota Komisaris Besar Leonardus Simarmata, Sabtu (11/4/2020) malam.
Leonardus mengatakan, dalam situasi pandemi seperti saat ini, setiap orang diharapkan berusaha menjaga diri baik-baik dengan tidak keluar rumah. Hal itu sebagai salah satu upaya menjaga jarak sosial yang dinilai akan memutus mata rantai penyebaran virus.
”Semua orang sudah diimbau tidak keluar rumah jika tidak penting. Anak-anak muda ini justru seperti tidak peduli dan menggelar balap liar yang akan membahayakan banyak orang. Sebaiknya hal ini tidak diulangi lagi,” kata Leonardus.
Wali Kota Malang Sutiaji mengaku miris melihat anak-anak muda tersebut justru berkumpul saat Kota Malang berstatus zona merah Covid-19. ”Saya miris, masa depan Indonesia ada di tangan anak-anak seperti mereka, tetapi justru mereka melakukan hal yang tak pantas, memalukan keluarga. Saya minta kendaraan ditahan dan bisa diambil dengan orangtua masing-masing,” kata Sutiaji.
Sekolah akan dicek
Sutiaji mengatakan akan mengecek satu per satu sekolahan ratusan pelajar tersebut. Jika SMA, sanksi akan diserahkan ke Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur. ”Jika dari SMP, maka saya instruksikan Dinas Pendidikan Kota Malang memberikan sanksi. Saya kecewa, saat negara susah, mereka seperti melawan,” ujarnya.
Sutiaji berharap, ratusan pelajar tersebut mengerti bahwa persoalan Covid-19 bukanlah persoalan main-main, tetapi sebaliknya, bahaya yang mengancam nyawa.
”Setiap malam polisi dan satgas Covid-19 turun ke jalan untuk mengoperasi kafe dan warung yang memungkinkan kerumunan massa agar kasus Covid-19 bisa ditekan. Hari ini saja ada orang meninggal. Apa akan terus dibiarkan korban berjatuhan? Saya harap kalian segera sadar,” kata Sutiaji saat memperingatkan para pelajar tersebut.
Kota Malang merupakan salah satu zona merah kasus Covid-19. Per 11 April 2020, masih ada 4 pasien positif Covid-19 dan 49 pasien dalam pengawasan (PDP) dirawat di rumah sakit. Selain itu juga tercatat ada 444 orang dalam pemantauan (ODP).
Pada Sabtu (11/4/2020) pagi, seorang ODP di Kota Malang, Jawa Timur, meninggal. Pasien adalah seorang pekerja hotel di Bali dan baru 1 April 2020 pulang ke Malang. Sesuai dengan prosedur kewaspadaan Covid-19, keluarga pasien diminta melakukan isolasi mandiri.
Pasien tersebut datang ke RS pada malam sebelumnya dengan keluhan sesak napas. Namun, belum sempat mendapat perawatan, pasien sudah meninggal dunia dan dikebumikan dengan prosedur penanganan Covid-19.