Melibatkan tiga usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Magelang, Jawa Tengah, saat ini sudah memproduksi 10.000 masker dan membagikannya secara gratis kepada masyarakat.
Oleh
REGINA RUKMORINI
·3 menit baca
MAGELANG, KOMPAS — Melibatkan tiga usaha mikro, kecil, dan menengah, Palang Merah Indonesia Kota Magelang, Jawa Tengah, saat ini sudah memproduksi 10.000 masker dan membagikannya secara gratis kepada masyarakat. Selain untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, produksi dan pembagian masker dilakukan sebagai kampanye tentang pentingnya penggunaan masker saat sedang berada di luar rumah.
”Pembagian masker secara gratis diharapkan menjadi stimulan, memprovokasi masyarakat untuk selalu menggunakan masker saat bepergian ke luar rumah,” ujar Ketua PMI Kota Magelang Sumartono, Sabtu (18/4/2020).
Produksi masker ini, menurut dia, akan terus dilakukan hingga batas waktu yang tidak bisa ditentukan demi memenuhi kebutuhan selama terjadi wabah Covid-19.
Pembagian masker secara gratis diharapkan menjadi stimulan, memprovokasi masyarakat untuk selalu menggunakan masker saat bepergian ke luar rumah. (Sumartono)
Sejauh ini, masker intens dibagikan secara gratis kepada aparat di lapangan, masyarakat di jalan-jalan dan di setiap kelurahan. Adapun, jumlah masker yang dibagikan ke kelurahan, saat ini telah mencapai 220 masker per kelurahan.
Selain membuat masker, pihaknya juga terus melakukan kegiatan penyemprotan desinfektan. Hingga saat ini, kegiatan penyemprotan sudah dilakukan di lebih dari 300 lokasi.
Sumartono mengatakan, kegiatan penyemprotan yang dilakukan oleh PMI juga telah berhasil memancing minat masyarakat untuk melakukan hal serupa.
”Saat ini, banyak warga di kampung-kampung berinisiatif melakukan penyemprotan disinfektan dengan swadaya sendiri,” ujarnya.
Selain itu, dengan melibatkan sukarelawan, PMI Kota Magelang juga terus membuat hand sanitizer. Sama seperti masker, ribuan botol hand sanitizer saat ini juga sudah dibagikan gratis kepada masyarakat, khususnya pada pedagang di pasar dan pedagang kaki lima (PKL).
Melibatkan penjahit
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magelang Edy Susanto mengatakan, baju pelindung atau hazmat tersebut saat ini terus diproduksi dengan melibatkan sejumlah penjahit di Kecamatan Muntilan.
Selain itu, menurut dia, sejumlah sukarelawan dan personel dari satuan tugas (satgas) di BPBD Kabupaten Magelang juga terus dikerahkan untuk membuat alat pelindung wajah untuk dibagikan ke tenaga medis.
”Saat ini kami sudah membuat ratusan alat pelindung wajah dan masih akan terus memproduksi untuk memenuhi kebutuhan menjaga keselamatan para tenaga medis, terutama yang bertugas di puskesmas,” ujarnya.
Sabtu (18/4/2020), Kepolisian Resor (Polres) Magelang Kota juga berupaya mendorong pemakaian masker dengan melakukan operasi, dan menghentikan setiap pengendara kendaraan, pejalan kaki, yang terlihat tidak memakai masker. Kepada mereka, polisi pun langsung memberikan masker secara gratis dan menginstruksikan agar langsung dipakai saat itu juga.
Kepala Polres Magelang Kota Ajun Komisaris Besar Nugroho AS mengatakan, pemberian masker gratis ini dilakukan bekerja sama dengan PMI Kota Magelang.
”Hari ini, Sabtu (18/4/2020), jumlah masker yang kami bagikan mencapai 1.700 masker,” ujarnya. Sabtu (18/4/2020), penghentian pengguna jalan dan pemberian masker gratis tersebut dilakukan di tiga lokasi di Kota Magelang.
Dalam pengamatan di lapangan, masih banyak warga yang menggunakan masker. Tidak hanya pengemudi kendaraan roda empat dan roda dua, sebagian warga yang berolahraga bersepeda atau berjalan kaki juga terlihat melenggang santai tanpa menggunakan masker.