Bekas Puskemas Jadi Tempat Isolasi Kontak Erat Pasien Positif Covid-19
Pemerintah Desa Penusupan, Kecamatan Pangkah, Kabupaten Tegal, Jateng, memutuskan mengisolasi 16 warganya yang memiliki kontak erat dengan satu pasien positif Covid-19 di sebuah gedung bekas puskesmas.
Oleh
KRISTI UTAMI
·3 menit baca
SLAWI, KOMPAS — Sebanyak 16 orang yang pernah kontak erat dengan satu pasien positif Covid-19 mulai diisolasi di bangunan bekas puskesmas Desa Penusupan, Kecamatan Pangkah, Kabupaten Tegal, Jateng, Selasa (14/4/2020). Selama diisolasi, keluarga mereka diberi bantuan biaya sebesar Rp 50.000 per hari.
Sebanyak 16 warga Desa Penusupan yang terdiri dari 9 perempuan dan 7 laki-laki tersebut sehari-hari bekerja di salah satu pabrik di Kecamatan Pangkah. Pemerintah Desa Penusupan memutuskan mengisolasi 16 orang tersebut lantaran pemilik pabrik di tempat mereka bekerja dinyatakan positif Covid-19 pada Sabtu (11/4/2020).
Tujuan dari isolasi komunal ini adalah untuk memudahkan pengawasan kesehatan kepada 16 orang tersebut. Selama diisolasi, mereka akan diberi makanan bergizi seimbang dan diajak berjemur untuk meningkatkan imunitasnya.
Sebelum menjalani isolasi komunal, 16 orang itu sudah melakukan isolasi mandiri di rumah masing-masing. Selasa pagi, mereka mulai diisolasi secara komunal di gedung yang sama.
”Tujuan dari isolasi komunal ini adalah untuk memudahkan pengawasan kesehatan kepada 16 orang tersebut. Selama diisolasi, mereka akan diberi makanan bergizi seimbang dan diajak berjemur untuk meningkatkan imunitasnya,” kata Kepala Desa Penusupan Guntur Zagiyat Yudiansah, Selasa petang.
Kendati diisolasi di gedung yang sama, sebanyak 16 orang ini ditempatkan di kamar yang terpisah satu sama lain. Di kamar isolasi tersebut mereka mendapat fasilitas berupa tempat tidur, tempat ibadah, dan meja untuk meletakkan barang.
Sebelum diisolasi, 16 orang ini diuji cepat atau rapid test. Berdasarkan hasil uji cepat, mereka dinyatakan sehat. Pemeriksaan uji cepat akan kembali dilakukan tiga hari mendatang.
Menurut Guntur, sebanyak 36 anggota keluarga yang sempat berkontak erat dengan karyawan-karyawan pabrik tersebut juga diuji cepat pada Selasa. Uji cepat terhadap keluarga karyawan pabrik ini dilakukan di rumah mereka masing-masing.
”Petugas kesehatan dan perangkat desa mendatangi mereka satu per satu untuk melakukan rapid test. Selain itu, petugas juga akan menyerahkan bantuan kepada keluarga karyawan pabrik yang disolasi,” ucap Guntur.
Bantuan yang diberikan kepada masing-masing keluarga berupa uang senilai Rp 50.000 per hari. Adapun sebanyak 16 orang ini akan diisolasi hingga tujuh hari ke depan. Dengan demikian, uang bantuan yang diterima setiap keluarga masing-masing senilai Rp 350.000.
Guntur menambahkan, dana yang digunakan untuk penanggulangan Covid-19, termasuk menyiapkan fasilitas isolasi komunal, berasal dari realokasi dana desa. Pemerintah Desa Penusupan menggelontorkan dana hingga Rp 250 juta.
Dalam kunjungannya ke Desa Penusupan, Senin (13/4/2020), Bupati Tegal Umi Azizah berpesan kepada 16 orang yang diisolasi untuk tetap sabar dan ikhlas menjalani masa isolasi. Menurut Umi, isolasi ini dilakukan untuk mengantisipasi risiko penyebaran Covid-19.
”Saya berpesan kepada warga Desa Penusupan untuk tetap tenang dan tidak panik. Semua warga harus saling membantu, menyemangati, mendoakan, dan tidak mengucilkan mereka,” ujar Umi.
M Alam Irham (38), warga Desa Penusupan, mengatakan, upaya pemerintah desa untuk mengisolasi 16 karyawan pabrik yang berkontak erat dengan pasien positif ini sudah tepat. Adanya sosialisasi dan edukasi yang sudah dilakukan pemerintah desa juga menjadi hal penting untuk mencegah adanya stigma negatif atau kesalahpahaman di masyarakat.
”Kami menyambut baik kebijakan pemerintah desa untuk mengisolasi 16 karyawan pabrik ini. Keresahan masyarakat terkait status kesehatan mereka juga bisa diredam,” kata Alam.
Sebelumnya, Pemerintah Kabupaten Tegal memutuskan menguji cepat keluarga dan orang-orang yang memiliki kontak erat dengan pasien dalam pengawasan ataupun pasien positif Covid-19. Sejauh ini, sudah lebih dari 200 orang menjalani uji cepat untuk memastikan status kesehatan mereka.